Setelah berdiskusi dengan dosen pembimbing dan skripsi lisa dan rose di terima, setelah bergadang mengerjakan skripsi dan maraton drama korea, lisa dan rose sudah bisa bernafas lega sekarang.
Rose sudah pergi di jemput jeffrey, sedangkan lisa harus pergi ke studio untuk pemotretan nya.
"Lice, tunggu!"
Lisa mempercepat langkah kaki nya, dia malas meladeni jungkook, mantan nya yang sudah berselingkuh dengan teman sekelas nya.
"Lalisa" jungkook mencekal lengan lisa.
"Apa?" lisa bertanya.
"bisa bicara bentar enggak?, aku mau jelasin sesuatu"
"maaf, lo tau kan kerjaan sampingan gue. Dan sekarang gue harus ke studio"
"aku antar"
"gue bawa mobil sendiri" lisa menjawab.
"lice dengerin dulu. Gue emang jalan sama cewek itu, lo sendiri yang bilang tiap orang berhak mendapatkan maaf, dulu lo juga bilang dalam hubungan pasti ada saat nya boring sebentar"
"iya, gue sudah maafin lo. Gue juga paham, rasa jenuh dan bosan di tiap hubungan itu ada. Tapi itu dulu"
"lice, gue beneran cinta sama lo. Apa perlu gue ke thailand nemuin nyokap dan bokap lo?"
"melihat nyokap gue bahagia sama suami baru nya bikin gue sadar, rasa jenuh dan bosan dalam hubungan itu enggak ada, gue maafin lo, tapi kita enggak bisa kayak dulu" lisa berkata lalu menghentakkan tangannya dan berbalik pergi
"Lisa, gue enggak akan nyerah" jungkook berteriak
Lisa meringis, dia bersyukur parkiran tidak terlalu ramai, tapi tetap saja kejadian ini membuat nya malu.
"enggak malu apa, kayak sinetron, argggh" lisa bicara sendiri sambil mesuk ke mobil nya.
[]
Marcell tersenyum kecil pada setiap karyawati kakak nya yang melihat penuh minat padanya yang sekarang hanya memakai kaos biasa dan celana jeans. Selama seminggu ini dia kembali ke melbourne menyelesaikan semua pekerjaan nya agar punya waktu luang untuk hari ini.
Marcell masuk ke ruangan kakak nya, dia hanya ingin menyapa sebentar sebelum pergi ke studio, tapi dia tidak menemui kakak perempuan nya itu di mana pun.
"bos lo mana?" marcell bertanya pada seorang perempuan yang dia tau sebagai sekretaris yuna.
"pa..pak marcell?"
"kak yuna mana?" marcell bertanya sekali lagi.
"studio"
Marcell mengucapkan terimakasih sambil mengedipkan sebelah mata nya. Marcell memang suka menggoda, tapi dia tidak mudah untuk jatuh cinta.
Lisa memainkan ponselnya, hanya untuk membaca berita terbaru, tapi dia tidak membaca berita tentang selebriti, lisa lebih suka membaca berita tentang sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, politik, ekonomi negara.
Dia bahkan belum menyadari kalau yuna langsung turun tangan untuk meninjau langsung baju desain nya yang akan di pakai lisa.
"lice, enggak berat tuh kepala baca politik negara"
"ini aku kepo nanti yang jadi capres siapa" lisa menjawab.
"selesai" MUA yang mendandani lisa berkata, dia hanya memberikan make up natural.
"makasih ya mbak" lisa tersenyum lebar.
Lisa bangun dari duduk nya, dan memakai sepatu yang sudah di sediakan yuna tanpa sepengatahuan nya.
"desainer nya langsung yang ngasih, kata nya buat lo"
"loh, ini dari kemaren aku enggak ada ketemu sama desainer nya langsung" lisa berkata.
"tuh desainer nya jalan kesini"
Lisa langsung membalikkan badannya kaget, lalu menarik nafasnya dan menghembuskannya, dia berbalik lagi.
"kaget ya?" yuna tersenyum.
"i..iya kak, kok bisa?" lisa bertanya kikuk, rasanya keringat dingin memenuhi telapak tangannya.
"enggak nyangka, pacar nya marcell ternyata model" yuna mencubit pelan pipi lisa.
"i..iya kak, aku kerja part time model"
"enggak usah gugup, kayak sama siapa aja" yuna berkata "suka enggak sama sepatu nya?"
"iya bagus, ma..makasih"
"yasudah kak yuna tinggal dulu ya"
Lisa menghela nafasnya setelah yuna pergi. Rasanya lisa seperti sudah masuk ruang sidang skripsi, menegangkan. Padahal sidang skripsi nya masih beberapa bulan lagi.
Lisa meneguk habis satu botol minunan lalu masuk ke dalam studio foto, dan sekali lagi lisa di buat kaget karna marcell tersenyum manis kepada nya sambil duduk dan memegang camera.
Lisa menghembuskan nafasnya, dia mencoba bersikap frofesional. Alunan musik yang mengikuti pemotretan nya hari ini juga membuat nya lebih rilex. Penata rambut mendatangi lisa dan menata sedikit rambut lisa sebentar.
"ready?" marcell bertanya, lisa menarik nafasnya dan mengangguk.
Marcell akui, kalau lisa memang menarik. Setiap foto yang di ambil nya sempurna, marcell jadi ragu kalau lisa ini sebenarnya bukan cuma sekedar kerja part time jadi model, tapi memang super model, aura lisa sangat mendominasi.
Mereka belum berbicara sampai lisa sudah mengganti baju nya untuk ke empat kali nya.
"gimana skripsi nya?" marcell bertanya sambil memotret lisa.
"lancar" lisa tersenyum ke arah camera.
"mama ina bilang, dia ketemu kamu lagi makan pakai piama tidur sama teman kamu"
"katanya kamu ngilang habis dari puncak itu"
"lagi ada kerjaan, nunggu telpon saya ya?"
"siapa bilang?"
"saya, barusan" marcell berkata.
"jadi kamu fotografer?" lisa bertanya.
"iya, khusus buat kamu" marcell menjawab sambil mengarahkan kamera nya pada lisa yang ber pose.
"maksudnya?" lisa mengganti gaya nya.
"kamu model pertama yang saya foto, biasanya saya lebih suka hunting foto tentang alam" marcell berkata. "selesai, semua foto kamu perfect"
"pulang sama saya!" marcell berkata.
Semua orang di studio menatap kaget ke arah marcell, mereka tau kalau adik bos mereka itu yang terlihat selalu santai dan menggoda, sekarang bersikap tegas dan siapa saja bisa tau kalau marcell punya tatapan yang berbeda pada lisa
"saya bawa mobil" lisa menjawab, dia bingung mematung.
"Saya sudah bilang tidak ada kebetulan kita bertemu, saya tunggu lima belas menit atau kamu saya seret pulang sama saya"
"kok maksa?" lisa menatap tajam. "mobil saya?"
Sepertinya si fotografer dan model nya tidak sadar kalau semua orang menatap mereka penuh minat.
"Oke, saya tunggu sepuluh menit" marcell berkata dengan tegas.
"loh kok makin di kurangin?"
"lima menit?" marcell mengangkat satu alis nya.
"iya, sepuluh menit" lisa berdecak kesal lalu berlari ke ruang ganti.
Marcell tertawa.
"biasa calon istri saya lagi ngambek" marcell berkata asal lalu keluar dari studio meninggal kan kehebohan semua karyawan kakak nya.
..............................Tbc
Aku gk bisa di giniin degem YG treasure box. Ucul semua-_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Side to Side
Cerita PendekLisa memang tidak punya tipe khusus untuk memilih pasangan, tapi dia jelas akan menolak om-om yang mendekatinya. Tapi kalau om nya kayak aktor korea favorite nya gongyoo, mungkin lisa akan menerima tanpa pikir panjang. yang jadi masalahnya, aktor fa...