Lisa menghela nafasnya, dia berhasil lolos dari marcell dengan alasan akan pulang terlalu malam kalau dia tidak buru-buru pulang.
Lisa tidak pernah tertarik dengan om-om, tapi yang seperti marcell terlalu sayang untuk di lewatkan begitu saja.
Lisa mendengus saat tiba-tiba mobil nya oleng karna ban nya pecah, dia juga merutuki diri nya sendiri karna tidak membawa ban mobil cadangan
Lisa keluar dari mobil nya, berdecak kesal karna handphone nya juga mati dan lisa benar-benar merutuki diri nya yang lupa membawa charge ponsel.
Satu motor besar berhenti di samping mobilnya, dia marcell.
Marcell tidak tau kalau dia akan bertemu lisa lagi, padahal mereka berpisah belum sampai setengah jam yang lalu.
Marcell langsung membuka helm nya, dan menghampiri lisa yang merengut kesal dan mencoba menarik nafasnya agar tenang.
"kenapa?" marcell bertanya.
Lisa terlonjak kaget, melihat marcell yang terkekah di sampingnya.
"kamu kayak hantu, muncul tiba-tiba" lisa berkata.
"kamu yang enggak melihat saya, mungkin saking merutuki nasib sial kamu" marcell berkata "ayo ikut saya!"
"saya bawa mobil, dan mobil saya lagi pecah ban nya" lisa berkata dengan nada kesalnya.
"iya, tau kok. Saya telpon bengkel kenalan saya, sementara itu kamu ikut saya dulu"
"tap..tapi-"
"ambil barang-barang kamu, saya enggak suka di tolak"
"kalau saya menolak?"
"saya berniat baik, ini juga sudah mau malam, jalanan mulai sepi. Emang nya kamu mau di rampok, atau lebih parah di perkosa?" marcell berkata.
Lisa menghela nafasnya, lalu mengambil tas, camera dan beberapa barang penting nya.
Marcell menyodorkan satu helm nya pada lisa.
"kita baru kenal, dan kamu baik banget" lisa berkata lalu naik ke boncengan marcell.
Marcell menjalankan motornya dengan pelan, tidak ingin terlalu cepat sampai di villa keluarganya, ada rasa yang sudah lama tidak di rasakan marcell, seperti gemuruh yang membuat jantungnya berdetak sangat cepat.
"saya enggak mungkin membiarkan cewek cantik di pinggir jalan lagi kesusahan" marcell menjawab.
"jadi kamu sering membonceng cewek mana aja?" lisa bertanya.
"kamu yang pertama, selain kakak saya dan ponakan saya" marcell menjawab.
"bohong deh"
"sumpah. Mereka jarang mau naik motor, katanya panas dan lain-lain"
"ayah saya juga penyuka motor, jadi saya enggak masalah naik motor, lagipula lebih cepat kalau lagi macet"
"jadi, kamu mau saya ajak jalan-jalan naik motor, nanti?"
Lisa tertawa kecil, marcell tipe yang blak-blak an. Berbeda dengan mantannya yang terlihat baik dan polos tapi nyatanya berengsek.
Kalau kata rose, lebih baik berengsek di awal dari pada punya kedok serigala berbulu domba, dan lisa tau walaupun marcell punya tampang yang playboy tapi dia baik.
•••
Lisa menyerngit bingung saat turun dari motor marcell dan menatap villa yang nampak sedikit ramai di depannya.
"keluarga saya ngajakin quality time dan kebetulan saya ikut" marcell berkata. "dan karna itu juga, kita ketemu"
"apa kata keluarga kamu nanti, duh kalau gini mending saya di mobil aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Side to Side
Short StoryLisa memang tidak punya tipe khusus untuk memilih pasangan, tapi dia jelas akan menolak om-om yang mendekatinya. Tapi kalau om nya kayak aktor korea favorite nya gongyoo, mungkin lisa akan menerima tanpa pikir panjang. yang jadi masalahnya, aktor fa...