Sudah sebulan lebih seorang Kim Se Jeong terus berkalut dengan perasaan yang sama. Perasaan di mana dia ragu dengan sosok sang kekasih. Sejujurnya, dia tidak ingin berprasangka buruk dengan sikap Won Woo. Tapi, ingatan soal di mana Ibunya menceritakan semuanya tentang Won Woo juga terus mengganggu pikirannya.
"Ya Tuhan.. Se Jeong-ah! Untuk apa Ibu berbohong padamu? Untuk apa Ibu menyakiti anak Ibu sendiri dengan kebohongan yang Ibu buat? Untuk apa?! Ibu hanya ingin kau mendapatkan pria yang baik, pria yang bertanggung jawab, pria yang mencintaimu sampai dia mati sekali pun. Percayalah pada Ibu!"
Dan sekali lagi, ucapan sang Ibu terngiang-ngiang di kepalanya. Pecah sudah otaknya sekalian.
"Eonni.. apa kau sedang ada masalah?" tanya Kang Mi Na menghampiri Se Jeong yang terduduk diam di kursi-meja kerjanya. Se Jeong menghela napas.
"Mi Na-ya, kau sudah berapa lama berpacaran dengan Mark?" tanya Se Jeong, alih-alih menjawab pertanyaan Mi Na.
"Hmm.. setahun lebih."
"Kau pernah merasa ragu dengannya?"
"Dengan Mark? Sejauh ini.. tidak, eonni. Kenapa eonni bertanya? Apa sesuatu terjadi padamu dan-- "
"Tidak, tidak perlu kau pikirkan. Kembalilah bekerja."
"Eonni yakin?"
"Iya.. "
Walau Mi Na masih tak yakin, ia hanya mengikuti perintah atasannya itu. Ia kembali ke meja kerjanya.
Se Jeong kembali terdiam sembari memandang pada bingkai foto yang sengaja ia taruh di mejanya. Memperlihatkan kebahagiaan di antara dia dan Won Woo.
"Bahkan kita lebih dari setahun, kenapa keraguan ini datang di saat aku sudah yakin kau adalah masa depanku?"
🍃
Kim Do Young, pria yang berprofesi sebagai Direktur di perusahaan sang Ayah terlihat berkutat dengan beberapa berkas yang hari ini harus segera dia selesaikan.
"Ah.. tintanya habis." gumam Do Young sembari mendesah kecil.
Kemudian, dia beralih pada laci di meja kerjanya. Mengambil satu bolpoin yang memang selalu dia sediakan jika hal seperti ini terjadi. Alih-alih kembali melanjutkan pekerjaannya, dia malah terdiam dengan tatapan sendunya. Menatap sebuah benda berukuran kecil yang di dalamnya terdapat sebuah cincin yang dulu.. ingin dia berikan pada Jennie Kim.
Bicara soal gadis itu, yah~ sudah setengah bulan semenjak pesta pernikahan gadis itu dilaksanakan. Gadis itu sudah menikah dengan pria bermarga Song itu. Di hari itu.. Do Young akui, mereka terlihat cocok satu sama lain. Bergandengan tangan di saat Pastur mengucapkan janji yang harus mereka laksanakan sebagai pasangan suami-istri.
-Flashback On-
Sebuah hari yang entah kenapa menjadi hari paling menyedihkan bagi seorang Kim Do Young di tahun ini akhirnya datang. Sejujurnya, dia tidak berniat untuk datang. Tapi, Se Jeong memaksanya. Bahkan, berbagai ancaman dilakukan oleh Se Jeong agar pria itu mau 'memberanikan' diri untuk datang.Mobil Do Young sudah berhenti di parkiran sebuah gedung yang digunakan untuk pernikahan Jennie dan Yun Hyeong. Do Young masih terdiam di saat Se Jeong sudah bersiap akan keluar dari mobilnya.
"Yak! Apa yang kau tunggu? Cepat keluar!" ujar Se Jeong, namun tak mendapatkan respon sama sekali dari sang empu. Do Young masih terdiam di kursi pengemudi. Se Jeong menghela napas. "Mau menyesal? Percuma saja. Kau menyesal sampai ribuan kali pun, waktu takkan berputar seperti apa yang kau inginkan, Kim Do Young. Jadi, berhenti untuk bersikap seperti ini. Kau seperti orang lain saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)Fake Soulmate | DoJeong Fanfiction
FanfictionTerikat dalam sebuah pernikahan dengan status perjodohan, kadang menyebalkan dan takkan bertahan lama. Tapi, apa itu juga yang akan dirasakan oleh dua orang ini? Kim Do Young dan Kim Se Jeong. 2⃣0⃣1⃣8⃣ Project Fanfiction of 정키키 Cast : • Kim Do Young...