🍀13 | That Night🍀

3K 290 68
                                    

  Menurut kalian, pasangan suami-istri yang baru saja melakukan adegan.. ekhem di tempat umum, pantaskah mereka merasa canggung setelahnya?

  Tapi mungkin saja ini menjadi sesuatu yang wajar mengingat bagaimana hubungan mereka sebenarnya. Yang ini.. tidak perlu dijelaskan lagi.

  Kim Do Young dan Kim Se Jeong memutuskan untuk kembali ke apartemen mereka setelah waktu berkunjung habis. Sekarang, keduanya terlihat.. canggung tentunya di dalam mobil milik Do Young. Ah.. Se Jeong datang ke rumah sakit menggunakan taksi tadi.

"Do-- "  "Apa-- " seketika, suasana kembali hening saat keduanya sama-sama akan mengeluarkan suara. Se Jeong yang berniat sekedar memanggil nama Do Young, sedangkan Do Young yang berniat menawarkan makan malam pada Se Jeong.

"Kau duluan.. " Do Young berujar dan membiarkan Se Jeong berbicara terlebih dahulu. Se Jeong berdehem pelan.

"Aku.. maksudku, aku lapar." ujar Se Jeong masih terlihat kikuk.

"Ah.. lapar ya?" hey~ dia bukan bodoh, hanya terlalu canggung saja. "Mau makan di luar?"

"Iya.. "

"Makan apa?"

"Terserah.. "

"Baiklah.. " dan kecanggungan itu terus berlanjut bahkan sampai mereka sampai di apartemen.

🍃

"Akhirnya.. "

"Kau terdengar lega mendengar hal itu."

"Tentu saja. Maksudku, aku merasa gemas kepada kalian semenjak pernikahan kalian. Bahkan aku tak menyangka bahwa Do Young hanya mencium keningmu. Ya Tuhan.. "

"Yak~ kenapa kau seperti Soo Young dan Ha Young?"

"Se Jeong-ah.. ini bukan aku seperti pendukung DoJeong sejati, hanya saja.. gemas. Kau tahu artinya, bukan?"

"Jennie Kim.. "

  Se Jeong menemui Jennie Kim, setelah sekian lama tidak bertemu dan hangout bersama. Lalu, karena kebetulan Se Jeong memang 'membutuhkan' wanita itu, berakhirlah dia berpamitan dengan Do Young untuk menemui Jennie.

  Di sanalah mereka, di sebuah cafe dekat rumah Jennie dengan segala cerita yang ingin mereka bagi berdua. Salah satunya tentang kejadian kemarin di rumah sakit. Se Jeong menceritakannya pada Jennie.

"Rasanya kalau sudah keluar, aku tidak ingin kembali lagi." Se Jeong mengerucutkan bibirnya dan mengaduk coffee float yang dia pesan dengan sedotan.

"Jangan seperti itu. Kau tidak tahu istilah 'cinta ada karena terbiasa'? Mungkin itu yang akan kalian alami." sahut Jennie dengan senyum manisnya.

"Tidak.. "

"Apa?"

"Kurasa, Do Young sudah mengalaminya." detik kemudian, Se Jeong menatap Jennie. Tatapan sendu. "Dia bilang, dia mulai menyukaiku."

"Ya Tuhan!" pekik Jennie dengan tangan yang secara spontan menutup mulutnya. Matanya membesar. "Bukankah itu bagus? Tapi, tunggu.. kenapa kau terlihat sedih, Se Jeong?"

  Se Jeong menghela napas. Lagi-lagi mengaduk minuman itu dengan perasaan gundah yang melanda. "Aku masih merasa asing dengan hal itu. Aku juga tidak yakin dengan diriku sendiri. Apa mungkin aku juga bisa menyukainya sebagai seorang pria? Bukan lagi sebagai teman."

  Jennie mengulas senyum. Senyum penuh hangat. Wanita yang semakin cantik saja. "Kalian sudah menikah dan percayalah tentang 'cinta ada karena terbiasa'. Aku yakin.. sangat yakin malah bahwa kalian akan mengalaminya. Bukan dari Do Young saja, tapi kau juga."

(Un)Fake Soulmate | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang