"Ibu hanya ingin kalian pulang dengan membawa kabar gembira saja. Hanya itu.. "
"Ibu ini bicara apa."
"Kenapa? Apa kau tidak paham maksud Ibu? Do Young-ah, kau mengerti maksud Ibu bukan? Ini bukan soal keinginan Ibu saja, tapi semua orang tua. Kau tahu?"
"I-iya, Bu.. "
Hari ini merupakan hari keberangkatan pasangan Kim ke Jepang. Memang tujuan mereka ke Jepang karena seorang Kim Do Young yang memiliki urusan pekerjaan di sana. Namun entah bagaimana dua pasang orang tua itu terlihat memberikan banyak harapan untuk keduanya. Beban mereka bertambah.
Seperti apa yang dikatakan oleh Do Young beberapa hari yang lalu, anggap saja seperti bulan madu. Tapi tetap saja. Anggapan itu tidak sepenuhnya terpenuhi karena pada dasarnya Se Jeong bisa menebak Do Young akan fokus dengan pekerjaannya. Tidak dengan hal lain, walau dia ikut ke Jepang.
"Sudahlah, kau ini jangan menggoda mereka. Kasihan mereka.. " sahut tn. Kim, ayahnya Sejeong. Menegur sang istri yang masih terus 'mendesak' keduanya untuk segera memberikan keturunan. Yah~ walaupun tn. Kim juga memiliki keinginan besar seperti istrinya, tapi dia tak ingin memaksa. Kasihan pada kedua anaknya itu. Mengingat pernikahan ini dilakukan atas dasar perjodohan.
"Intinya, kami ingin kalian pulang dengan selamat. Hanya itu.. " celetuk ny. Kim, Ibu Do Young yang masih dirawat di rumah sakit. Ah.. bicara soal beliau, beberapa hari lagi beliau akan menjalani operasi. Doakan yang terbaik ya?
"Iya, Bu. Terima kasih." ucap Do Young sembari tersenyum.
"Ah.. pasti Ibu akan merindukan kalian." kemudian Joo Hyun meminta agar dipeluk oleh keduanya. Se Jeong dan Do Young tak menolak. Mereka memeluk Joo Hyun secara bergantian.
Tak hanya Joo Hyun, tapi mereka juga memeluk yang lainnya. Orang tua mereka.
"Titip salam untuk Ji Beom ya?" ujar Do Young setelah memeluk sang ayah mertua.
"Tenang saja. Dan jangan lupa untuk memberikannya oleh-oleh ya?" ujar tn. Kim, ayah Do Young.
"Iya.. " dan setelah berpamitan dengan pasien yang lain dan beberapa perawat yang mereka kenal, mereka pun pergi.
Singkat cerita, Do Young dan Se Jeong pergi ke basement rumah sakit. Ada seorang Lee Je No menunggu mereka di sana. Pria itu akan mengantarkan keduanya ke bandara dengan mobil milik Do Young yang beberapa hari ke depan akan beralih pada Je No untuk sementara.
"Sudah selesai acara perpisahannya?" seru Je No setelah mendapati kedua orang itu berjalan menghampiri mereka.
"Maaf ya membuatmu menunggu lama, Je No-ya." ujar Se Jeong merasa tidak enak hati.
"Eiy~ tidak apa, nuna. Lagipula wajar kalau orang tua sedikit 'menahan' kalian saat tahu kalian akan berpergian jauh. Aku mewajarinya."
"Terima kasih."
"Kalau begitu, kita berangkat sekarang?"
"Hmm.. "
🍃
Sekarang keduanya sudah duduk manis di bangku pesawat yang akan membawa mereka ke Jepang. Se Jeong yang kebetulan duduk di dekat jendela terlihat tegang sembari menunduk. Hal itu disadari oleh Do Young.
"Kau kenapa?" tanya Do Young sedikit menunduk.
"Aku takut. Ini pertama kalinya aku naik pesawat." ujar Se Jeong tanpa menoleh ke arah Do Young sedikit pun.
Do Young kembali menegakkan tubuhnya. Sedikit memutar otak, bagaimana caranya membantu Se Jeong untuk tidak merasa takut lagi. Hmm..
"Mana tanganmu?" ucap Do Young pada Se Jeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)Fake Soulmate | DoJeong Fanfiction
FanfictionTerikat dalam sebuah pernikahan dengan status perjodohan, kadang menyebalkan dan takkan bertahan lama. Tapi, apa itu juga yang akan dirasakan oleh dua orang ini? Kim Do Young dan Kim Se Jeong. 2⃣0⃣1⃣8⃣ Project Fanfiction of 정키키 Cast : • Kim Do Young...