🍀18 | Honestly🍀

3.1K 274 39
                                    

  Setelah semua kesepakatan telah Kim Se Jeong lakukan, akhirnya gadis itu menghentikan usahanya. Bukan tanpa alasan tentunya dan bukan tanpa persiapan juga dia melakukan semua itu. Hanya satu alasan, yakni seorang Kim Do Young.

  Sebelumnya, gadis itu juga membantu Mi Na dan Mark untuk mendapatkan pekerjaan yang baru. Yah~ walau harus berakhir berbeda pekerjaan.

  Se Jeong benar-benar berusaha. Tidak hanya untuk dirinya, tapi untuk orang lain juga. Gadis ini sangat baik. Dan sekarang, atau lebih tepatnya mulai saat ini.. dia hanya akan fokus dengan kehidupan rumah tangganya dan Do Young.

🍃

  Akhir-akhir ini, hujan lebih sering menderasi kota Seoul. Kadang hal itu membuat Kim Se Jeong, yang sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah setelah berhenti bekerja, membawa payung ke mana-mana. Merepotkan. Tapi dia tidak ingin sakit karena hujan.

  Dia baru saja ke toserba dekat apartemen untuk membeli beberapa barang dan saat akan kembali ke apartemen, hujan kembali menyapanya. Tapi sialnya adalah Se Jeong tidak membawa payung. Hah~ padahal hanya perlu beberapa langkah lagi untuk sampai.

"Aku pulang.. " seru Se Jeong memasuki apartemen. Ah.. padahal apartemen sedang kosong namun rasanya sudah menjadi kebiasaan Se Jeong mengatakan hal itu.

"Se Jeong?" pekik seseorang yang membuat Se Jeong menghentikan langkahnya. Se Jeong terkejut melihat Do Young berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Do Young? Kenapa kau ada di sini?"

"Lalu, bagaimana denganmu? Bukankah seharusnya kau masih bekerja?"

  Ah.. Se Jeong membuat sebuah kesalahan di mana dia belum mengaku soal dia berhenti bekerja pada Do Young. Dia hanya merasa belum menemukan waktu yang tepat untuk mengatakannya. Bagaimana ini?

"Tunggu.. "

  Alih-alih masih menunggu, Do Young berlari menuju kamar mandi dan mengambil handuk. Kemudian, dia kembali menghampiri Se Jeong. Dia membungkus tubuh Se Jeong yang basah dengan handuk. Yah~ hanya sebatas leher sampai pinggang gadis itu. Se Jeong yang masih dalam mode 'tak sadar', hanya diam di tempat.

"Bagaimana bisa kau kehujanan? Kau dari mana memangnya?" ujar Do Young yang sekarang menggunakan handuk lain untuk menggosok rambut Se Jeong yang basah.

"Dari toserba."

"Tidak bekerja?"

"Bagaimana denganmu?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan."

"Tapi aku sudah menanyakannya sejak tadi."

  Seketika, Do Young menghentikan aktivitas tangannya. Menatap Se Jeong sejenak. Benar juga. Se Jeong menanyakan hal itu lebih dulu. Dia mengalah.

"Pekerjaan lebih cepat selesai hari ini. Lagipula tidak ada banyak urusan di kantor, jadi aku pulang." jawabnya masih menatap Se Jeong. "Sekarang giliranmu. Kenapa kau tidak bekerja?"

  Se Jeong bingung menjawabnya. Oh.. haruskah di saat ini juga dia mengatakan yang sebenarnya? Hah~

"Aku kedinginan."

"Apa?" detik kemudian, Do Young baru ingat kalau Se Jeong kehujanan tadi. "Ah.. maafkan aku. Kalau begitu masuklah ke kamar mandi. Aku akan mengambil baju untukmu. Cepat!" dan sekali lagi, Se Jeong berhasil menghindari pertanyaan Do Young.

🍃

  Memang sudah seminggu Se Jeong tak lagi bekerja dan selama itu pula dia berbohong pada Do Young. Se Jeong ingin jujur. Ingin sekali. Tapi setiap dia ingin mengatakan yang sebenarnya, ada saja penghalang yang membuat dirinya mengurungkan niatan itu.

(Un)Fake Soulmate | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang