Status mereka berubah. Kehidupan mereka pun terasa berbeda. Namun, tidak untuk hati mereka. Bahkan, walau sudah dua minggu usia pernikahan mereka (masih awal memang), tapi masih belum ada perubahan di antara kehidupan pernikahan dari dua Kim ini.
Bukan karena tak ada niatan merubahnya, walau hanya setetes saja. Tapi, mereka masih terlalu takut. Takut bahwa perasaan yang mereka takuti akan membuat mereka..
"Tidak ada yang lupa, bukan?"
"Iya.. kurasa tidak. Kau sendiri?"
"Iya.. aku juga tidak. Berangkat sekarang?"
"Eum.. "
Dua orang itu masih terlihat di dalam apartemen mereka. Masih terlihat sibuk sebelum pergi ke tempat kerja mereka sampai mereka merasa semua yang mereka perlukan telah selesai.
"Hati-hati di jalan.. "
"Kau juga.. "
Dan setelah memasuki mobil masing-masing, keduanya pun segera melajukan mobil mereka dan pergi ke kantor masing-masing.
🍃
Kim Se Jeong, gadis itu terlihat baru saja menemui seorang klien di salah satu cafe dekat kantornya. Gadis itu masih di sana sebelum memutuskan kembali ke kantor. Dia masih harus mengecek beberapa berkas sebelum pergi.
Namun, tangan yang terus sibuk bergerak terhenti saat sebuah suara tak asing masuk ke telinganya. Se Jeong mendongakkan kepalanya.
"Hai, Se Jeong-ah.. " sapa seorang pria bernama Jeon Won Woo.
Tanpa permisi, pria itu mengambil tempat di hadapan Se Jeong. Seakan tak memperdulikan tatapan sengit dari Se Jeong, Won Woo dengan nyamannya duduk di sana.
"Pelayan.. " panggilnya pada salah satu pelayan di sana. "Kami ingin memesan makanan. Kau seperti biasanya 'kan, Se Jeong-ah?"
Se Jeong diam. Tak berniat memjawab pertanyaan Won Woo. Detik kemudian, dia segera membereskan pekerjaannya dan buru-buru meninggalkan tempat.
Se Jeong yang sudah dalam mood buruk semakin buruk saat suara itu kembali terdengar bersamaan dengan tangannya yang ditarik. Se Jeong mendengus kesal.
"Apa maumu?!" gertak Se Jeong tak kuasa menahan amarahnya lagi.
"Aku hanya ingin mengajakmu makan siang bersama. Apa tidak boleh?" ujar Won Woo.
"Kenapa harus aku? Kau ke manakan kekasihmu yang kemarin itu, hah?! Beraninya kau.. "
"Se Jeong-ah.. aku hanya ingin menebus kesalahanku saja padamu-- "
"Dengan semakin menyakitiku, begitu? Kau pintar sekali."
Se Jeong sudah tak peduli lagi dengan pria itu. Ia pun segera meninggalkan tempat. Tak memperdulikan Won Woo yang masih memanggil namanya.
Sesampainya di kantor, Se Jeong bahkan mengabaikan sapaan dari Mark Lee dan membuat pria itu menatap bingung sampai sosok itu menghilang dari balik pintu ruangannya.
"Ada apa?" tanya Mi Na saat melihat raut wajah Mark.
"Aku menyapa Se Jeong nuna, tapi dia terlihat tidak memperdulikanku." jelasnya.
"Benarkah?" Mi Na berniat untuk menghampiri Se Jeong, namun dicegah oleh Mark.
"Jangan! Sepertinya, dia perlu waktu untuk sendiri. Biarkan saja dulu."
"Begitukah?"
"Eum.. sudah sana! Kembalilah bekerja."
"Kau juga.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)Fake Soulmate | DoJeong Fanfiction
FanfictionTerikat dalam sebuah pernikahan dengan status perjodohan, kadang menyebalkan dan takkan bertahan lama. Tapi, apa itu juga yang akan dirasakan oleh dua orang ini? Kim Do Young dan Kim Se Jeong. 2⃣0⃣1⃣8⃣ Project Fanfiction of 정키키 Cast : • Kim Do Young...