Part 14---ILA

151 11 0
                                    

Jangan bohongin gue. Nanti kalo gue bohongin balik lo malah kaget. Gue kan gak pernah bohongin orang.

Algara Pratama Einstein


--☀--

Alga sudah sampai ke Indonesia sejak subuh tadi. Hari ini dia memang memutuskan untuk sekolah meski tubuhnya lelah. Ada jadwal ulangan fisika yang memang tidak bisa ia tinggalkan.

Andin sudah membujuk Alga untuk izin saja hari ini, namun anak lelakinya itu tetap keukeuh untuk berangkat. Andin memperbolehkan Alga sekolah dengan syarat harus berangkat dan pulang bersama Brandon. Alga hanya menurut saat diberi syarat seperti itu oleh ibunya.

Alga sedang berada di dalam mobil hitam milik Brandon. Sahabatnya itu memang sengaja membawa mobil hari ini karena sejak tadi pagi mama Alga sudah memberitahukan jika Alga akan menumpang dengannya.

"Ga."

Brandon akhirnya buka suara setelah sejak tadi hanya diam bagai patung. Namun ia sudah tahu reaksi apa yang akan didapatnya saat ini. Sebuah lirikan tajam dengan sorot mata yang dingin.

Brandon membuang napas kasar. Ia bahkan bingung bagaimana membuat Alga sedikit ceria seperti dahulu. Ia sudah kehabisan cara dan kata untuk sahabatnya tersebut.

"Gue mau ngomong sama lo." Lanjutnya setelah memantapkan diri.

"Apa?"

Nahkan benar. Alga si kutub memang sudah kembali. Jawaban yang diberikan Alga pada Brandon bahkan sangat singkat, padat, jelas dan tentunya datar.

"Lo inget ila adiknya Bara yang waktu itu ganggu lo di kantin?"

Alga hanya membalas dengan anggukan singkat.

"Dia sakit."

Alga menautkan kedua alisnya tanda tak paham. Ia bingung dengan arah pembicaraan Brandon. "Lantas kenapa jika gadis itu sakit? Bahkan Ara juga sakit saat ini." Batin Alga.

"Terus?"

"Dia sakit ginjal. Dia harus cuci darah tiap seminggu sekali. Tapi udah hampir tiga minggu ini dia gak cuci darah. Dan lo tahu kenapa?"

Alga menggeleng. Brandon kembali menghembuskan napas kasar.

"Dia mau cuci darah lagi asal lo ikut nganterin dia. Kalo lo gak ada, dia gak mau."

Alga semakin bingung. Apa hubungan dirinya jika gadis itu harus cuci darah? Kenapa pula ia harus ikut mengantar gadis asing itu untuk cuci darah? Bahkan ia tidak kenal dengan wanita itu.

"Maksutnya?" Tanya Alga cengo yang membuat Brandon semakin frustasi.

"Kemarin pas lo ke Prancis, Bara dateng ke kelas cari lo. Dia bilang adiknya gak mau cuci darah kalau gak ada lo. Udah hampir tiga minggu adiknya gak cuci darah dan keadaannya semakin memburuk. Bahkan keadaan terakhir, dia harus dirawat di UGD karena kondisinya yang semakin memburuk itu. Jadi dia minta tolong buat lo mau nemenin adiknya cuci darah." Jelas Brandon.

"Kenapa harus gue? Padahal gue bukan siapa-siapanya dia. Bahkan gue gak kenal sama tuh bocah!" Sarkas Alga yang berhasil membuat Brandon terkagum-kagum. Bukan hanya karena ucapan sarkas tunangan Ara itu tapi juga ucapan panjang yang pertama kali cowok itu ucapkan pada Brandon setelah sekian lama ini.

ALRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang