Part 22---ALRA TIME

131 11 0
                                    

Kamu manis kalo ketawa. Jadi, jangan nangis lagi.

Algara Pratama Einstein

--☀️--

Hari ini, tepat dua hari Alga menginap di rumah Ara. Dua hari lalu, kedua orangtua Ara pergi ke Jerman untuk kepentingan bisnis.  Sedangkan Arland, lelaki itu menemani Leta ke Belanda untuk membantu mengurus kepindahan ayah Leta.

Arland sebenarnya tidak ingin meninggalkan Ara sendiri mengingat kasus teror yang dialami Ara beberapa hari lalu. Namun, Ara tetap memaksa Arlan untuk menemani Leta karena Ara tak mau jika Leta harus ke Belanda sendirian.

Sedangkan Arland yang tak tega jika Ara harus dirumah sendiri, meminta Alga untuk menemani adik kecilnya itu. Alga tanpa keberatan pun menyanggupi permintaan kakak kekasihnya itu. Lagipula, mana tega ia melihat gadisnya dirumah sendirian walaupun ada pembantu dan tukang kebun disana.

Dan lagi. Ara pagi-pagi sudah membangunkan Alga dengan sangat memaksa. Alga hanya menutup telinganya dengan bantal karena masih mengantuk akibat begadang menjaga Ara semalam. Tentu saja Ara tak tahu itu.

"Ih Algaaaaaaa!!!"

"Bangun gak!!!"

Rengekan Ara begitu terdengar ke semua penjuru rumah. Pasalnya ia merengek dengan sangat keras. Bahkan Bi Inah, pembantu di rumah Ara saja sampai menutup telinga.

Alga akhirnya bangun dan melihat jam di nakas. Jam menunjukkan pukul 11.00. itu artinya ia sudah tertidur 9 jam. Namun rasa lelahnya belum juga hilang.

Alga kembali melihat Ara. Ada yang berbeda dengan gadisnya itu. Ara mengenakan pakaian rapi seakan mau pergi. Tapi mau kemana gadisnya itu? Bahkan ia tidak ada janji untuk pergi dengan Ara.

"Kamu mau kemana?" Tanya Alga setelah mendudukkan dirinya dan bersender pada senderan kasur.

"Mau jalan-jalan. Yuk!!" Balas Ara sambil menarik tangan Alga.

"Aku kan belum mandi."

Ara kembali meneliti tampilan Alga. Ara kemudian meringis menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Yaudah kamu mandi gih. Aku tungguin." Balas Ara.

"Emang kamu mau kemana?" Tanya Alga.

Ara sedikit berpikir lalu tersenyum manis.

"Aku mau ke pantai aja." Jawabnya.

"Tapi disana panas, sayang. Kamu yakin gak papa?"

Bukan apa-apa. Alga Hanay khawatir akan kondisi kesehatan Ara. Dia takut Ara sakit setelah pulang dari pantai. Terdengar alay memang. Tapi itu faktanya. Alga takut jika gadisnya kenapa-kenapa apalagi karena dirinya.

"Kenapa emang? Kamu takut aku item? Kamu gak suka lagi sama aku kalo kamu item?" Tanya Ara dengan bibir mengerucut.

Alga menarik napas jengah. Pasti Ara sedang dalam mood yang kurang baik karena tamu bulanan. Alga tersenyum lalu menggeleng.

"Enggak sayang. Aku akan tetep cinta sama kamu walaupun kamu item. Yaudah bentar aku mandi. Kamu jangan lupa bawa baju ganti nanti kalo baju kamu basah." Ucap Alga sembari berdiri menuju kamar mandi.

Ara hanya tersenyum saat diperlakukan manis seperti itu oleh Alga. Alga selalu bisa membuatnya bahagia walau dengan cara yang sederhana.

--☀️--

ALRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang