Rasa beranimu terlalu besar sehingga tanpa sadar risikomu jauh lebih besar daripada rasa penasaranmu.
Algara Pratama Einstein
--☀️--
Arland masih terus saja mengecek ponselnya. Pasalnya sekarang ia tengah berada disebuah cafe dan sedang menunggu seseorang.
"Nih tuyul ngapain sih. Lama bener!" Ucap Akan ngomel sendiri.
Pantas saja kakak Ara itu mulai naik darah. Ia sudah berada disana sejak dua puluh menit yang lalu dan belum ada tanda-tanda orang yang ditunggu datang.
Tak lama, kursi di depan Arland bergeser. Arland nampak mendengus pelan sambil menatap tajam orang didepannya tersebut. Sedangkan orang yang ditatap justru menatap datar Arland dengan menaikan sebelah alisnya. Sungguh Arland ingin menenggelamkan orang dihadapannya itu sekarang juga.
"Lo telat dua puluh menit!" Ucap Arland akhirnya.
"Maaf."
Arland kembali mendengus pelan.
"Mau ngomong apa?" Ucap orang tersebut.
"Ara diteror." Balas Arland seadanya.
Orang tersebut nampak diam sebentar. Mencerna ucapan Arland. Ara diteror? Siapa yang berani melakukan itu pada gadisnya? Banyak pertanyaan yang mulai timbul dipikiran Alga. Ya. Orang yang bertemu dengan Arland adalah Alga.
"Siapa?" Tanya Alga dingin.
Arland hanya menggelengkan kepala. Bahkan ia belum sempat mencari tahu siapa yang berani menerror adik cantiknya.
"Tapi gue ada nemu satu info yang mengarah sama satu orang." Jelas Arland.
Mendengar ucapan Arland, Alga langsung beralih menatap Arland dengan tatapan bertanya.
"Siapa?" Tanya Alga lagi.
"Gue curiga sama Fira." Jawab Arland.
"Maksud lo?" Tanya Alga.
"Tadi setelah Ara dapet kiriman paket, gue sempet telpon salah satu detektif kepercayaan gue. Gue nyuruh dia nyelidikin ini dan dia bilang kemungkinan besar cewek yang tinggal dirumah lo beberapa hari lalu pelakunya. Dia nyuruh kurir buat nganter paket itu dan nyuruh kurir itu langsung pergi setelah naruh paketan itu di depan rumah." Jelas Arland.
"Gue akan balas permainan Fira kalo dia emang pelakunya." Jawab Alga.
"Gue harap lo cepet selidikin ini juga. Ara lagi kacau banget dirumah. Lebih baik lo dateng kerumah dan tenangin dia. Bokap lagi di Jerman, jadi gue belum sempet ngomong masalah ini. Lo bisa kerumah dan gue bakal ngehubungin Papa dulu."
Alga hanya mengangguk lalu bergegas menuju mobilnya untuk menemui gadisnya.
--☀️--
Sekarang Alga tengah duduk di sofa rumah Ara. Ia langsung bergegas datang setelah dari cafe bersama Arland tadi.
"Sayang, udah jangan takut ya. Kan ada aku." Ucap Alga sambil mengelus pelan puncak kepala Ara yang tengah bersandar di pundak Alga.
Ara masih saja diam. Dia masih saja memikirkan masalah paketan misterius tadi. Alga menghela nafas pelan. Ia merasa gagal menjaga gadisnya.
"Ra, beli es krim yok." Ajak Alga mencoba menghibur Ara.
"Beneran?" Tanya Ara dengan mata yang berbinar.
![](https://img.wattpad.com/cover/149839553-288-k457165.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRA
RomanceDisinilah seorang Algara Pratama Einstein berdiri bersama seorang wanita cantik yang tengah menatap bingung keadaan sekitar. Tidak ada suara bising layaknya keramain disetiap jengkal kota Jakarta ini. Lelaki itu masih tetap berdiri sambil menatap le...