Part 16---PERMINTAAN NATHAN

134 11 0
                                        


Gue gak maksa lo buat suka sama gue. Tapi gue minta lo gak suka sama cowok yang udah jadi milik cewek lain.

Gabrielo Nathan Aszacki

--☀--

Daritadi sore sampai pagi ini, ila selalu manja pada Nathan. Bara sedikit lega karena untuk beberapa saat, ila tak lagi menanyakan Alga.

Semenjak kedatangan Nathan kemarin, ila tidak lagi menolak saat diminta makan dan minum obat. Ila dengan senang hati akan menerima suapan-suapan bubur dari Nathan.

Seperti pagi ini, ila bahkan menerima suapan dari Nathan sampai bubur di mangkuk itu habis. Obat juga sudah ditelan dengan lancar oleh ila.

"Nathan." Rengek ila pada lelaki yang tengan duduk di samping tempat tidurnya itu.

"Apa princess?" Tanya Nathan.

"Gue mau keluar. Gue bosen disini terus." Ucap ila sambil menggembungkan pipinya lucu.

"Iya udah kita ke taman ya?" Tawar Nathan.

Ila hanya membalas dengan anggukan mantap. Ia memang sangat bosan berdiam diri di dalam kamar rumah sakit terus.

"Wah seger banget!!!" Pekik ila girang. Nathan hanya membalas dengan senyuman. Ia sudah sangat senang melihat kemajuan ila saat ini.

"Mau es krim, Nath." Rengek ila.

"Tunggu ya."

Nathan bergegas pergi ke kantin rumah sakit yang tak jauh dari taman tempatnya dan ila bermain tadi. Ia membelikan ila sebuah es krim coklat dan beberapa roti. Tak lupa air mineral juga dibelinya untuk ila.

"Makasih Nathan."

"Sama-sama. Habis ini kita balik kamar ya. Gue gak mau lo kena angin terus. Nanti lo masuk angin lagi. Lagian lo harus makan siang. Ingat nanti sore lo harus cuci darah!" Ucap Nathan tegas diakhir kalimat.

"Gue gak mau cuci darah. Pasti gue langsung drop."

"Gue temenin mau?" Tanya Nathan lembut.

"Mauuuuu!" Jawab ila riang.

Setelah es krim di tangan ila habis, Nathan segera masuk sambil mendorong kursi roda ila menuju kamarnya.

--☀--

17.00

Ila baru saja tertidur setelah selesai melakukan cuci darah. Ia tertidur sangat pulas. Bara menata kembali selimut ila yang sempat merosot karena pergerakan gadis itu saat tidur.

Setelah selesai, Bara lantas keluar menemui Nathan. Ia memang sengaja menyuruh Nathan untuk menunggu diluar karena ada yang ingin dia bicarakan dengan lelaki jangkung itu.

"Pa, Ma, Bara keluar dulu sama Nathan."

"Hati-hati ya, Bar." Sahut Diana yang ditanggapi anggukan oleh Bara.

Saat sampai diluar kamar adiknya, Bara melihat Nathan baru selesai menerima panggilan entah dari siapa disudut ruangan tak jauh dari kamar ila. Ia mendekati Nathan saat dirasa lelaki itu sudah selesai dari urusannya.

"Woui!" Ucap Bara setengah berteriak membuat Nathan berjingkat kaget.

"Kampret lo!" Balas Nathan tak jauh tinggi dari suara Bara.

"Mau ngomong apa lo?" Sinis Nathan.

"Siapa tadi?" Tanya Bara.

"Ck kebiasaan. Ditanya bukan jawanb malah balik nanya."

ALRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang