Jangan takut kalah sama jarak. Kamu tidur lama aja aku kuat. Apalagi cuma jarak.Algara Pratama Einstein
--☀--
Sudah tepat lima bulan Ara terbaring di Prancis. Dia bahkan sudah semakin kurus. Albert dan Marisa pun sudah berupaya untuk membuat anaknya itu kembali pulih, namun apa daya. Tuhan masih menginginkan putri cantiknya tidur.
Dilain sisi, Alga juga masih disibukkan dengan ujian akhir semesternya. Setelah ujian tersebut selesai, ia berencana menyusul Ara ke Prancis.
Tak terasa sekali Alga sudah akan naik kelas tiga SMA. Alga sudah sangat rindu pada gadisnya yang manja. Bukan apa-apa. Hanya saja, lima bulan bukan waktu yang sebentar.
"Alga." Panggil seorang wanita sambil menggandeng manja lengan Alga.
Alga menghela napas pelan. Sudah hampir sebulan gadis itu selalu mengganggunya.
Fira. Gadis asal medan itu selalu bergelayut manja pada Alga sejak sebulan terakhir.
Alga sama sekali tidak mengenal fira sebelumnya. Ia bertemu dengan fira saat akan pulang kerumah seusai menjenguk Ara sebulan lalu.
Tak disangka fira juga berada di bandara yang sama dengan Alga. Hanya saja mereka berbeda tujuan.
Alga ingin pulang kerumah dan fira akan ikut ke Australia bersama kedua orangtuanya. Namun sayang, fira telat sampai ke bandara karena harus berputar jalan dahulu.
Jalan yang biasa digunakan untuk ke bandara ditutup karena ada kegiatan demo. Saat fira sampai bandara, pesawat sudah terbang dan orang tuanya meninggalkan fira sendiri.
Beruntung fira bertemu dengan Alga yang tak lain adalah anak dari teman lama papanya. Dan berakhirlah separti ini.
Fira yang selalu bergelayut pada Alga dan fira yang selalu menatap sinis semua perempuan yang melihat Alga dengan tatapan memohon.
"Lo tuh bisa ga jangan ngegelayut manja di lengan gue?" Sinis Alga.
"Ih apaan sih. Kan kamu harus jagain aku." Rengek Fira.
Alga kembali berlalu. Ia meninggalkan Fira begitu saja. Ia malas harus dibuntuti oleh cewek aneh itu lagi.
Fira menghentakkan kakinya dengan kesal. Ia hanya memandang Alga dengan tatapan kesal dan segera menyusul lelaki itu.
--☀️--
Gadis cantik itu masih terdiam dengan mata tertutup rapat. Tak ada tanda-tanda ia akan segera membuka mata indahnya.
Sudah hampir enam bulan gadis itu tidur. Tubuhnya sudah mulai kurus. Bibirnya juga sangat pucat.
"Sayang, bangun yuk."
"Ma, makan dulu yuk." Ajak Arland.
"Mama gak laper. Mama mau Ara segera bangun. Mama kangen." Jawab mamanya.
Arland mendesah pelan. Mamanya sudah kembali mogok makan sejak sehari yang lalu.
Entah mengapa Marisa tiba-tiba kembali seperti ini. Ia tiba-tiba mogok makan dan akan banyak bercerita kepada Ara.
Arland tau mamanya sangat rindu pada adiknya, Ara. Bukan hanya mamanya, ia juga rindu. Sangat.
Tapi apa bisa dikata. Adik cantiknya masih diam tak mau bangun. Ara masih tetap menutup rapat matanya.
Entah apa yang sedang dirasakan adiknya di alam tidurnya sana. Arland tak tahu. Tapi yang jelas, sudah hampir enam bulan dan adiknya masih menutup rapat matanya.
Arland keluar membiarkan mamanya bersama Ara. Ia mengambil handphone lalu segera menghubungi seseorang.
"Halo."
"Apa?"
"Lo dimana?"
"Sekolah."
"Lo kapan mau jengukin Ara?"
"Besok kayaknya berangkat. Lo tau kan si nenek lampir buntutin gue terus."
"Yaudah."
Tut... Tut... Tut...
Sambungan diputus sepihak oleh Arland. Ia tau jika Alga disana sedang dihadapkan pada kasus cewek aneh yang tiba-tiba datang dan terus membuntutinya.
Dan itu cukup membuat Alga menjadi susah gerak. Bukan apa-apa. Fira selalu mengekorinya dan itu membuat Alga tak bisa segera menjenguk Ara.
Padahal Alga sudah lama tak menjenguk Ara. Alga sangat rindu pada gadisnya itu.
--☀️--
Air mata masih saja membasahi pipi putih milik Marisa. Sudah sejak sejam lalu ia menangis. Albert dan Arlan pun tak kalah terharunya dengan kejadian sejam lalu.
Setelah hampir tujuh bulan koma, gadis cantik mereka akhirnya sadar. Ara sudah sadar sejak sejam yang lalu. Dan saat ini gadis itu sedang melakukan terapi untuk membiasakan lagi syaraf-syarafnya yang telah lama tidak digunakan.
"Baik pak, bu, mas saya keluar dulu. Mbak Ara biar istirahat dulu. Jangan lupa berikan banyak air agar kondisinya cepat membaik." Ucap sang dokter lalu pergi meninggalkan keluarga itu yang masih terharu.
"Sayang." Ucap Marisa pelan.
"Ma, aku kangen." Jawab Ara tak kalah pelan.
"Mama juga kangen kamu. Kamu tidurnya lama banget sih." Kesal Marisa.
"Ara disana ketemu Intan. Dia ngajak Ara main. Tapi Ara disuruh balik lagi. Katanya kasian mama, papa sama kak arland. Sering nangis gara-gara Ara."
Marisa yang mendengar itu semakin terisak. Dia tidak menyangka ternyata Ara punya cerita sendiri dialam tempatnya tidur selama ini.
"Ara, kakak mau telpon Alga dulu ya. Mau ngabarin kamu udah sadar. Dia pasti seneng." Ucap arland.
"Jangan kak. Aku mau ini jadi surprise buat Alga." Balas Ara.
"Tapi sayang..."
"Pa, Ara mau ini jadi kejutan buat Alga. Lagian kasian Alga kalo dia harus kesini. Kan dia juga lagi sekolah. Masak harus bolos cuma gara-gara Ara."
"Yaudah tapi kamu harus janji cepet pulih biar cepet pulang ke Indonesia dan cepet ketemu Alga. Kasian dia nungguin kamu sampe kayak orang gila gitu." Balas arland.
Dan arland melanjutkan ceritanya kepada Ara sampai gadis itu terlelap karena kelelahan mendengar ocehannya.
--☀️--
Dilain tempat, Alga sedang berada dikamarnya. Entah kenapa rasanya ia rindu sekali dengan gadisnya itu. Saat ia akan mencoba menghubungi arland, tiba-tiba...
Brakkk...
-----------------------------------------------------------
Satu kata yang author mau ucapin adalah MAAF. maaf bgt karena udah lama ga update cerita ALRA. Jadi gini. Author bukannya gamau up lagi. Tapi berhubung baru jadi maba dan tugas lumayan banyak, jd sedikit bgt waktu buat nulis nya.
Terus juga aku kadang lg ga mood juga. Jadi lg gabisa nulis ehee. Sekali lagi maaf bgt buat kalian yang udah nungguin cerita aku up ya. Maaf juga ceritanya aku buat pendek sekarang. Biar kalian ga bosen dan biar bisa cepet up kl gaada halangan hehe.
Jangan lupa tinggalin jejak berupa vote or comment ya. Tengkyuh. Maaf juga kl ada typo karena aku nulisnya saat kuliah dan lg gabut sm makulnya gitu hehe. Maaf ya
Happy reading and see u next part guys
Dibuat pada 15 November 2018
Revisi pada 27 Desember 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
ALRA
RomanceDisinilah seorang Algara Pratama Einstein berdiri bersama seorang wanita cantik yang tengah menatap bingung keadaan sekitar. Tidak ada suara bising layaknya keramain disetiap jengkal kota Jakarta ini. Lelaki itu masih tetap berdiri sambil menatap le...