Terimakasih telah kembali dan jangan pernah buat aku takut lagi.Algara Pratama Einstein
--☀️--
Alga sudah bersiap dengan setelan jas hitamnya. Entah untuk apa papa dan mamanya menyuruhnya memakai setelan jas malam ini.
Alga hanya bisa menurut. Ia sudah menatap wajahnya untuk kesekian kalinya dicermin dihadapannya itu. Tampan. Ia sudah cukup tampan kali ini sesuai permintaan mamanya.
"Al... Ayo sayang." Ucap Andien dari luar pintu kamar.
Alga hanya tersenyum sekilas lalu berjalan keluar dan mengikuti mamanya setelah menutup pintu. Dia merasa sangat bersalah pada kekasihnya, Ara.
Bagaimana mungkin ia bisa bersenang-senang disini sedang Ara tengah berjuang untuk bangun. Dia merasa menjadi pasangan yang tak berguna.
"Ma..." Ucap Alga sebelum mereka menuruni anak tangga.
"Apa sayang? Hmmm"
"Apa Alga gak jahat?"
"Jahat? Maksudnya?" Tanya Andien bingung dengan pertanyaan anaknya.
"Ara lagi sakit, Ma. Dan Alga disini malah enak-enak pergi pake setelan jas gini."
Andien tersenyum. Ia tahu anaknya sangat mencintai Ara. Bahkan Andien tak pernah melihat Alga seserius itu membicarakan gadis kecuali adiknya dan Ara.
"Alga, kamu perlu tau. Ara bakal baik-baik saja. Dan masalah acara malam ini, ini merupakan acara penting buat mama dan papa. Jadi mama mohon sama kamu, tolong ikut dulu ya. Nanti kamu bisa temuin Ara setelah acara ini kalo kamu mau." Jelas Andien.
Alga hanya mengangguk lesuh. Dia sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan kerinduannya pada Ara.
--☀️--
Dilain tempat, Ara sudah bersiap dengan dress berwarna hitam putih.
Ara nampak anggun dengan heels berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRA
Storie d'amoreDisinilah seorang Algara Pratama Einstein berdiri bersama seorang wanita cantik yang tengah menatap bingung keadaan sekitar. Tidak ada suara bising layaknya keramain disetiap jengkal kota Jakarta ini. Lelaki itu masih tetap berdiri sambil menatap le...