"Mobil Mama kenapa?" Skara batal memasuki mobil begitu dilihat body samping mobil mamanya penyok.
"Tadi malam habis Mama pulang dari bandara, ada bocah kurang ajar yang nabrak mobil Mama. Besok niatnya Mama mau ngurusin masalah ini." Jelas mama kesal.
"Oh." Sesingkat itu Skara menanggapi penjelasan mama tentang peristiwa yang membuat mobil satu-satunya jadi seperti sekarang ini. Dia sama sekali tidak tertarik untuk mencari tau lebih banyak. Yang tadi dia tanyakan pure hanya penasaran.
Mama masuk ke mobil, diikuti Skara. Wanita bernama Raya itu siap mengantar putrinya ke sekolah. Hal yang sudah lama dia lakukan, sejak Skara SMP.
Saat ini Skara duduk di bangku kelas 12 dan bersekolah di SMA Adhyaksa. Seolah pembelajaran yang Skara dapat di sekolah belum cukup, Skara juga mengikuti les tambahan pelajaran di sebuah lembaga pembelajaran pada weekday, serta les piano sebagai penyaluran bakat pada weekend. Hal tersebut sudah Skara tekuni sejak usianya 8 tahun atas kemauan Raya dengan dalih untuk masa depan Skara yang cemerlang.
Tentang keseharian Skara, semua hal yang Skara lakukan harus dalam pengawasan dan atas ijinnya. Termasuk juga dalam memilih teman bergaul.
Ada proses filterisasi yang Raya lakukan untuk bisa menjadi teman Skara. Raya hanya mengijinkan putrinya berteman dengan anak yang selevel dengannya atau lebih tinggi. Hal itu Raya lakukan demi kebaikan Skara. Agar Skara tidak sembarang tumbuh menjadi seorang gadis.
"Pokoknya di kelas 12 ini kamu harus belajar lebih keras. Mama nggak mau kamu sampe kalah lagi. Kalo perlu Mama carikan tempat les yang lebih mahal dari tempat les kamu sekarang." Raya memulai obrolannya di mobil dengan membuka topik mengenai hasil ujian kenaikan kelas beberapa waktu lalu. Yang memang hasilnya mengecewakan Raya karena Skara berada di peringkat 2 di sekolah.
"Ya." Sahut Skara singkat tanpa menoleh.
"Mama akan cari-cari info dari temen-temen Mama. Kamu tinggal tunggu info aja dari Mama." Lanjut Raya masih menggebu membicarakan kepindahan tempat les Skara.
"Ya."
Tidak sampai setengah jam, mereka sudah sampai di SMA Adhyaksa. Tanpa mengatakan apa-apa, Skara segera turun dari mobil.
"Ara!" panggil Raya yang membuat Skara menoleh padanya.
"Nanti Mama ada janji. Jadi nggak bisa jemput kamu. Tapi Mama udah hubungin Pavel. Dia yang nanti jemput kamu di sekolah." kata Raya seperti sedang melaporkan laporan penting sekali.
Skara menghela nafasnya kasar, "Ya."
"Ya udah sana masuk dan jangan main sama sembarang temen."
Selalu. Selalu pesan itu yang Raya sampaikan pada Skara tiap Skara akan masuk ke sekolah. Seolah tidak ada stok ucapan lain. Skara sampai bosan mendengarnya.
*
Siang ini kantin SMA Adhyaksa yang menyatu dari semua angkatan tampak begitu ramai. Banyak perut-perut lapar yang sudah tidak sabar untuk menyantap makan. Di antara keramaian siswa berbaju putih abu-abu itu, Nantes berada bersama dua sahabatnya.
Berada di antara dua sahabatnya saat ini benar-benar menjengkelkan. Sebab Reki dan Daren tidak ada henti-hentinya membahas adik kelas yang menggemparkan SMA Adhyaksa, yang katanya cantik bak bidadari.
Terkadang Nantes suka bingung sendiri, kenapa dia ditakdirkan untuk dekat dengan orang-orang yang hobi bicara tidak penting?
Suara mangkuk yang pecah membuat kehebohan yang sedang terjadi di kantin jadi terhenti. Semua kini mencari-cari sumber yang berhasil meredam keramaian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Worst
Teen FictionJudul sebelumnya : Your Boy (Spin Off Mikaela) (COMPLETE) Nantes yang menjalani kehidupannya bersama sang papi kesayangan, Edgar diharuskan menerima anggota baru di keluarganya. Raya sebagai mamanya, serta Skara sebagai adiknya. Satu persatu masalah...