40

1.5K 73 10
                                    

Sri banyak memijit keningnya hari ini yang kontan membuat Edgar jadi bertanya-tanya karena takut perempuan yang masih lajang itu kenapa-kenapa. Bagi Edgar, Sri sudah dia anggap bagian dari keluarga Iskandariyah. "Kamu kenapa, Sri? Belum tanggal tua udah pusing? Atau kamu butuh liburan lagi? Kalo emang begitu, kamu boleh ambil cuti, Sri. Tapi maksimal seminggu aja ya? Jangan lama-lama. Nanti kami cari asisten yang lain loh."

"Adudududududuuuuh, Bos! Bukan itu, Bos! Sama sekali bukan itu! Sri lagi nggak pusing mikirin duit atau liburan, Bos. Tapi Sri lagi kepikiran Mas Ganteng sama Neng Galak!" jawab Sri sambil gigit jari.

Edgar mengerutkan keningnya, "Kenapa dengan Nantes dan Ara, Sri?"

"Itu, anu..." tepat saat itu, Nantes muncul. Membuat Sri langsung diam seketika.

"Apa lo?" tanya Nantes tidak suka dengan Sri yang terus memperhatikannya tanpa jeda sejak Nantes muncul. Padahal Nantes cuma mau ambil air putih saja.

Asisten rumah tangga itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat, kemudian dia kabur. "Anu Bos, Sri ke pasar dulu, ya. Belanja." Pamit Sri kemudian tanpa berani menatap Nantes.

"Kenapa tuh orang? Aneh kayak liat setan." Komentar Nantes sambil meletakkan gelas bekas minumnya di meja.

"Katanya dia kepikiran kamu sama Ara. Tapi nggak tau, tuh. Dia nggak jadi ngomong pas kamu dateng."

Kontan Nantes mengerutkan keningnya.

Sri pergi ke pasar naik angkot untuk membeli sayuran sebagai bahan persediaan makanan di rumah Iskandariyah. Sambil duduk di pojokan, dia masih terus memikirkan Nantes dan Skara. Memikirkan hubungan kedua anak majikannya.

Skara menyukai Nantes dan terang-terangan mengaku di depannya! Nantes menolak secara tidak langsung pernyataan suka Skara! Mereka juga sudah berciuman!

Astagaaaa! Sejak Sri tidak sengaja mendengar pertengkaran kedua remaja itu yang berujung pada Skara yang menyatakan suka pada Nantes, tapi Nantes tolak tidak langsung, Sri jadi banyak-banyak nyebut. Karena yang Sri tangkap itu merupakan luapan perasaan seorang gadis pada seorang laki-laki. Meski Nantes tidak menyukai Skara dan menyukai dirinya sendiri, tapi dengan fakta Skara yang menyukai Nantes saja itu sudah tidak benar. Terlebih fakta yang menyebut bahwa keduanya sudah berciuman. Itu sudah menyimpang. Skara adalah adik Nantes sekarang. Nantes adalah kakak Skara sekarang. Bagaimana bisa seorang adik menyukai kakaknya sendiri? Dan bagaimana pula kedua kakak adik itu berciuman?

"Nggak, nggak. Mas Ganteng nyium Neng Galak kan atas dasar cuma pengen alias nafsu aja. Mas Ganteng Nantes masih waras kok, buktinya nolak Neng Galak. Aduh, tapi kok kasian juga jadi Neng Galak, udah dicium karena nafsu doang, ditolak pula cintanya. Aduh, pala Sri pusing. Pusing tujuh keliling!"

Sepulang dari pasar, Sri dicegat di teras oleh Nantes. Nantes jadi penasaran dengan apa yang membuat Sri sampai memikirkannya dan Skara. Kalau hanya dia seorang, mungkin Nantes tidak akan seperti ini. Masalahnya ini bawa-bawa Skara. "Mas Ganteng! Ngegetin Sri, aja!"

"Kenapa lo mikirin gue sama Skara?" tanya Nantes langsung.

Kedua mata Sri melotot seketika, "EHHHH, KOK MAS GANTEENG TAUUUU?!!!!" sedetik kemudian, Sri menutup mulutnya rapat. Bisa-bisanya dia keceplosan begitu.

Cowok itu kembali berdecak, "Cepet jawab!"

Sri mengatupkan bibirnya. Antara ragu dan takut untuk mengatakannya.

"CEPET!" bentak Nantes tidak sabar.

Sri sampai menjerit saking kagetnya. "Duh, Mas, jangan bentak-bentak gitu ke Sri, dong. Sri kan jadi takut. Sri kan—"

"Cepet atau gue bentak lebih kenceng?"

"Iya, iya! Sri akan bilang ke Mas. Tapi Mas Ganteng janji dulu sama Sri, nggak bakal marah sama Sri."

Your WorstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang