Sri tidak habis pikir, kenapa dia harus repot-repot melakukan tugas tambahan dari Edgar. Padahal menurutnya jika hubungan Nantes dan Skara yang buruk terus bertahan ya bagus malah. Habisan, Skara menyebalkan sih.
Masih ingat dengan pertemuan pertama Sri dan Skara waktu dulu kan? Nah, setelah Skara pindah, Skara justru makin menyebalkan di mata Sri. Di hari pertama Skara pindah, Skara sudah marah-marah lantaran Sri salah meletakkan jam dinding di kamar Skara. Lha wong Sri tidak tau, ya wajar salah. Terus, Skara ini bossie. Baru jadi majikan beberapa hari saja sudah menyuruh ini itu segala macam. Sama persis seperti ibunya, Raya. Karenanya, Sri menghibahi Skara sebuah gelar "Neng Galak".
Hari ini, Sri diberi tugas tambahan—lagi—oleh Edgar untuk membuat Nantes dan Skara lebih dekat. Jika kemarin tugas tambahannya hanya mengamati dan melaporkan saja, kali ini Sri harus bertindak membuat keduanya dekat. Terserah apapun caranya, Sri diberi kebebasan untuk berotonomi di rumah Edgar.
Saking bingungnya seharian ini hanya memikirkan bagaimana caranya membuat Nantes dan Skara jadi dekat, akhirnya Sri terpaksa memilih jalan ini. Yakni mematikan listrik di rumah ini. Kegelapan, biasanya hal yang ditakuti cewek kan? Dengan pemikirannya yang sederhana namun sedikit licik, Sri berharap dengan padamnya listrik dan sekaligus lampu, akan membuat Skara berlari ketakutan dan mau tidak mau meminta pertolongan Nantes. Ya, minimal menemaninya lah. Setelah itu, mau tidak mau kan mereka terjebak berdua dalam suatu ruangan. Dan dari situlah kedekatan mereka dimulai. Bagus kan? Sri tersenyum puas. Sejauh ini, inilah rencana yang menurutnya paling oke.
Dengan lagak maling kesiangan, Sri berjalan ke luar rumah, mendekati sumber listrik di rumah ini, lalu mematikannya. Dalam sekejap, rumah besar nan megah itupun redup dan gelap gulita. Sedetik kemudian, bisa Sri dengar sebuah jeritan yang membahana.
Di luar rumah, Sri terpingkal-pingkal. Selain menurutnya ide ini akan berhasil, bisa sekalian kan ini dia buat untuk memberi Neng Galak pelajaran? "Rasain!" Sri terkikik geli.
Suara klakson mobil yang kemudian terdengar membuat Sri menoleh. Tawanya langsung lenyap setelah tau itu rupanya Nantes. Lah, sejak kapan bos kecilnya keluar? Jadi, Neng Galak di dalam rumah sendirian? Sri gagap sendiri, bingung sendiri.
"Kenapa gelap? Duit listrik lo korupsi?" tanya Nantes setelah turun dari mobil.
"Aduh, Mas. Itu dosa, nggak boleh. Haram. Nanti—"
"Gensetnya rusak?" potong Nantes cepat sambil berjalan ke arah genset rumah yang terletak di sebelah garasi.
"Nggak, Mas." Jawab Sri memotong langkah Nantes.
"Terus?"
"Itu, anu... hehe, Mas Ganteng..." Sri tersenyum garing sambil menggaruk lengannya yang gatal karena belum mandi.
Nantes mengernyit melihat gelagat Sri yang tidak beres itu.
"Itu, Mas, Neng Galak... di dalem sendirian... tadi teriak ketakutan..." soal kenapa listrik padam, itu urusan nanti. Yang penting Sri lancarkan dulu rencana yang tidak mulus dari awal itu.
"Hah?!" Nantes tampak terkejut, kemudian refleks dia segera berlari ke dalam rumah yang gelap gulita. Mencari Skara.
Nantes langsung menuju ke kamar Skara. Nantes tau, sejak pindah, Skara nyaris tidak pernah keluar kamar kecuali kalau ke dapur atau protes karena mesara ketenangannya terganggu.
Untuk Nantes yang hanya berbekal cahaya bulan lewat kaca di rumahnya, dia tidak kesusahan untuk mencapai kamar Skara. Untung saja kamar Skara tidak terkunci, sehingga Nantes bisa langsung masuk. Pertanyaannya adalah bagaimana dia menemukan Skara yang berada di dalam kamarnya yang gelap ini? Nantes bingung. Mana dia tidak hafal dengan letak benda-benda di kamar ini pula. Alhasil, kepala Nantes kejedot lemari. Yang membuat Nantes mengeluarkan nama binatang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Worst
Teen FictionJudul sebelumnya : Your Boy (Spin Off Mikaela) (COMPLETE) Nantes yang menjalani kehidupannya bersama sang papi kesayangan, Edgar diharuskan menerima anggota baru di keluarganya. Raya sebagai mamanya, serta Skara sebagai adiknya. Satu persatu masalah...