24

1.5K 81 14
                                    

Jika kala itu Nantes pulang semobil dengan Skara, kali ini sekolah dikejutkan dengan Nantes yang berangkat semobil dengan Skara. FIX! Ini jelas tidak mungkin tidak ada apa-apa di antara mereka! Pasti ada apa-apanya! Seperti Nantes dan Skara jadian, misalnya.

Beberapa anak cewek baik dari kelas yang sama ataupun tidak, mendatangi Skara begitu Skara hinggap di bangkunya. Mereka tidak tahan untuk tidak berbicara langsung dengan Skara yang diam-diam ternyata bisa memacari seorang Nantes. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan. Soalnya Skara ini seperti tidak pernah menaruh rasa tertarik sedikit pun terhadap lawan jenis.

"Lo pacaran sama Nantes?" tembak salah satu dari mereka.

Sudah Skara duga. Pasti akan seburuk ini efek yang timbul karena berangkat bersama dengan sang kakak yang famous itu. Skara mendecih sebal sebelum menjawab, "Nggak."

"Terus kenapa kalian berangkat bareng?"

Skara diam. Menurutnya, membiarkan anak-anak satu sekolah tau hubungannya dengan Nantes saat ini tidaklah baik. Cukup Reki dan Daren saja yang tau. Sebagai teman Nantes, mungkin mereka bisa dipercaya.

"Jawab! Punya mulut nggak sih?!"

"Kalian punya telinga?" Skara balas bertanya tanpa rasa takut sama sekali.

"Belagu banget ya? Lo yang sebelum jadian sama Nantes aja udah angkuh, apalagi sekarang? Cih!"

"Guys, udahan yuk. Gue takut Nantes dateng. Ntar dia ngamuk lagi tau pacarnya kita apa-apain." Salah satu dari mereka yang wajahnya paling pucat, mengingatkan teman-temannya untuk segera menyudahi aksi mereka.

"Arrrgh! Benci gue! Padahal gue udah habisin banyak duit buat ngerubah penampilan gue biar Nantes naksir, kenapa malah Nantes ngelirik cewek lain sih!" sambil misuh-misuh, satu per satu dari mereka akhirnya pergi.

Skara bernafas lega karenanya. Meski hanya sesaat dia dikerubuti banyak orang, rasanya sudah panas sekali. Skara tidak tahan.

*

Meski tadi pagi Nantes sudah berkata "oke" pada Edgar, bukan berarti Nantes benar-benar akan melakukannya. Sejujurnya Nantes hanya terpaksa bilang begitu biar pembahasan cepat selesai. Soalnya kalau tidak, bakal lama urusannya.

Sekarang, sepulang sekolah Nantes sudah berjalan bersama kedua sahabatnya ke tempat mobilnya terparkir. Soal Skara, mana dia peduli! Toh, cewek itu juga tidak mau satu mobil dengannya. Mending main, iya tidak?

Akan tetapi, belum puas dirinya bermain-main bersama Reki dan Daren, Edgar sudah meneleponnya untuk menjemput Skara yang sebentar lagi akan pulang dari lesnya.

"Yang sekarang punya dedek gemes, duh jadi sibuk si Abang Nates." ledek Reki tertawa ngakak melihat wajah Nantes yang kusut.

"Boleh kali, kenalin ke gue! Gue jomblo nih, udah setengah taun. Gue butuh belaian kasih sayang." goda Daren yang tidak Nantes gubris.

Dengan malas Nantes terpaksa sekali menuruti permintaan Edgar. Hal yang selalu Reki dan Daren kagumi sekaligus sayangkan, kenapa seorang Nantes begitu penurut pada ayahnya?

Sesuai dengan informasi tempat les yang Edgar beri tau padanya, Nantes sekarang sudah berada di depan gedung bercat biru itu. Bersandar di mobilnya sambil merokok.

Tidak sampai lima menit, Skara muncul dari pintu gedung itu. Cewek itu langsung mengernyit melihat Nantes ada di depan gedung tempat lesnya sambil merokok. "Ngapain lo?" sentaknya tidak suka.

"Buruan masuk deh!" suruh Nantes malas mengepulkan asap rokoknya di depan wajah Skara karena tadi dia lihat Skara terus menutup hidungnya.

Gadis itu kontan batuk-batuk. Membuat Nantes menyeringai. Sekali lagi Nantes sengaja mengepulkan asap rokoknya ke wajah Skara.

Your WorstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang