I Promise [RoséKook] ✔

22

"By.. Jelaskan semuanya." wajah Jk memerah menahan amarah. Rose mendekat dan memeluknya.
"Mianhe,kookie ahh. Jinja mianhe. Aku bersalah. Mereka merencanakan nya,aku hanya dipaksa hadir disana. Sungguh,aku tak berbohong." jelaskan Rose masih memeluk Jk. Ia benar - benar merasa bersalah dan tak sanggup memandang wajah calon suaminya itu. Dapat Rose rasakan gemuruh nafas Jk yang menggebu - gebu. Rose mengelus punggung Jk menenangkan.
"Lalu apa saja yang kau lakukan?. Bagaimana kau menjelaskan tentang laki - laki disana yang tak memakai baju?. Apa mereka menyentuh mu?." tanya Jk merenggangkan pelukan Rose. Rose menggigit bibir bawahnya panik.
"Jawab aku,By." ucap Jk penuh penekanan dengan sorot mata tajam nya.
"Itu.. Mereka memperlihatkan abs nya saja. Dan mengajak menari." jujur Rose dengan polosnya yang memang tak bisa berbohong. Rose menunduk tak berani menatap Jk yang masih setia memandanginya.

Jk mengendong Rose ala bridal style pergi kekamarnya. Rose tak berani berontak. Jangankan berontak bicara saja ia tak mampu. Ia takut memperkeruh keadaan.

Jk menurunkan Rose pada kasurnya dan duduk didepan Rose menyamping. Jk menatap Rose masih dengan wajah kesalnya sedetik kemudian ia tersenyum kecut lalu membuka bajunya dan menjatuhkan nya dilantai. Rose yang salah tingkah membuang arah pandang nya kesana kemari. Tapi memang dasar abs Jk membuat Rose jauh lebih penasaran dari pada abs lelaki sewaan tadi. Rose fokus menatap Jk dengan menahan senyuman nya.

"Aku juga punya,By?. Lalu apa lagi?." tanya Jk dengan wajah nya yang marah tetapi terlihat menggemaskan bagi Rose. Rose diam - diam mengejek Jk dalam hati.

"Lihat dia,nada bicaranya seperti orang marah tapi ekspresinya seperti orang merajuk. Mana bibirnya begitu pula." ejek Rose dalam diamnya. Bibir Jk sejak tadi seperti minta dicium.

"Lebih baik aku kerjai saja." usul shetan didalam pikiran Rose.

"Ehm.. Ia bilang tadi akan menjadikan ku ratu malam ini. Apapun yang ku suruh akan ia laksanakan. Termasuk jika aku menyuruhnya mengguyur tubuh nya dengan air malam - malam begini,begitu katanya." jawab Rose yang menahan tawanya mati - matian.
"Sungguh begitu?." dijawab anggukan oleh Rose.
"Tak ada skinship?. Atau cium - ciuman?." tanya Jk lagi dengan wajah kecewa. Kali ini Rose menggeleng sebagai jawaban.
"Apa aku menikah dengan salah satu diantara mereka saja yaa?." Jk melotot tak percaya dengan pernyataan dari Rose.
"Habis calon suami ku masih sibuk dengan pekerjaan nya." cemberut Rose.
"Ayoo lah,By. Bukan seperti itu. Aku bahkan mempercepat kepulangan ku tapi lihat apa yang ku dapat?. Kau malah berpesta dengan para lelaki tidak jelas itu." peluk Jk dan ikut cemberut.
"Jika masih berpesta aku akan suruh mereka mengguyur tubuh mereka sendiri." ucap Rose mengepal tangan nya didepan wajah.
"Jangan kembali kesana. Aku takkan lepaskan kau,By. Aku bisa lakukan itu untuk mu jika kau mau." mengeratkan pelukan nya.
"Sana lakukan." suruh Rose. Jk berdiri dan masuk kamar mandi Rose. Tak lama ia keluar dengan tubuh basah. Seketika tawa Rose pecah.
"Hahahaha.. Ternyata kau serius,kookie?. Ucapan ku tadi hanya mengada - ngada. Hahaha.." Rose berdiri diatas ranjang menertawakan Jk.
"Jadi kau mengerjai ku,By. Terima hukuman mu,By." ujar Jk berlari bersiap menangkap Rose. Rose dengan mudahnya tertangkap dan jatuh dikasur. Jk menggelitik Rose tanpa ampun.
"Hahaha.. Yakk.. Hentikan. Hentikan,kookie ah. Yakk,geli. Kau basah. Pergi kering kan dirimu dulu." ucap Rose masih cekikikan.
"Sireo.." rajuk Jk mengerucutkan bibirnya dengan posisi duduk.
"Mianhe,kookie. Jeongmal mianhe." ucap Rose ikut duduk dengan nada serius.
"Tidak mau.." ujar Jk dengan tangan menyilang didada.
"Mmm.. Lalu bagaimana pernikahan kita?." ucap Rose berwajah sedih.
"Kita tetap akan menikah tapi sekarang aku masih marah pada mu." jawab Jk.
"Lihat sini." ujar Rose menghadapkan Jk pada nya. Rose menangkup wajah Jk. Memandangi wajah tampan calon suami nya itu.