Assalamu'alaikum Happy reading 😀😀
***
Handphone Afra bergetar memberi tanda satu notifikasi masuk melalui chat grup dengan kedua sahabatnya.
Ervika
"Ra Minggu pagi kayaknya gue nggak jadi ikut jogging di CFD deh. Mama sama Papa pulang, ngajak ketemuan."
20.05Afra
"Oke."
20.20Ervika
"Sorry banget ya."
20.21Arga
"Kalian mau CFD-an? Kok gue nggak diajak?"
20.23Afra
"Ogah kalo cuma sama lo Ga.. Batal aja."
20.24Arga
"😠😤"
20.24Afra
"Sorry ya Ga."
20.25Arga
"Yang penting siapin fisik ya.. rencana downhill harus mateng, ketemuan kapan?"
20.26Ervika
"😎 Kapan ya.."
20.27Afra
"Terserah kalian gue ngikut."
20.27Afra
"Kayaknya persiapan mulai bulan depan deh. Bulan ini gue lagi fokus sama baksos di RS."
20.28Arga
"Oke siapin stamina ya guys."
20.29Afra segera tidur untuk mempersiapkan diri joging esok pagi. Memang benar apa yang dikatakan Arga bahwa untuk melakukan downhill mereka harus serius mempersiapkan fisik dan mental. Karena setiap track yang harus mereka taklukan tidak hanya bisa menyebabkan cidera tetapi juga maut taruhannya jika mereka gegabah dan tanpa perhitungan.
Afra dan Ervika tidak pernah memusingkan urusan lokasi downhill, penginapan, logistik atau transportasi. Karena semua sudah diurus oleh Arga. Dulu semasa kuliah, kadang Arga mengajak dua adiknya yang perempuan untuk ikut serta. Jadilah Arga komandan perang ditengah girls squad. Bahkan Ayah dan Bunda Arga beberapa kali mendampingi putra putri mereka.
Keluarga Arga merupakan gambaran keluarga ideal yang diimpikan setiap orang. Citra bangsawan Padang yang kaya dengan usaha kelapa sawitnya sangat kental dengan kehidupan keluarga yang religius, saling menyayangi dan mendukung satu sama lain.
Sangat berbeda seratus delapan puluh derajat dengan keluarga Ervika. Kedua orang tuanya sibuk dengan urusan bisnis di luar negeri, sedangkan Ervika adalah anak tunggal sehingga menyebabkan Ervika sering kesepian. Kesehariannya hanya ditemani mbok Iyem asisten rumah tangga sekaligus pengasuh Ervika sejak kecil.
Keadaan seperti inilah yang memaksa Ervika harus mandiri, beruntung ia memiliki sahabat seperti Arga dan Afra yang selalu melengkapi hari-harinya. Meski terkadang ia sering menjadi bahan bully kedua sahabatnya karena modus yang ia lakukan selalu ketahuan. Yah.. 'modus' segala macam cara ia gunakan agar kedua temannya ini selalu menemani.
Kedengaran selfish tapi inilah Ervika. Keadaannya yang menyebabkan dia harus sering merajuk kepada sahabatnya agar ia tak merasa sendiri. Dan meski begitu baik Arga maupun Afra tidak pernah mempermasalahkan karena Ervika adalah teman yang sangat setia dan loyal, bagaimanapun situasinya Ervika akan berada dibarisan paling depan untuk membantu jika ada teman yang kesusahan.
Persahabatan mereka saling melengkapi satu sama lain. Afra yang serius, tidak mudah mempercayai orang tetapi seorang penyabar, Ervika yang judes, manja tetapi baik hati, dan Arga tipe teman yang selalu bisa diandalkan dan penyayang.
***
Pagi harinya seusai sholat Subuh, Afra sudah bersiap lari pagi. Tetapi rencana ke car free day harus ia urungkan karena Ervika membatalkan rencana mereka semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
dr. Satriya (Completed)
General FictionShafira Afra, M.Farklin, Apt "Dia pikir dia siapa bikin aturan ga jelas, suka pecat karyawan sesuka hati. Dasar pemimpin arogan." dr. Satriya Adna Syakeil, SpPD "Apa bedanya coba, nggak tau banyak tentang aku tapi dia berani menyimpulkan dengan peni...