11. The Truth

653 87 12
                                    

Bobby berbohong ia tak ke studio sepagi itu, ia tak akan pernah pergi ke studio sepagi itu. Bobby pergi ke cafe, menunggu seseorang. Menunggu seseorang yang ingin ia temui untuk memastikan beberapa hal. Bobby menemui Lisa di café untuk membicarakan tentang Minjung. Bobby sebenarnya tak terlalu peduli dengan Minjung, karena memang niat awal mereka hanyalah sebagia partner one night stand. Tetapi Karena ucapan seorang Wang Jackson yang merupakan teman masa SMAnya sekaligus bartender di club biasa Bobby manggung Bobby menjadi sedikit khawatir. Dia sadar bahwa dirinya brengsek tapi ia tak mau menjadi sebrengsek ayahnya yang meninggalkan ibunya dengan 2 anak tanpa dinafkahi. Yah Bobby berasal dari keluarga broken home. Walapun bobby brengsek ia tak mau menjadi sampah seperti ayahnya.

"Minjung adalah gadis polos, ia menangis  sesenggukan saat pertama kali melakukannya denganmu" satu kalimat Jackson bagaikan sebuah mantra yang mampu membuat Bobby kalang kabut. Apapun itu jika memang Minjung hamil karena dirinya, Bobby akan menikahinya. Suka atau tidak suka ia harus menerimanya. Ini bukan hanya tentang sebuah tenggung jawab seorang pria, jika bayi yang yang dikandung Minjung adalah anaknya itupun akan menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang orang tua. Tanggung jawab terbesar seorang manusia adalah saat ia menjadi orang tua. Tentang masa depan seorang anak dan tentang bagaimana hidup mereka nantinya, tentang bagaimana ia akan menjadi panautan. Maka dari itu Bobby harus menutup mata dan meluruskan pandangannya apapun yang terjadi jika Minjung memang sedang mengandung bayinya. Entah aa yang kan terjadi kedepannya itu adalah hal lain yang akan ia selesaikan seiring berjalannya waktu.

Bobby berencana menemui Lisa, seorang teman dekat Minjung saat SMA. Mereka dikenal bersahabat dekat sejak SMA. Saat Bobby ingin membuat janji dengan Lisa sepertinya Lisa tak terkejut maka Bobby pun memiliki firasat bahwa Lisa telah mengetahui sesuatu. Pintu cafe telah terbuka menampakan perawakan Lisa yang tinggi dengan tubuh proporsionalnya. Bobby sadar saat melihat ekspresi Lisa saat menatapnya bukanlah sebuah hal yang bagus.

 Bobby sadar saat melihat ekspresi Lisa saat menatapnya bukanlah sebuah hal yang bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa meletakkan tasnya dan duduk di hadapan Bobby dengan ekspresi dinginnya.

"Langsung saja, apa yang ingin kau bicarakan?"

"Bagaimana keadaan Minjung?"

"Lucu sekali kau menanyakannya setelah memakinya di apartementmu"

"Lisa ayolah  aku sedang tak ingin berdebat denganmu"

"Lalu apa urusanku? dan apa pedulimu dengan Minjung."

"Jika kau ingin aku jujur, baiklah. Kuakui aku memang tak sedikitpun peduli dengan Minjung. Tapi untuk bayi yang ada di kandungan Minjung jika itu adalah anakku maka aku seratus persen peduli padanya. Aku memang pria yang buruk tapi aku tak ingin menjadi ayah yang buruk untuk anakku nantinya"

"Kau tau, aku benar-benar ingin menamparmu saat ini juga!"

"Lakukan jika itu memang bisa membuatmu bersedia bercerita padaku"

Brrraaakkkkkk

"Arrrrgghh... kenapa bicara denganmu bisa semenyebalkan ini!" gerutu Lisa setelah menggebrak meja dan mengalihkan atensi pengunjung cafe yang sedang sepi pagi itu.

Time, Love, and Death [DoubleB] Bobby X HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang