Hanbin menghabiskan sarapan pagi ini bersama Jaewon sambil membahas project mengenai buku yang sedang mereka rencanakan. Jaewon pergi memesankan menu yang telah di pilih Hanbin. Dari kejauhan Jaewon memperhatikan Hanbin yang mungkin sedang menulis beberapa ide yang sedang ada di kepalanya, karena ia terlihat sedang begitu serius dengan buku dan lembaran draft yang sedang di susunnya.
Jaewon tersenyum melihat Hanbin dari kejauhan, ia nampak begitu lucu ketika sedang serius. Begitu menggemaskan dengan mata hazelnya yang nampak serius dan bibir mengerucut yang lucu. Jaewon tersenyum saat menyedari bahwa ia rasa ia telah jatuh pada pesona seorang Kim Hanbin, yah jatuh pada pesonanya belum pada tahap dimana ia akan membberikan hatinya kepada Kim Hanbin. Ia dan Hanbin pun baru saling mengenal, dan juga ketakutannya akan cinta membuatnya enggan begitu mudah mengartikan gejolak dalam hatinya. Walaupun ada sedikit harapan bahwa Hanin akan menjadi seseorang yang mampu menghilangkan traumanya.
"Pesanan anda tuan" Jaewon memgalihkan pandangannya ketika waiters menginterupsinya bahwa pesananya telah tiba.
"Thanks" Jaewon berjalan menuju Hanbin. Meletakan makanan mereka di meja sambil sesekali melirik Hanbin yang terlalu fokus hingga mengabaikan makanan di depannya.
"Kau bisa mengerjakan itu di kantor, sekarang sarapan dulu"
"Tidak bisa hyung, inspirasi sedang mengalir deras di kepalaku. Jika tidak ditulis bisa pudar sewaktu-waktu"
"Memangnya apa inspirasi apa yang sedang hinggap di kepala puyuhmu itu"
"Karena aku sedang baik hati, tak apa kau memanggilku puyuh.
Jaewon memperhatikan Hanbin yang kerap kali menyalakan layar ponselnya kemudian menutupnya kembali, seolah dia sedang menunggu sesuatu yang ia harap muncul di layar ponselnya. Hanbin memang terlihat ceria tapi sesekali ekspresi muram yang coba ia tutupi tertangkap oleh Jaewon.
"Menunggu apa?"
"Hhmm?"
"Kau sedang menunggu apa?"
"Aku tak menunggu apa-apa" jawab Hanbin sedikit bingung
"Kau terlihat gusar saat menatap layar ponselmu, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time, Love, and Death [DoubleB] Bobby X Hanbin
Fiksi PenggemarAku menulis untuk Waktu Aku menulis untuk Cinta Aku menulis untuk Kematian Aku tak mengharap sebuah balasan tapi akan ku cari sebuah jawaban Started on 20/07/2018