Hanbin bangun denngan kepala yang sangat pening, ia hanya ingin bersenang-senang semalam tetapi justru berakhir mabuk hingga tertidur. Apartemen Chanu masih sepi dan sepertinya Jewon dan Chanu belum ada yang bangun. Ia bergegas menuju ke dapur untuk membuat sup pereda pengar dan baru akan membersihkan sisa-sisa kekacauan semalam. Berapa bungkus makanan ringan dan kaleng bir masih berserakan di depan sofa. Setidaknya Hanbin masihlah tamu yang tahu diri.
Saat Hanbin sedang membuat kaldu, seseorang memasuki dapur. Jaewon dengan wajah bangun tidur dan raut pengar yang masih sangat kentara. Mencari air dingin di kulkas dan meminum dari botolnya langsung, menyeret kursi dan duduk disana lalu menyendarkan kepalanya ke meja. Hanbin hanya memperhatikan tingkah Jaewon yang lucu.
"Hyung.. apa kau masih mabuk?"
"Oh kau disana Hanbin, auuhh kepala pusing sekali rasanya aku mau mati"
"Hahaha..kau ini ada-ada saja. Makanya jangan minum banyak alkohol bisa-bisa saat tua nanti perutmu menjadi buncit"
"Aku jarang minum tau, tadi malam itu pengecualian aku hanya ingin bersenang-senang lagipula aku baru kembali ke Korea"
"Hyung aku sedang memebuat sup pereda pengar tapi sepertinya masih lama untuk matang. Mau kubuatkan teh madu?"
"Waahh kau baik sekali, harusnya aku tidak jadi manajermu aku mau jadi suamimu saja"
"Sepertinya kau masih sangat mabuk hahah"
Dengan cekatan Hanbin membuatkan Jaewon teh madu untuk meredakan pengar, kemudian kembali sibuk dengan masakannya. Jaewon yang memperhatikan Hanbin dari belakang merasa bahwa Hanbin sangat lucu. Apa ia telah jatuh cinta? pertanyaan itu kembali bernaung di pikirannya namun kini sepertinya Jaewon telah mengetahui jawabannya.
"Hanbin-ah, setelah ini apa yang mau kau lakukan?"
"Aku akan membersihkan ruang tamu, disana cukup berantakan"
"Bukan itu maksudku, setelah dari sini apa yang kau lakukan"
"Pulang ke apartemen, melanjutkan projectku, menonton TV atau tidur mungkin. Memangnya apalagi yang bisa dilakukan seseorang yang tinggal seorang diri"
"Apa kau tidak memiliki hobi?"
"Aku rasa menulis adalah hobiku"
"Itukan pekerjaanmu"
"Yaaaa dan aku menyukainya"
"Sepertinya kau seorang workholic"
"Mungkin saja, tapi sepertinya itu hanya berlaku untuk menulis"
"Aku sedang bosan dan tidak tau tempat menyenangkan di Seoul. Bisa temani aku jalan?"
***
Setelah Hanbin selesai memasak ia merapikan ruang tamu Chanu, tidak terlalu berat. Hanya membersihkan sisa camilan, botol beer yang berserakan dan mengembalikan beberapa barang peralatan permainan yang semalam mereka mainkan dan belum sempat dibereskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time, Love, and Death [DoubleB] Bobby X Hanbin
Fiksi PenggemarAku menulis untuk Waktu Aku menulis untuk Cinta Aku menulis untuk Kematian Aku tak mengharap sebuah balasan tapi akan ku cari sebuah jawaban Started on 20/07/2018