Part 13 | Hilangnya Sebuah Novel

293 42 0
                                    

Flashback on

Author's pov

Pemandangan pagi hari di halaman sekolah nampak seperti biasanya. Para siswa terlihat memasuki kawasan sekolah sebelum bel masuk berbunyi. Begitupun juga dengan Yuna.

Ia kali ini berangkat sendirian, karena Eunha menurutnya terlalu lambat. Sehingga ia memutuskan untuk berangkat duluan.

Sret

"Hei! Choi Yuna! Kau tega sekali meninggalkanku. Ck! Sahabat macam apa kau ini."

Tiba-tiba Eunha muncul sambil merangkul Yuna dari belakang. Jangan lupakan pula dumelannya yang tiada henti itu.

"Salah sendiri kau terlalu lambat. Kita ini masih siswa, belum mahasiswa. Jadi jangan berdandan berlebihan. Bla.. bla.. bla..," omel Yuna makin panjang, tapi tak terlalu dipedulikan oleh Eunha. Dia sudah biasa mendengarkan omelan Yuna di pagi hari seperti ini.

"Ya.. ya.. ya.. sudah ya! Jangan dilanjutkan lagi. Ayo kita masuk saja ke kelas. Sebelum bel berbunyi,"

Jika sudah begini, tandanya Eunha sudah tidak kuat lagi mendengarkan omelan Yuna yang tiada henti. Syukurlah Yuna setuju dengan usulannya, karena memang bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.

Sepeninggalnya Yuna dari halaman sekolah tersebut, terlihat sebuah buku yang jatuh dari dekapan tangannya. Ia bahkan tak menyadarinya sama sekali. Hanya seorang laki-laki yang selanjutnya memungut buku tersebut. Laki-laki itu berinisiatif untuk mengembalikannya segera. Namun, sayang sekali sang pemilik telah menghilang di balik tikungan.

Sepertinya ia harus mengurungkan niatnya hingga jam istirahat tiba. Kemudian ia melangkah menuju kelas.

Setibanya di kelas, ia menaruh buku tersebut di atas bangkunya. Baru saja ia mendudukkan dirinya, ia langsung disambut heboh oleh sahabatnya.

"Wah! Sejak kapan kau suka membaca novel?" ucap Mingyu saat setibanya Seokmin di kelas.

Ya laki-laki yang menemukan buku milik Yuna adalah Seokmin.

"Itu bukan milikku," balas Seokmin cuek.

"Untuk Kei ya?"

"Kei juga tidak terlalu suka membaca hal yang begituan."

Mingyu heran akan jawaban Seokmin. Ia pikir, jika buku tersebut bukan milik Seokmin. Mungkin saja Seokmin bermaksud untuk memberikan hadiah kepada gadis yang sedang dekat dengannya sekarang.

"Ck! Lalu itu milik siapa?"

"Tak tau! Aku hanya menemukannya di halaman sekolah sebelum masuk kelas tadi."

"Jadi kau bermaksud untuk mengembalikannya nanti?"

"Ya. Begitulah."

"Memang kau tahu wajah atau nama pemilik buku ini?"

Seokmin hanya menggelengkan kepalanya seraya menjawab, "Yang hanya aku tahu, ia kenal dengan ketua OSIS kita."

"Maksudmu Eunha?"

"Yup!"

"Ah! Eunha. Sepertinya aku tahu siapa pemilik buku ini."

"Maksudmu?"

"Choi Yuna, dia teman dekat Eunha. Aku memang tidak dekat dengannya. Namun, aku tahu kalau ia penggila novel-novel seperti ini."

"Di mana kelasnya?"

"11-5."

"Baiklah, terima kasih. Nanti saja aku kembalikan."

"Oke."

Rahasia Secangkir Kopi | Dokyeom SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang