malam

347 20 0
                                    

Firgi seorang Tunarungu ia bersekolah di sekolah khusus bersebelahan dengan sekolah negeri. Yah sekolah andin.

Firgi termasuk jajaran orang kaya. Tapi ia tidak menyombongkannya. Contohnya ia pergi kesekolah menaiki bus.

"Malam andin" firgi mencoba mengajak ngobrol andin via line.

Tiba-tiba notif handphone andin berbunyi.

Andin membukanya.

"Ini siapa?" balas andin.

"Firgi add yah ndin "

"Ouh firgi okay" andin meng add firgi.

Firgi mulai mencari topik yang akan di bahas.

"Ndin kalo boleh tau elo kelas berapa?" tanya firgi.

"Gua kelas 11 fir. Elo kelas berapa?" andin bertanya balik.

"Gua kelas 12"

"Ouh"

Firgi mulai pusing mencari pembahasan lainnya.
Sedangkan andin, andin hanya menunggu balasan selanjutnya dari firgi.

"Firgi gua boleh nanya?" tanya andin

"Tanya aja gapapa"

"Beneran. Tapi ini tentang elo?"

Firgi mulai tidak tenang.

"Iya gak apa-apa andin"

"Lo sebenarnya bisu? Atau elo tuli? Atau sebenarnya elo bisa ngomong, tapi lagi males aja tadi pas ngomong sama gua" setelah mengirim pesan seperti itu andin merasakan keringat dingin. Seharusnya ia tidak menanyakan hal seperti ini. Jelas-jelas mereka baru kenal beberapa jam yang lalu dan jelas-jelas, bila firgi sekolah di sekolah sama dengannya seharusnya ia memakai baju batik bukannya memakai baju  putih abu-abu, seperti anak sekolah khusus lainnya.

Firgi kaget bukan main, membaca line dari andin.

"Gua tunarungu, gua tuli otomatis gua bisu, gua hanya bisa membaca gerak bibir, gua gak bisa baca apa yang di pikirkan hati tapi gua bisa baca apa yang di perlihatkan oleh mata. Apa lo sekarang malu temenan sama gua?" firgi menjelaskannya dengan sangat jujur tidak ada yang di bohongi.

Andin membacanya sangat pilu. Ia merasa sangat bersalah telah bertanya tentang hal tersebut.

"Maaf firgi. Gua engga bermaksud apa-apa fir, serius gua pengen tau doang beneran fir. Gua gak malu kok temenan sama elo. Jangan marah dong please... 😢😭😭😭"

Firgi membacanya.
Tapi tidak membalasnya...

Andin merasa sangat bersalah.

"Firgi tampan maafin andin yah 😢"
"Beneran andin gada niatan apa-apa firgi"
"ANDIN GAK MALU PUNYA TEMAN BUDEG GAK BISA NGOMONG KAYAK FIRGI 😭"

Andin benar-benar tidak ingin firgi marah. Andin pun tidak malu berteman dengan firgi.

Firgi membacanya lalu membentuk lengkungan bibirnya. Ia tersenyum.

"Itu capslock jebol ndin?" balas firgi.

Andin yang mendapatkan balasan dari firgi langsung menggigit bantal yang sedang di peluknya.

"Engga dong. Yaudah andin tidur duluan besok andin sekolah"

Firgi langsung membalasnya "selamat malam andin semoga bisa bertemu firgi di mimpi"

Tetapi andin sudah off. Firgi pun tertidur dengan senyum yang terlukis.

TunaRunguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang