TunaRungu

nenek

Andin pulang kerumah dengan wajah lesunya.
Ia bingung harus membayar spp uang darimana.

Apakah aku harus minta ke pesawat agar menjatuhkan uang 5 kantung untukku.?
Apakah aku harus minta uang langsung terhadap tuhan?
Apakah aku harus pergi ke langit -7 untuk mendapatkan uang?

Tuhan tolong bantu aku.

Andin terduduk di sofa. Sofa yang sudah mengklupas kulitnya dengan busanya yang sudah masuk kedalam.

Uhuk uhuk uhuk
Andin langsung masuk ke kamar neneknya.

"Nek mana yang sakit. Aku pijitin yah?" tanya andin.

Uhuk uhuk uhuk nenek andin terus terbatuk.

Uhuk uhuk uhuk

Batuk nenek andin mengeluarkan darah. Di telapak tangannya sudah banyak sekali lumuran darah.

"Nek nenek harus kuat yah. Ayok kita berobat" ajak andin.

"Tidak usah ndin.." ucap neneknya dengan terbata-bata.

Uhuk uhuk uhuk

"Nenek jangan tinggalin andin" andin mulai menangis.

"Nenek ayok bangun" andin terus membujuknya.

Mata neneknya sudah terpejam.

"Nenek bangun.... Nenek gak boleh kaya gini. Andin gak punya siapa-siapa lagi. Nenek bangun"

Andin menjerit histeris.

Andin memukul-mukul dada neneknya supaya terbangun

Hiks hiks hiks "nenek bangun"

"NENEK"

"NENEK BANGUN JANGAN TINGGALIN AKU NENEK. NENEK BANGUN" andin terus berteriak seraya menangis.

"Tuhan tolong kembalikan nyawa nenek. Berikan kekuatan mu tuhan. Jangan seperti ini, aku mohon..... Aku tidak sanggup tuhan. Lebih baik kau memberiku cobaan yang begitu berat tanpa harus mengambil nyawa orang yang ku sayang"

"Aku mohon tuhan......" andin terus berteriak.

Ia memeluk neneknya.
Airmatanya terus mengalir.
Badannya sudah bergetar hebat.

Ia tetap menangis...

"Nenek jangan tinggalin andin" lirih andin seraya memeluk neneknya...

"Nenek"

"Nenek"

Mengapa harus cobaan seberat ini?
Remaja yang sudah hebat melewati cobaan seperti ini?
Tolong beri keajaiban untuk andin?

Tolonglah tuhan.
Tapi ini adalah takdir. Takdir sudah datang dengan sendirinya tanpa bisa di ubah sedikit pun...