ay

226 13 0
                                    

Ini hanyalah kisah ten fiction.
Semua latar yang kuambil tidak semuanya nyata.

Dengan firgi si tunarungu yang tampan memang benar ada.
Tentang andin si kuat, entahlah aku tidak tahu.

Sekolah ku benar-benar berdampingan dengan gedung olahraga, stadion mini dan sekolah khusus.

Tempat favorit andin sebenarnya tempat favoritku.
Namanya jalan makam keramat. Ya sebuah pemakaman.

Ada jembatan yang di bawahnya sungai. Itu sangat menyenangkan untukku.
Aku akan datang kesana bila ada masalah.

Tempat mereka bertemu pertama kali, saat andin duduk di jembatan dengan firgi sedang berlari pagi.

Yah di jalan itu juga ramai untuk di pakai berlari pagi.
Jadi jangan takut walau pun tempat TPU tapi tidak menyeramkan.

Saat aku menengok kearah jendela pada waktu jam pelajaran kosong. Pukul 8-10 pagi pasti, anak-anak yang bersekolah di sekolah khusus. Akan menunggu di jalan stadion setelah bel masuk mereka semua dipanggil oleh penjaga sekolah.

Jangan meremehkan seseorang yang berkebutuhan khusus.
Mereka tidak semuanya sama apa yang kita pikirkan.
Mereka mempunyai kelebihan tersendiri.

Cerita ini juga diambil dari mata kepalaku sendiri. Seorang pria tampan yang mengidap tunarungu.

Aku sangat tidak menyangkanya. Karena pada saat itu ia sangat tampan bila dilihat dari fisik. Tapi saat ada temannya memanggil, dia menggunakan bahasa isyarat yang membuat ku terperangah.

Hampir lupa, padahal saat itu aku sedang berolahraga di gor. Dan lelaki itu sedang olahraga juga di lapangan sekolahnya.

Aku terus melihatnya. Hingga ia melihat kearahku dan berpaling.

Terimakasih telah membaca cerita tunarungu ini.

Tentang tunarasa aku terinspirasi dari cerita kakak kelasku, dia juga sama denganku sepertinya dia terinspirasi juga dari tetangga sekolah :)

Terimakasih untuk semuanya:))

TunaRunguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang