Hari ini sudah dua hari mereka tidak bertemu. Sebenarnya kemarin Afgan menghubungi Rossa untuk mengajak pergi, namun katanya Rossa sibuk.
Bu Lola: Pagi Gan
Afgan: Pagi ma
Bu Lola: Laras pulang kapan ya?
Afgan: Katanya sih lusa. Agan masuk dulu ya maDi kamarnya, Afgan bingung mau ngapain.
Afgan: Kok gue jadi kangen si cewek tengil itu ya? Duh, telepon jangan telepon jangan telepon jangan telepon jangan ya? Aha, gue punya ide
Afgan mulai mencari gambar gambar lucu melalui google. Ia memilah mana yang paling lucu, maka gambar itu yang akan dikirimkannya.
.
.
.
Di pagi yang sama juga terdapat seorang wanita yang sedang merindu. Suasana sekarang sih lebih tepatnya mereka sedang saling merindukan.#On Chat#
Afgan: 'picture'
Rossa: "Hahaha apaansi" "Receh tau gak"
Afgan: "Biarin" "Video call yuk"
Rossa: "Ayo" "Bentar ya, aku mau bersihin masker dulu"
.
#On Video Call#
Afgan: Halo Ochaaa
Rossa: Hai kakaaa
Afgan: Masih sibuk ya?
Rossa: Engga, ini lagi santai kok, habis maskeran sambil nonton
Afgan: Dasar orang gabut
Rossa: Hahaha enak aja, gue mah gabut kalau libur doang
Afgan: Ya udah, intinya kita hari ini sama sama gabut
Rossa: Hahaha
Afgan: Gue jemput ya
Rossa: Eh tunggu, mau kemana?
Afgan: Pokoknya ikut gue
Rossa: Huh dasar, jadi cowok misterius amat, ditanya mau kemana doang gak mau jawab
Afgan: Kan surpriseee.. Hehehe
Rossa: Garing. Ya udah cepet sini, gue ganti baju dulu.
.
.
.
Rossa: Ice skating?
Afgan: Iyapp
Rossa: Lo mau main? Gue tunggu di pinggir aja ya
Afgan: Lho?
Rossa: Plis, gue takut sama mainan gituan
Afgan: Emang pernah nyoba?
Rossa: Belum hehe
Afgan: Belum dicoba udah takut duluan, nih pakeAnehnya, setelah pakaian Rossa lengkap, ia selalu tidak bisa berjalan, keseimbangannya hilang dan sudah berkali kali terjatuh. Padahal belum juga masuk ke wilayah ice skating.
Afgan: Kenapa sih?
Rossa: Gak tauPandangan Afgan fokus pada sepatu Rossa, ternyata memang terbalik.
Afgan: Buka sepatunya
Rossa: Terus? Mau ice skating tanpa sepatu gitu?
Afgan: Bawel amat sih, buka dulu, itu kebalik
Rossa: Oh. Iya iyaSementara Rossa hanya terduduk manis di kursi, semua Afgan yang membetulkannya. Termasuk rambut Rossa yang selalu menghalangi matanya.
Afgan: Ini poni lo panjang amat sih sampe nutupin alis, jepit dulu ya
Omaygat, wajah kami sangatlah berdekatan. Deg deg deg seerrrr jantung Rossa yang tak karuan dan darahnya mencair akibat wajah ganteng Afgan yang bikin melting.
Afgan: Ayo, kita turun
Dengan segala ketakutan dan keraguan, Rossa memberanikan diri menginjak lantai yang dipenuhi oleh es itu. Uh, dingin sekali, untung ada kamu jadi bisa hangat hehe.
Rossa: Kak, licin
Namun Rossa malah melepaskan genggamannya dari besi pembatas. Lalu ia meluncur dengan cepat, hingga jatuh karena tak terkendali.
Rossa: Huuuaaaa kakaaaaaa huhuhuuuu😭😭
Afgan: Ocha? Makanya jangan lepas, sini berdiri, pegangan ke gue
Rossa: Gak mau kak, takut😭
Afgan: Gak apa apa, kan ada kaka yang pegangin, sini ayo
Rossa: Gak bisa berdiri kak, sakiiittKarena panik, Afgan segera menggendong Rossa menuju keluar area es. Padahal, sebenarnya Rossa tidak apa apa, jatuh pun tidak terlalu parah. Jadi, cuma pengen manja aja sama Afgan hihihi.
Afgan: Mana yang sakit?
Rossa: Eh, ini.. Ini lutut aku
Afgan: Perasaan tadi kamu jatuhnya duduk, kenapa sakit lutut?
Rossa: Oh, tadi lututnya juga kena kok.. Iya gitu
Afgan: Ice skating itu seru lho Cha, liat tuh, ada yang bisa ballet
Rossa: Eh, kok bisa sih?
Afgan: Makanya sini, aku ajarinKali ini genggaman tangan mereka benar benar tidak pernah lepas. Meski Rossa lebih sering ngomel dibanding nurut padanya, Afgan tetaplah Afgan yang sabar, seperti lagu yang liriknya sabar, sabarlah cintakuuu~
Dan sekarang Rossa sudah banyak kemajuan. Ia mulai mampu melepaskan dirinya dari Afgan, dan meluncur sendiri beberapa meter.
Afgan: Nah gitu bagus, coba belok kiri
Namun Rossa malah membelokkan badannya ke sebelah kanan. Mungkin fokusnya sudah membeku.
Afgan: Kiri woy
Rossa: Eh iya iya, maaf salah hehehe
.
.
Rossa: Tadi di dalem dingin banget ya, sekarang di luar panas gini
Afgan: Ya iyalah
Rossa: Btw tadi seru juga ya
Afgan: Lo itu ya, orangnya selalu melihat sesuatu dari covernya, belum apa apa udah ngejudge
Rossa: Emang sih. Eh ada eskrim, kita beli yuk
Afgan: Ini udah jam 1, lo belum makan siang. Makan dulu nanti beli eskrim ya
Rossa: Apaan sih kayak anak kecil aja harus makan dulu
Afgan: Lo kan emang anak kecil. Udah nurut aja sama gue
Rossa: Iihhh apaan sih, gue tuh badannya doang yang kecil, bukan berarti anak kecil!
Afgan: Iya iya terserah lo. Mending hari ini kita coba makanan korea yuk
Rossa: Hmm bolehSepertinya siang ini mereka akan menikmati korean bbq. Afgan sudah terlihat sangat mahir dalam memasak daging. Sedangkan Rossa? Ada yang dagingnya gosong, ada yang belum mateng, dan ada juga yang jadi keras. Maklum, masaknya sambil main game sih.
Afgan: Masakan lo gak ada yang bener deh
Rossa: Ya habis gimana, kata lo belum mateng, gue angetin jadi gosong. Ribet amat sih di cafe harus masak sendiri kayak giniAfgan menyuapi Rossa secara tiba tiba. Mungkin kasihan karena ia tidak bisa menikmati daging yang dipanaskannya.
Afgan: Enak kan?
Rossa: Hmm boleh boleh
Afgan: Lo mau pesen menu lain gak?
Rossa: Gak usah
Afgan: Ya udah, ini satu porsi berdua aja yaMereka tak lagi berhadapan, Rossa pindah ke sebelah Afgan. Kepalanya bersandar di bahu Afgan. Nyaman sekali, andai saja ini di rumah, pasti ia akan tertidur nyenyak di bahunya.
.
.
Afgan: Mau kemana lagi?
Rossa: Udah ah, capek
Afgan: Mau pulang?
Rossa: Gak
Afgan: Ya udahTanpa tujuan. Dua duanya tidak tahu akan pergi kemana. Afgan yang kebingungan sendiri, karena ia tanya Rossa tak ada jawaban. Ternyata Rossa memang mengantuk sedari tadi, sekarang saja sudah pulas.
Afgan: Lo sekarang berubah ya Cha, gak terlalu kayak dulu. Kan jadinya gue sayang sama lo
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe Mandarin
Fanfiction"Kamu yakin mau nerima aku? Aku yang rese, nyebelin, cerewet, galak, dan gak bisa diem kayak gini? Apa gak ada cewek lain?"