PART 11

363 18 3
                                    

Rossa POV

Entah sejak kapan rasa ini ada, saat boss nyebelin itu jadi lelaki favoritku. Aku pernah membencinya, karena saat pertemuan pertama ia terlihat tak suka denganku.

Sekarang, aku rasa ia sangat menyayangiku. Perlakuannya tak pernah membuatku tak nyaman. Apa ini yang disebut 'cinta'? Mulai dari memperhatikan setiap matanya berkedip, hingga luluh dengan perlakuan manisnya.

Pagi ini dokter telah memberiku izin untuk pulang, mungkin baru bisa nanti siang karena infusnya masih penuh. Entah besok atau lusa aku akan pulang ke Sumedang, sebentar saja, minggu pagi pun sudah pulang karena senin aku mulai masuk kuliah lagi. Jadi, aku baru bisa ketemu Afgan minggu depan. Tapi kenapa sudah rindu saja?

Afgan: Assalamualaikum
Bu Eny: Waalaikumsalam. Eh ada Afgan
Afgan: Halo tante, Ocha gimana udah bisa pulang kan?
Rossa: Udah kak, infusnya udah di lepas. Ayo kita pulang sekarang

Aku berdiri dengan semangat. Meski tubuhku belum sepenuhnya bisa sekuat ketika sehat, namun aku memang ingin cepat pulang.

Afgan: Eh Ocha jangan berdiri dulu, sini kakak dorong pake kursi roda, kamu masih lemes
Rossa: Gak mau! Ngapain pake kursi roda kalau masih bisa jalan coba?
Afgan: Iya tapi Ocha kan belum terlalu pulih, masih harus banyak istirahat dan bedrest
Rossa: Kakak lebay! Ocha gak apa apa kok, Ocha sehat

Ya, aku tahu kalau hari ini aku benar benar ngotot dan keras kepala. Tapi aku tak suka suasana seperti ini. Aku ingin sembuh, gak boleh manja.

Kak Afgan mengantar aku dan mama ke rumah Tante Virny. Dan sekarang aku yang malah penasaran, kenapa mama dan Kak Afgan sudah sangat dekat?

Bu Eny: Afgan, kamu udah beli tiket konser diva favorit kita belum?
Afgan: Konser yang bulan depan kan? Udah dong
Bu Eny: Tante belum sih hehe, biasa ini masih akhir bulan
Afgan: Wah, padahal bulan depan kan udah presale tiga, udah 250K
Bu Eny: Oh gitu?
Afgan: Iya tante.. Tapi tenang aja, nanti saya beliin, kita nonton bareng ya
Bu Eny: Hahaha siaapp toss! Camtu camtu..
Rossa: Apaan tuh camtu?
Bu Eny: Calon mantu, hihihi
Blush
Ah. Apakah es di kutub utara sudah mencair? Atau puluhan coklat di pabriknya sudah pada meleleh?
.
.
.
Afgan: Nanti malem gak usah kerja dulu
Rossa: Iya
Afgan: Jangan kemana mana dulu, istirahat
Rossa: Iya bawel. Jangan kangen besok aku mau pulang ke Sumedang
Afgan: Really? Aku juga mau kesana, mau liburan
Rossa: Liburan ke Sumedang?
Afgan: Iya, kakak mau ke kampung toga, dan liat banyak air terjun disana
Rossa: Maksudnya kita liburan bareng gitu?
Afgan: Iya, emang Ocha gak mau liburan bareng kakak?
Rossa: Ocha mau kak, mau banget

Akhirnya kami meminta izin kepada mama. Jadi besok kami tidak perlu pakai bis atau kereta api, karena Afgan yang akan mengantar.

#On Chat#
Afgan: "Malem"
Rossa: "Heii"
Afgan: "Gak sabar nunggu besok"
Rossa: "Hmmm" "Emang besok ada apa ya?"
Afgan: "Mau pura pura lupa?"
Rossa: "Hahahaha"
Afgan: "Tidur gih" "Biar gak kesiangan besok"
Rossa: "Emang besok berangkat jam berapa?"
Afgan: "Jam 8 WIBA"
Rossa: "Gak mau, aku mau jam 8 WIBO aja"
Afgan: "Apasih ikut ikutan"
Rossa: "Ahh terserah terserah" "Nyebelin"
Afgan: "Hahaha jangan ngambek dong ntar aku cubit besookk"
Rossa: "G"
Afgan: "Idih tambah ngambek" "Dasar chubby"
Rossa: "Biarin"
Afgan: "Biarin ya chubby, yang penting aku sayang 💕"
Rossa: "Udah dulu ya" "Mau tidur"
.
Aku tak bisa membayangkan, apa tiga hari kedepan ia akan seperti ini terus? Apakah aku akan kuat?

Cafe MandarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang