PART 31

385 21 4
                                    

Afgan menghirup segarnya udara pagi di kota Tokyo. Status baru hidup baru, itulah mottonya sekarang.

Nino: Ekhm yang udah pasang nama dia di bio line, status WA, dan bio ig. Kapan disimpen di undangan?
Afgan: Hahaha tenang, pokoknya nanti lo dapet kerjaan deh di wedding gue, sehari sebelum resepsi harus udah "clean" semuanya
Nino: Emang gue cleaning service?
Afgan: Hahaha, gue cabut dulu ya

Ia segera memanggil taxi dan menuju apartemen tempat tinggal Rossa sementara. Rencananya akan mengajak olahraga pagi dan sarapan bareng, katanya.

Anna: Afgan?
Afgan: Halo, Na. Ocha ada?
Anna: Ada, masih tidur tapi
Afgan: Oh gitu, ya udah gak usah di bangunin, aku tunggu disini aja sampai dia bangun
Anna: Yah elah, gimana kalau bangun jam 12 coba? Udah bangunin aja, tuh kamarnya

Sebenarnya Afgan tidak tega, karena bisa saja Ocha sedang capek akibat kegiatannya semalam. Namun ternyata Rossa sudah ada di hadapannya, dengan wajah yang masih sangat mengantuk.

Rossa: Kak Afgan? Kok ada disini?
Afgan: Eh, iya hehehe kan kangen sama Ocha
Rossa: Ocha boleh tidur di bahu kakak ga?
Afgan: Ocha capek ya? Iya boleh kok, sini aja
Rossa: Nanti siang kita jalan ya

Benar saja. Sepertinya bahu Afgan memang tempat ternyaman untuk Rossa, hingga membuatnya terlelap sangat pulas.

Afgan: I'm so lucky to have you, my beautiful girl

Afgan mengelus lembut kepala Rossa yang bersandar di bahunya. Ia pun ikut terlelap. Untung tidak di kasur.

Satu jam kemudian, keduanya reflek terbangun karena suara handphone.

Rossa: Eh kakak? Kok kita ada disini?
Afgan: Udah lupakan lupakan, mandi sama, kita jalan

Sepertinya sebelum mereka terlelap, Rossa memang ngelindur, makanya ia tidak ingat jika dialah yang meminta untuk tidur di bahu cowok ganteng kayak Afgan, hahaha.
.
.
.
Rossa: Jadi mau kemana?
Afgan: Tadinya aku mau ajak kamu lari pagi. Pasti belum pernah kan lari pagi disini
Rossa: Tumben ngajak lari kayak gitu
Afgan: Yaa gak apa apa sih
Rossa: Ocha ngedadak kangen pegang mic, kangen nyanyi juga.. Kita karaoke mau gak?

Karaoke? Itu gak banget buat Afgan. Ya, Afgan memang tidak bisa dan tidak hobi menyanyi. Tapi kenapa bisa dapetin cafe singer?

Rossa: Ayo kak, pliiiisss
Afgan: Aduh gimana ya, karaoke disini mahal sayang
Rossa: Bohong!! Berani bohong sama Ocha?!
Afgan: Engga, maksud kakak...
Rossa: Ya udah terserah!
Afgan: Iya iya ayo

Setelah mengeluarkan puppy eyes nya, Rossa merajuk. Dan dengan terpaksa Afgan menuruti keinginan kekasih (barunya) itu.

Sampai di tempat karaoke, Rossa langsung antusias memilih lagu  kesukaannya. Afgan senang sekali ketika Rossa menyanyikan lagu lagu Diva Rossa Rose, penyanyi wanita favoritnya. Tak jarang ia pun merekam aksi gadisnya itu saat sedang bernyanyi.

Rossa: Kak
Afgan: Iya sayang? Mau pesen minuman? Atau makanan?
Rossa: Engga
Afgan: Terus?
Rossa: Dari tadi Ocha terus yang nyanyi, kakak nyanyi dong, Ocha pengen denger pliiisss
Afgan: Tapi kakak gak bisa nyanyi sayang
Rossa: Aahhh kakaakk
Afgan: Iya iya
Rossa: Tau lagu jodoh pasti bertemu kan? Nih nyanyiin

Afgan hafal sekali lagunya, sangat hafal. Namun nadanya kemana mana, sehingga gak masuk sama suara instrumen lagunya.

Rossa: Iiihhh kakaakk faleess
Afgan: Kan tadi udah dibilangin, emang gak bisa nyanyi
Rossa: Gak bisa nyanyi sama fales tuh beda kak, kakak bisa nyanyi kok, kan tadi nyanyi tapi gak enakeun.. Yang enak dong nyanyinya, ayo ulang lagiii

Afgan hanya menggelengkan kepalanya dengan malas. Ocha, untung kamu cantik, gemesin, dan baik sama aku. Jadi aku sayang. Kalau engga kayaknya udah aku tinggalin aja disini.

Rossa: Kak, cepet
Afgan: Iya iya, sini mic nya

Dengan sabarnya Afgan kembali menyanyikan sebuah lagu. Namun malah seperti sedang membaca puisi. Duh, niat nyanyi gak sih?

Rossa: Stop kak stop! Ocha gak nyuruh kakak baca puisi!!
Afgan: Dan ku akui, hanyalah dirimu yang bisa merubah segala sudut pandang gila

Afgan tak menggubris Rossa yang mengomel sembari mematikan suara instrumen karaoke. Namun malah lanjut 'mempuisikan' lirik lagunya.

Afgan: Yang ku rasakan tentang cinta yang selama ini menutup pintu hatiku, yang kini tlah kau buka

Ia langsung berlutut di hadapan gadisnya itu. Ah, mengapa sweet sekali. Dan tak lama ia berdiri, lalu mencium kening Rossa dengan lembut. Dan berbisik "aku mencintaimu".

Hola readers!! Duh author berapa lama gak update ya ini? Tapi tenang aja, kalau sempet pasti update kok hihihi. Happy reading!

Cafe MandarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang