Cafe Mandarin

PART 30

Cafe Mandarin (30)

#On Video Call#

Rossa: Hai kak
Afgan: Halo. Ocha lagi apa?
Rossa: Ya lagi video call lah masa lagi tidur hahaha
Afgan: Udah makan belum?
Rossa: Hmm belum
Afgan: Hah belum? Ini udah jam 8 malem Ocha, jangan sampai telat makan
Rossa: Belum dua kali maksudnya hehehe
Afgan: Dasar, pantes jadi gembul, makan malem aja sampai dua kali
Rossa: Iihh!!
Afgan: Hahaha jangan manyun gitu dong, jelek tauu
Rossa: Kayak kamu wle
Afgan: Kamu ngambek? Kok ngambeknya se lucu itu sih?
Rossa: Gak jelas
Afgan: Mau yang jelas?
Rossa: Emang apaan yang jelas dari seorang Afgan? Mr receh, garing, dan super gak jelas
Afgan: Yaah, tapi kali ini gak receh, gak garing...
Rossa: Dan gak jelas?
Afgan: Jelas kok
Rossa: Ish. Yaudah, cepetan mana yang katanya jelas
Afgan: Siaapp??
Rossa: Bawel amat sih
Afgan: Ya udah, dengerin baik baik ya. Cha, mungkin ini terlalu cepat, meski semuanya udah aku rasain sejak dua tahun yang lalu. Dari awal kita ketemu, aku emang bener bener 'anti' sama kamu, tapi semakin sering kita ketemu, punya urusan, bahkan kita punya waktu luang sama sama dan memanfaatkannya sama sama juga. Disana aku ngerasa, mungkin itu jalan tuhan buat aku nememukan seseorang yang bisa bikin aku 'up' lagi. Sampai akhirnya rasa sayang aku ke kamu udah berubah, seakan aku punya tanggung jawab buat jagain kamu, bahagiain kamu, dan aku mau sama sama terus sama kamu. Dan aku ngerasa kalau aku harus miliki kamu. Kamu mau gak kalau kita lebih dari ini?
Rossa: Nembak?
.
Rossa memutuskan koneksi video call itu. Dilanjut dengan senyum senyum gak jelas sendirian di kamar. Sedangkan Afgan kembali menghubungi Rossa via telepon. Namun tidak diangkat.

#On Chat#

Rossa: "Besok bisa ketemu?"
Afgan: "Bisa"
Rossa: "Aku besok pagi ada acara. Mungkin baru bisa ketemuan siang jam 2. Gimana?"
Afgan: "Ya udah ayo. Kabarin aja nanti aku yang jemput"
.
Sebenarnya Rossa berencana menjawab 'pertanyaan' Afgan tadi secara face to face besok. Apa kalian sudah tau jawabannya?
.
.
.
Afgan: Tadi ngapain aja?
Rossa: Workshop terus ya gitu, ketemuan sama client
Afgan: Capek ya
Rossa: Hmm ya gitu deh
Afgan: Kalo kakak ajak shopping, masih kuat?
Rossa: Oh masih dong, masih banget

Rossa tak banyak berubah ternyata. Masih seperti dulu. Ah, Afgan rindu semuanya. Setelah dua tahun ia kehilangan sosoknya, sekarang ia bisa merasakan kembali apa yang diinginkannya.

Rossa: Kak
Afgan: Ya?
Rossa: Mau tau jawaban Ocha dari pertanyaan kemarin gak?

Ah, Afgan baru saja akan menanyakan hal itu, tapi Rossa lebih dulu mengingatkan. Memang sudah punya ikatan batin mungkin ya hahaha.

Afgan: Hmm mau gak yaaa
Rossa: Engga juga gak apa apa sih

Meski bercanda, namun mereka sama sama menunjukkan mimik wajah yang serius. Lucunya.

Afgan: Ya habisnya Ocha pake nanya lagi. Udah tau dari semalem kakak gak bisa tidur gara gara nunggu jawaban kamu
Rossa: Oh ya? Berhasil dong Ocha bikin Kak Afgan begadang hahaha
Afgan: Ya udah cepet. Apa jawabannya?
Rossa: Jawabannya engga
Afgan: Jangan bercanda deh!
Rossa: Ocha gak bercanda kak, emang itu jawabannya

Afgan menghentikan mobilnya di parkiran sebuah mall besar disana. Ia menatap Rossa dengan wajah kecewa. Apa memang Rossa benar benar terlanjur sakit hati dan ingin hubungan yang seperti ini saja, lebih tepatnya seperti adik dan kakak.

Rossa: Hahahahaha. Aduduu kacian yang ditolak
Afgan: Gak apa apa kok kalau itu mau kamu. Tapi tetep sama sama ya, jangan pernah pergi lagi dari hidup aku

Sekarang malah Rossa yang merasa bersalah. Se-serius itukah Afgan menjawab candaannya? Dan bahkan ia terlihat sangat sangat trauma bila Rossa pergi dari hidupnya.

Rossa: Kak, kenapa sih serius amat?

Afgan tak menjawab. Ia langsung turun dan mengunci Rossa di mobil sendirian. Gelap pengap dan sepi...

Rossa: Kakaaa!! Kaka buka pintunya Ocha pengap gak bisa napas ini aaa kakaaa iya deh iya Ocha jujur kalau Ocha mau Kak Afgan yang jadi pacar Ocha, Ocha sayang sama kaka

Rossa berkata dengan teriak sekencang kencangnya sembari memukul kaca jendela pintu mobil Afgan.

Afgan: Shuutt!! Gak usah keras keras ngomongnya, diliatin tuh

Benar saja. Aksi mereka dilihat oleh ibu ibu, bapak bapak, bahkan anak anak yang berada di basement itu. Untung saja mereka tidak mengerti bahasa Indonesia hehehe.

Afgan: Malu kan? Makanya kalau aku lagi nembak tuh jangan bercanda, kan jadi gak ada romantis romantisnya
Rossa: Ya udah, yang penting sekarang jawabannya udah jelas
Afgan: Jadi?
Rossa: Ya kita resmi jadian

Yeaayy. Mereka berpelukan seperti anak kecil yang baru saja berdamai usai bertengkar.

Holaa. Maaf yaa baru bisa update lagi, untuk kedepannya mungkin author gak akan bisa update tiap hari dulu yaa:( happy reading!!