Rossa: Istri? Yang saya tahu Afgan tuh belum nikah ya
Laras: Sok tau kamu. Mana Afgannya, panggil kesini sekarang
Rossa: Ckck, keliatan banget ya bohongnya anda, seorang istri gak tau kalau suaminya keluar kota hahahaLaras emosi. Mengapa Rossa malah lebih tau dibanding dirinya?
Rossa: Jangan kebanyakan halu! Pergi sana iyuuhh
Laras: Awas ya kamu!!Akhirnya Laras pergi dari hadapan Rossa. Sedangkan Rossa hanya geleng geleng kepala, ada ya wanita seperti itu.
Alfa: Ocha..
Rossa: Apa?
Alfa: Aku mau bicara
Rossa: Ya silahkan
Alfa: Pak Afgan emang beneran udah nikah
Rossa: Apaan sih ahAlfa menunjukkan foto akad nikah Afgan dengan Laras yang katanya digelar sekitar dua bulan yang lalu.
Alfa: Pak Afgan itu saudara jauh aku Cha.. Mereka memang sudah nikah tapi belum gelar resepsi. Dan Pak Afgan memang tidak pernah ngaku kalau dia udah nikah, yaa karena mungkin dia masih muda. Dan resepsi mereka akan digelar minggu depan
Wajah Rossa yang sedari tadi serius mendengar penjelasan Alfa pun berubah. Yang dulu selalu ceria kini terdapat titik kesedihan disana.
Alfa: Maaf, meskipun bukan Pak Afgan yang menyuruh aku buat jelasin semuanya, tapi karena aku punya tujuan tersendiri Cha
Rossa: Maksudnya?
Alfa: Aku sayang kamu ChaDan kali ini Alfa berlutut di hadapan Rossa. Meski tidak memberi cincin atau bunga buket seperti lelaki pada umumnya. Ia menggenggam tangan wanita yang dicintainya itu.
Rossa: Maaf Alfa aku gak bisa
Rossa langsung pergi tanpa peduli apapun.
.
.
.
Malam hari Rossa sedang sibuk menggambar sebuah sketsa. Meski hatinya sedang berantakan, namun coretan tangannya tetaplah indah.#On Chat#
Afgan: "Malem" "Udah kangen aku belum?"
Rossa: "Malem"
Afgan: "Aku besok pagi udah pulang kok, kalau gak ada kelas ke cafe aja ya" "Selamat istirahat Ochaku 💕"
.
Rossa tak ada mood sama sekali untuk membalas pesan dari Afgan. Ia segera meninggalkan pekerjaannya dan malah memandangi fotonya bersama Afgan. Andai kakak jujur dari awal, hati Ocha gak akan gini kak, batinnya.
.
.
.
Di malam yang sama terdapat seorang lelaki tampan yang terlihat lelah. Ia baru saja menghubungi seseorang saat itu. Dan sekarang sedang membereskan baju untuk besok pulang katanya.Handphone nya berdering, nama Laras muncul di panggilan itu. Walau malas, namun tetap ia angkat.
#On Call#
Afgan: Ya?
Laras: Halo sayang, udah beres rapatnya?
Afgan: Udah
Laras: Tadi aku habis ke cafe lho
Afgan: Ngapain?
Laras: Ketemu Rossa
.
Deg
Afgan segera menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan itu. Bagaimana jika Rossa tahu apa yang sebenarnya terjadi? Maafkan kakak Ocha, ini bukan keinginan kakak, dan kakak terpaksa melakukan semuanya.Aku selalu berkata, takkan rela bila hatimu sakit. Namun, kali ini aku yang melakukan itu semua. Bodoh sekali. Aku bodoh Cha.
*Dear readers, maaf yaa baru bisa update lagi, author lagi agak sibuk karena lagi ospek hihihi. Inshaallah kedepannya normal kembali yaa, tiap hari update hehehe. Happy reading!!*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe Mandarin
Fanfiction"Kamu yakin mau nerima aku? Aku yang rese, nyebelin, cerewet, galak, dan gak bisa diem kayak gini? Apa gak ada cewek lain?"