KENANGAN 🌧7

71 28 2
                                    

KིLིIིKི🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KིLིIིKི
🌟

Akupun berdiri dan hendak berjalan keluar namun peramal itu memegang erat tanganku dan Ia mengatakan "Saat kecelakaan itu terjadi Aku akan berada di sana . Sesuatu hal yang tak terduga akan di alami oleh orang yang bersedia berkorban. Jadi, pikirkan dan ambillah keputusan yang tepat. Saat orang itu mengatakan 'Aku Mencintaimu' maka orang yang bersedia berkorban itu akan menghilang selamanya "

Aku berusaha melepaskan pegangannya dan akhirnya Ia segera melepaskan tanganku. Aku langsung pergi meninggalkannya dan keluar mencari Awan.

Saat Aku sudah berada di luar tenda Aku mencari-carinya hingga Aku melihat seseorang berdiri di dekat sebuah wahana kincir angin, Aku mendekatinya dan memintanya menemaniku menaiki kincir angin dan dia langsung menurutiku menaiki kincir angin tanpa berkata sesuatu hal apapun.

Setelah kami menaiki kincir angin, kami mulai duduk berhadapan didalamnya, tak lama kemudian kincir angin itupun mulai bergerak. Tampaknya kami berdua hanya saling diam satu sama lain, Akupun memberanikan diri memulai pembicaraan.

" Awan.... Kamu masih marah karena kejadian tadi ?" tanyaku.

Lagi-lagi Awan hanya diam, Aku mengenalnya dengan baik jika Awan hanya diam saat diajak ngobrol pasti ada sesuatu hal yang membuatnya marah. Akupun terus memohon kepadanya agar tidak marah padaku lagi.

" Baiklah.... Jika kamu marah padaku dan tidak mau berbicara lagi denganku Aku juga tidak akan mau berbicara denganmu " ucapku sambil menyilangkan tanganku didepan dada.

Dia mulai memandangiku dan tak lama kemudian " Baiklah... baiklah... Katakan padaku apa maumu ? " ucapnya.

Aku mulai tersenyum dan bertanya "Kamu sudah tidak marah lagi padaku ? "

" Iya.. cepat katakan apa yang kamu inginkan " ucapnya

" Benarkah ? benarkah ? kamu memang selalu tahu jika ada sesuatu yang Aku mau. " ucapku.

" Cepat katakan ? Sebelum Aku berubah pikiran " ucapnya.

Akupun segera mendekatinya dan duduk di sampingnya lalu melingkarkan tanganku ke lengannya.
" Sudah sejak lama kita tak pernah foto berdua, terakhir kali saat kita TK dan belum pernah lagi hingga sekarang. Jadi.... "

Awan menyela " Aku tak mau..!! Kamu tahu Aku tak suka difoto "

" Please... please.... Sekali saja Awan. Yah.. yah... mau yah... sekali.. saja " ucapku memohon.

Dia menatapku dan berkata "Baiklah... tapi hanya sekali saja ".

Aku pun mulai bersemangat dan mengeluarkan handphone ku lalu kamipun mulai berpose dan akhirnya Aku memiliki sebuah foto bersamanya setelah sekian lama.

" Nanti akan Aku berikan padamu fotonya setelah sudah ku cetak " ucapku sambil terus melihat hasil foto kami berdua.

Setelah selesai menaiki wahana kincir angin, Aku mendapat telepon dari sopir pribadi keluargaku yang katanya sudah menunggu di gerbang depan pasar malam. Kamipun buru-buru menemuinya, setelah sudah berada didalam mobil, terlebih dahulu kami mengantar Awan pulang. Sesampainya Aku dirumah, Aku langsung menuju kamarku karena sangat lelah dan hanya membutuhkan istirahat.

 Sesampainya Aku dirumah, Aku langsung menuju kamarku karena sangat lelah dan hanya membutuhkan istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Please Voment yah.. Berikan saran dan kritik juga boleh 😅
Gomawo..

Minggu, 19 Agustus 2018

Minggu, 19 Agustus 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔚RainAwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang