KིLིIིKི
🌟“Permisi…! Nona..! Nona..!”
“Hah..?”
“Perpustakaan akan segera kami tutup”
“Ohh maaf pak. Saya akan segera pergi”
Ternyata memang benar itu hanya mimpi yang entah mungkin atau bahkan tidak akan menjadi nyata. Walaupun aku tahu bahwa aku selalu berharap semua itu menjadi nyata. Karena aku benar-benar sangat merindukannya. Aku merindukan omelannya setiap pagi, aku merindukan namaku di sebut olehnya, aku merindukan saat-saat bersamanya, walaupun hanya melihatnya itu sudah cukup bagiku.
“Kenapa aku menangis?” ucapku sembari mengahapus air mataku.
Aku akhirnya kembali kerumah, saat memasuki kamarku seperti biasanya sebelum tidur aku harus menulis diary namun sebelum itu aku terlebih dahulu membersihkan tubuhku, setelah selesai aku hendak mengeluarkan buku diaryku namun ada sebuah buku yang ikut terjatuh dari dalam tasku.
Saat aku membuka buku itu tiba-tiba tangan dan kakiku terasa sangat lemas dan hal itu membuatku jatuh terduduk.
Tulisan tangan seseorang yang sangat aku kenal, tulisan yang sama saat seseorang memberikan buku rangkuman miliknya padaku dan aku dengan buru-buru membongkar semua barang-barangku yang aku masukkan kedalam kardus dan kuletakkan dibawah tempat tidurku. Saat aku melihat sebuah buku rangkuman aku perlahan-lahan membukanya dan mencocokkan tulisan dari kedua buku itu dan tampaknya memang sama.
Aku benar-benar bahagia saat tahu bahwa ternyata selama ini Awan berada di dekatku. Selama ini aku tak menyadarinya.
Keesokan harinya aku dengan bersemangat ingin bertemu dengannya, namun saat aku sampai di depan gedung kakiku membeku aku mulai ragu haruskah aku bertemu dengannya ataukah sebaiknya aku mengurungkan niatku bertemu dengannya.Setelah lama berfikir akhirnya aku memberanikan diri untuk bertemu dengannya, aku mencarinya di setiap ruangan di gedung itu namun tak bertemu dengannya. Aku sampai bertanya kepada setiap orang yang kutemui namun mereka tak tahu dimana Awan, aku mencarinya di sekeliling kampus hingga kaki ku sudah tak sanggup lagi melangkah. Kakiku terasa sangat sakit, aku akhirnya memutuskan untuk istirahat di salah satu tangga di kampus karena memang kakiku sudah tidak sanggup berjalan lagi.
Tiba-tiba saja seseorang berkata kepadaku.
“Kamu mencariku” ucapnya.
Hal itu membuatku terkejut sehingga akupun segera berdiri dan kakiku tak mampu menopang berat tubuhku dan akhirnya aku hampir terjatuh syukur saja dia dengan cepat memeganggu dan menarikku sehingga aku terjatuh dipelukannya dan jantungku tiba-tiba kembali berdetak cepat.
Hal itu kembali mengingatkanku pada kejadian yang sama saat dulu dia menyelamatkanku saat aku ditabrak seseorang saat kami bersama di pasar malam.
“Kamu baik-baik saja?” ucapnya sembari melepas pelukannya.
Aku hanya terus menatapnya tanpa berkata apa-apa, didalam pikiranku aku hanya bahagia karena akhirnya bisa bertemu dengannya lagi setelah sekian lama aku menahan rindu.
“Maaf, kamu tadi mencariku kan? Kalau boleh tahu siapa namamu?” ucapnya.
Ucapannya seketika membuat hatiku hancur berkeping-keping.
“Kamu tak mengenalku?”tanyaku.
“Hmm.. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?”
“Awan!” tiba-tiba seseorang memanggil namanya.
Awanpun berbalik dan kini membelakangiku “Iya” ucapnya.
Selama Awan berbicara dengan salah seorang temannya, aku masih terus berdebat dengan pikiranku. Aku perlahan mundur dan meninggalkannya tanpa sepengetahuannya. Aku masih saja tak mampu menerima kenyataan ini, hal ini lebih menyakitkan bagiku. Saat ku tahu bahwa kini aku menjadi orang asing bagi Awan. Inikah hal yang harus aku korbankan, aku harus menerima kenyataan bahwa ingatan tentangku semuanya terhapus dalam ingatan Awan.
Awan Pov
Sesampainya aku dikampus salah seorang temanku mengatakan bahwa ada seorang Mahasiswi yang sejak tadi mencariku. Aku berkeliling mencarinya dan akhirnya aku bertemu dengannya, tampak kakinya sedang kesakitan. Sehingga dia memutuskan istirahat di salah satu tangga kampus.
Saat aku menghampirinya, tampaknya aku membuatnya terkejut dan hal itu membuatnya hampir terjatuh. Tak tahu mengapa tanganku spontan langsung memegangnya dan menariknya dipelukanku, tak tahu mengapa dan untuk pertama kalinya jantungku berdetak dengan cepat.
'Ada apa ini? Mengapa ini terjadi padaku? Dan siapa Gadis ini? Dia satu-satu gadis yang dapat membuat jantungku berdebar walaupun kami baru pertama kali bertemu'pikirku.
Aku bertanya padanya “Maaf, kamu tadi mencariku kan? Kalau boleh tahu siapa namamu”.
Namun dia balik bertanya padaku “apakah kamu tak mengenalku?”
Aku tak bisa mengingat tentangnya, kami saling melempar berbagai pertanyaan tanpa mendapatkan jawaban.
Hingga aku kembali bertanya padanya apakah kami pernah bertemu, namun tiba-tiba seseorang memanggilku. Dan seperti biasanya salah seorang teman seangkatanku meminta tolong untuk menjelaskan salah satu materi kuliah yang tidak dia pahami. Setelah selesai menjelaskan kepada temanku akhirnya diapun pergi. Saat aku berbalik dan hendak berbicara dengan Gadis itu namun diapun menghilang dan aku tak melihatnya lagi.
‘Kemana dia?’ pikirku.
Minggu, 07 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
🔚RainAwan
FanfictionCINTA itu PENGORBANAN Memilih antara Dia Menghilang atau Aku Menghilang ~ Raina CINTA itu PERPISAHAN Memilih antara Persahabatan atau Perasaan ~ Awan Copyright© K_WAnne 🔛12 Agustus 2018 🔚23 Mei 2019