MENGULANG KENANGAN 🌧 21

55 11 3
                                    

KིLིIིKི🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KིLིIིKི
🌟

Sesampainya di kafe.

“Turunlah!” perintah Awan padaku, lalu akupun turun.

“Kenapa tiba² kamu ingin mengajakku belajar?”

“Aku sudah janji akan mengajarkanmu matematika hingga jago matematika”

“Di jam 2 siang kamu menyuruhku belajar matematika?” ucapku kaget.

Iya percaya padaku kamu akan jago matematika”

Ya! Mengerjakan satu soal matematika dengan benar saja udah seperti keajaiban, ini kamu malah mau buat aku jago matematika? Mustahil!!” ucapku tak percaya.

Percaya padaku!!” ucapnya yakin.

Udah ahh aku mau pulang saja” ucapku.

Dia lalu menggenggam tanganku lalu menarikku mengikutinya masuk ke dalam kafe itu.

Awan!!”

Duduk!” perintahnya sembari memaksaku duduk di sebuah kursi.

Kita mulai sekarang yah!” ucapnya bersemangat.

Ini namanya pemaksaan, melanggar hak asasi manusia. Bisa²nya dia memaksaku belajar matematika di jam 2 siang seperti ini’ batinku kesal.

Namun seseorang di depanku kini sedang bersemangat menjelaskan tentang matematika padaku.

Hingga 2 jam pun berlalu.

Raina!!” teriaknya.

Ya!! Awan bisakah kamu tak teriak! Ini kafe bukan rumahmu” ucapku sembari melihat sekelilingku tampak semua mata tertuju pada kami.

Sabar… Sabar” ucapnya pada dirinya sendiri.

Oke aku akan menjelaskannya kembali” ucapnya kembali.

3 jam mulai berlalu.

Raina!!!” teriaknya semakin kesal.

Kamu bahkan tak bisa mengerjakan soal matematika untuk anak SMP?”

“Pertanyaan pertama, sebuah lapangan berbentuk lingkaran dengan diameter 56 m. di sekeliling lapangan akan di pasang lampu dengan jarak 4 m. berapa banyak lampu yang di pasang?” ucapnya membaca soal.

🔚RainAwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang