Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KིLིIིKི 🌟
Hari ini aku terus menghindar. Aku tak sanggup bertemu dengan Awan ataupun Mentari atau bahkan bertemu keduanya ketika mereka sedang bersama.
Mengapa percintaanku serumit ini? Hanya terus mencintai namun tak di cintai.
Di kampus aku berjalan layaknya seorang pencuri, aku berjalan mengendap-endap sesekali aku melihat sekelilingku. Takut tak sengaja aku bertemu dengan mereka.
“Raina!!” panggil seseorang yang seketika membuatku terkejut.
Akupun langsung berlari.
“Hei!! Ini hasil ujianmu kemarin” teriaknya seketika langkahku terhenti dan segera berbalik.
“Ohh... Ternyata kamu Dava” ucapku lega lalu melangkah mendekatinya.
“Kenapa tiba² kamu lari?” tanyanya yang kebingungan melihat tingkahku.
Dava adalah teman seangkatanku dan selaku Ketua tingkat di angkatanku jadi wajar saja jika dia di tugaskan membagikan hasil ujian kepada semua mahasiswa yang mengikuti ujian.
“Ahh… hahahaha… aku kirain kamu siapa” ucapku malu lalu segera mengambil kertas hasil ujian ku darinya.
“Sakit yah loh? Gih minum obat sebelum parah” ucapnya lalu pergi meninggalkanku.
‘Dasar!! Syukur aja loh ketua tingkat kalau tidak udah aku telan kamu hidup²’ omelku dalam hati.
“Ehh… sebaiknya aku segera pergi dari sini” ucapku seketika berlari secepat kilat.
Berjam-jam dikampus syukurnya aku tak kunjung bertemu Awan. Kini aku masih berada di dalam ruangan dan bersiap-siap untuk pulang.
“Syukurlah” ucapku.
“Kamu belum pulang Raina?” tanya teman disebelahku.
“Belum land nih lagi beres² dulu”
“Ohh oke”
Tiba²…
“Maaf” ucap seseorang yang spontan membuatku bersembunyi di bawah meja setelah melihatnya.
“Iya, ada perlu apa yah?”
“Ada Raina?” tanyanya.
“Raina…” ucap Meyland kemudian perlahan melihatku dan segera aku memberi kode dengan menggelengkan kepalaku.
