Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KིLིIིKི 🌟
Aku terbangun karena mendengar suara dering handphoneku.
“Siapa nih pagi² udah nelpon dia tidak tahu apa kalau aku tuh masih ngantuk” ucapku yang masih setengah membuka mataku.
Akupun menjawab telepon itu.
“Hallo, siapa nih? Masih pagi ganggu banget sih” ucapku setengah sadar.
“Raina Putri Alzahra!!!” panggil seseorang di seberang sana.
“Hadir!!” ucapku spontan loncat dari atas tempat tidur.
“Ehh, siapa ini? Kok kamu bisa tahu nama lengkapku?” tanyaku kembali.
“Kamu masih tidur jam segini? Semalam sudah aku bilang akan menjemputmu kan” ucap seseorang itu lagi.
Aku mulai berpikir sesaat “AWAN!!!” teriakku baru menyadari.
‘Tunggu!! Bagaimana Awan bisa tahu nama lengkapku? Apakah Mentari yang memberitahunya? Mungkin saja begitu’ batinku.
“Sepuluh menit kamu harus udah ada disini!!” perintahnya lalu menutup telepon.
Akupun segera melempar handphone di kasur dan segera pergi menuju kamar mandi, hanya butuh waktu 3 menit saja untukku selesai mandi lalu siap² 6 menit lalu segera turun dengan waktu tersisa semenit.
“Awan!” panggilku.
“Lama banget sih”
“Ini sih udah cepat banget, kamu kuliahnya jam berapa? Udah telat yah?” tanyaku.
“Tidak, hari ini tidak ada kuliah”
“Loh terus kenapa mau jemput aku”
“Itu karena…"
“Karena apa?”
“Karena kamu… bikin aku kesal bisa²nya kamu..”
“Loh kok kamu marah? Harusnya aku yang marah, aku tuh jadwal kuliah masih sejam lagi dan kamu udah bangunin aku jam segini”
Namun orang yang aku marahi hanya menatapku.
“Ada apa? Apa aku salah?”
“Naiklah, kita ke kampus sekarang” ucapnya lalu mulai menaiki sepedanya.
Akhirnya kami berduapun ke kampus tanpa alasan, kami memutuskan menunggu di kantin dan syukur saja Awan dengan setia menemaniku.
