AWAN 🌧17

47 13 1
                                    

KིLིIིKི 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KིLིIིKི
🌟

Keesokkan  harinya.

Matahari menerangi seisi perpustakaan dan mengenai wajah Raina, seketika hal itu membuat Raina pun terbangun.  Raina perlahan membuka matanya lalu melihat seseorang yang sedang tertidur tepat di sampingnya yang sejak tadi pundaknya digunakan Raina untuk bersandar.

Raina sangat bahagia akhirnya bisa melihatnya sedekat ini,  seseorang yang dia rindukan selama ini akhirnya ada di dekatnya.  Raina masih terus menatap  Awan tiba-tiba mata seseorang yang terus dilihatnya itu perlahan-lahan terbuka dan berbalik menatapnya.

Raina pun terkejut dan memalingkan wajahnya.

"Kenapa kamu selalu menatapku?" tanya Awan.

"Siapa yang  menatapmu? Aku hanya ingin membangunkanmu tapi ternyata kamu sudah bangun lebih dulu" ucap Raina.

"Kenapa penjaga perpustakaan itu hingga sekarang belum juga datang" ucap Raina kembali untuk mengalihkan pembicaraan.

"Mungkin saja dia tidak datang hari ini" jawab Awan.

"Apa!!" ucap Raina terkejut.

"Lalu nasib kita gimana?" tanya Raina kembali.

"Yah...kita tetap menginap di sini  hingga besok" jawab Awan santai.

"Apa!! Tidak! Tidak! Kita harus mencari cara untuk keluar dari sini,  Aku tidak mau terkurung di sini satu malam lagi.  Lalu jika penjaga itu tidak datang-datang itu berarti kita bakal selamanya di sini" ucap Raina khawatir yang kemudian mulai teriak-teriak minta tolong.

Tiba-tiba Awan pun tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kamu malah tertawa?" tanya Raina bingung.

"Kita sekarang terperangkap di sini dan kamu masih bisa tertawa" ucap Raina mulai kesal.

"Sorry... sorry... Soalnya kamu lucu banget"

"Apa??" tanya Raina yang perlahan wajahnya memerah.

"Kenapa wajahmu tiba² memerah? Apa kamu sakit?" tanya Awan bingung + khawatir sembari meletakkan telapak tangannya di dahi Raina.

Seketika hal itu membuat wajah Raina semakin memerah.

"Tidak!! Aku baik-baik saja" ucap Raina segera melepaskan tangan Awan dari dahinya.

"Syukurlah...Ohh yah... Kita tidak mungkin terperangkap di sini selamanya ini hari Rabu masih waktu aktif kuliah lagi pula ini perpustakaan kampus bukan gudang jadi kamu tak perlu khawatir pasti akan ada mahasiswa yang datang ke sini" ucap Awan.

🔚RainAwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang