VIII

205 70 3
                                    

Deviarty: Luar biasa
    Mari kita ringkas teorimu. Diana Lowe bisa jadi merebut suami DeCusso, menyebabkan konflik di rumah tangganya, dan entah bagaimana ceritanya tiba-tiba Eva ditemukan meninggal di tengah hutan?
    Dan seseorang tidak ada yang ingin membantu orang ini menyempurnakan teorinya?
    AnotherScooby: Biar kubantu.
    Diana Lowe, 42 tahun, suaminya meninggal sekitar 15 tahun yang lalu. Dikabarkan cerai beberapa bulan sebelumnya. Sepertinya kita tidak perlu mengetahui seberapa besar penghasilannya, kita bisa lihat sendiri di akunnya bahwa ia sangat kaya. Mungkin. Kita tidak pernah tahu seperti apa dia di balik layar.
    Dari hasil pernikahannya, lahir seorang anak laki-laki yang harusnya berumur 17 tahun saat ini. Selamat!
    Diana tergolong populer di dunia maya. Memiliki ratusan ribu pengikut dari dalam maupun luar kota. Tempat prakteknya selalu ramai, tidak diragukan. Perawatannya mahal, tidak diragukan pula. Maka dari itu kubilang kita tidak perlu tahu seberapa besar penghasilannya.
   Dari yang sudah kukaji dari akun-akun gosip, sudah banyak lelaki yang menjadi incaran Diana. Dan sudah banyak pula lelaki yang mengincar Diana. Baik yang belum memiliki pasangan, sudah memiliki pasangan, duda, bahkan banyak anak kuliahan tak punya modal sehingga hanya dapat menikmatinya dari layar kaca.
    Maafkan aku jika aku mengetiknya seakan-akan dia barang, tapi banyak lelaki yang mengatakannya seperti itu.
    Dilihat dari kepribadiannya, wanita itu tergolong pendiam, memiliki watak serius, ambisius, dan tegas. Namun beberapa kali dapat dilihat pula dari post yang ia unggah, terkadang wajahnya yang sedang tertawa dan sedikit menggelap dari biasanya karena berada di tengah pantai menggunakan bikini hitam--terlalu detil? Oke, post dengan like paling banyak.
   Kaya, cantik, tergolong brilian di bidangnya. Siapa yang tidak bisa menyukainya?
    Dari banyak komentar yang kubaca, ada beberapa yang tenggelam karena dislike yang tinggi. Komentar yang mengandung kata seperti lacur, wanita murahan, dan yang senada ternyata terhitung melebihi lima puluh buah di tiap postnya.
   Semuanya dari akun palsu, tetapi beberapa saling bertegur sapa di kolom komentar... banyak dalang di baliknya.
   Jika dipikir-pikir, seharusnya wanita itu terhitung korban. Ia tidak ada salah apa-apa, 'kan?
   Baik, surveyku membuktikan!
   Tiap empat dari lima komentar perempuan di sana mengandung kata-kata tak senonoh yang memiliki tujuan menyindir Diana.
    Mengejutkan? Sepertinya tidak!
    Jika kamu seorang wanita dengan suami idaman dan anak yang kamu impikan dari orok, lalu tiba-tiba ada orang ketiga merebut lelakimu dan memberikanmu jari tengah, apa reaksimu?
   Simpelnya, aku ada bukti Diana "suka" memainkan lelaki.
    Dengan meretas beberapa CCTV klub malam dan seluruh tempat hiburan kota, aku dapat melihatnya.

[ Foto Diana bergandengan tangan dengan seorang pria ]

[ GIF Diana berkaraoke di ruang tertutup dan tengah bercumbu dengan seorang pria ]

[ Foto Diana makan malam di restoran mewah dengan pria lain ]

[ Foto Diana dengan pria lain bercumbu di lobi hotel ]

[ Foto Diana memeluk pria lain ]

   @Grayi, secara tidak langsung kau membuatku membuka kedok Diana Lowe di sini. Namun ini informasi baru. Aku belum dapat menemukan bukti bahwa Diana mendekati suami DeCusso, tetapi ini memperkuat kemungkinannya.
    Scooby out!
    Grayi: ... tidak ada banyak informasi tentang anaknya, ya?
    Oh, dan aku pasti akan dikutuk oleh Diana Lowe. Sial. @AnotherScooby, aku akan bersembunyi di balikmu.

Deviarty: Baik. Terima kasih @Grayi @AnotherScooby , tapi akan kulanjutkan dari sini.
   Untuk kasus ini, mari kita asumsikan Diana pelakunya.
    Mayat Eva DeCusso ditemukan pada malam hari, di hari kerja. Berjarak jauh dari jalan raya, tetapi dekat dengan jembatan perbatasan--dikutip dari berbagai sumber berita yang telah beredar.
     Diana Lowe membawa mayat ke tengah hutan? Terdengar tidak mungkin. Aku membayangkannya berjalan dengan high heels yang ia kenakan di atas salju. @AnotherScooby , bagaimana menurutmu?
    Aku pernah mengunjungi hutan pada malam hari, tugas sekolah. Aku yakin tiap orang yang pernah menjadi murid di Dawson Pass mengerjakan tugas ini setidaknya dua kali. Dan kalian tahu apa, penerangan di sana tidak cukup bagus. Hanya beberapa lampu yang terhalangi ranting-ranting pohon, dan penerangan lampu yang ada pada tiap beberapa meter sungai? Tidak membantu.
    Dan kau membayangkan seorang wanita borjuis dengan riwayat hidup jadi selingkuhan banyak orang dapat membunuh seorang wanita dan membuangnya seperti itu.
     Mungkin wanita itu memang selingkuh, tapi kelihatannya ia tidak mungkin akan membuat hal lebih buruk dari pada itu.
    Omong-omong aku heran, belum adakah teori yang memasukkan anak Diana sebagai tersangka pula?

Connor terkekeh. Ia gila, ia sudah gila. Namun ia merindukan momen di mana jantungnya berdebar dengan kuat dan keras, memekakkan telinganya dan akal sehat di kepala.

Siapa yang tidak suka perasaan di mana adrenalin membuatmu mati rasa?

Bel berdering, pelajaran sebentar lagi akan dimulai. Connor mempercepat kunyahannya. Ia tidak ingin seorang guru mengambil makan siangnya, lagi.

Ketika anak-anak lain masuk, Connor hanya menatapnya tanpa menyiratkan rasa peduli sama sekali. Pena di tangan kirinya ia mainkan, melalui jari-jemarinya yang lentik dengan mudahnya. Entah, tiap ia melakukan itu ia merasa lebih tenang. Ketika guru masuk, dan syukurnya semua makanan telah dihabiskan, ia bersandar di kursinya lalu menatap langit kelabu Dawson Pass.

Malam itu, langit juga mendung. Ia ingat, ketika ia menaruh mayat itu ke hamparan salju, tatapannya hampa. Tidak ada cahaya rembulan menghiasi wajah Eva.

... Ketika Connor tidak menatapnya lagi, hatinya dipenuhi harapan.

Harapan agar ia aman.

Namun sedikit. Sedikit sekali.

Ketika ia menatap pohon besar di dekat mayat itu, pohon pinus yang telah berdiri entah selama berapa tahun, akal sehatnya menguap.

Ia yakin ia akan baik-baik saja.

Seperti apa yang telah dia bilang.

Setelah bel pulang berdering, Connor sudah sangat siap. Ia langsung merapikan barang-barangnya, tidak sadar bahwa sang guru telah menatapnya dari tadi.

"Sepertinya Connor saja, ya?"

Connor mendongak, mendapati tatapan dari seluruh murid dan guru. "... Apa?" tanyanya, gugup sehingga ia mengucapkannya dengan ketus. Hawa negatif melayang, membuatnya bergidik ngeri.

"Iya, Connor tolong berikan selembaran tugas ini ke Nina, ya. Ia tidak datang hari ini," ujar guru lelaki itu, tersenyum hangat ke arah Connor.

"... Oke, apa perlu aku mengambilnya, seperti... sekarang?" Sial, tatapan-tatapan itu membuatnya tidak nyaman.

"Ya, silakan."

Connor melebarkan langkahnya menuju meja guru, mengambil selembaran itu. Tak lama, beberapa murid sudah berdiri, berjalan menuju pintu keluar.

Setelah memasukkan benda yang ia anggap tak berguna itu masuk ke dal tas, guru itu menyentuh lengannya.

"Sampaikan salamku padanya," ujarnya lirih. "Kau tahu ia... selalu tampak begitu, 'kan?"

Pemuda itu bergeming sejenak. "... Ya, akan kusampaikan."

Tanpa melihat wajah guru itu lagi, ia keluar dari sana.

Menuruni tangga, menyusuri koridor, Connor menganggap semuanya biasa-biasa saja. Namun baru saat ia hendak melangkah keluar gerbang sekolah, ia sadar.

Ia tidak tahu alamat rumah Nina.

---

And what will Connor do?

I, Who Should've Screamed Last Night [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang