Bl20- Pertengkaran kesekian kalinya

2.6K 188 3
                                    

Novva berjalan dengan tatapan kosong, otaknya terus berpikir. Novva merasa sangat bersalah pada Luna, apalgi ketika melihat Luna menangis. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa sejujurnya Novva menaruh hati pada Rey.

Novva merasa tidak adil dan akan merasa sangat bersalah jika dia harus memilih Rey. Luna memang pernah meninggalkannya, tapi sekarang Luna telah kembali dan menyayanginya lebih dari sebelumnya.

Novva mengacak rambutnya frustasi dan menghembuskan nafas kasar. Novva tak ingin semakin larut dalam permainan ini. Semakin lama akan ada hati yang akan sangat tersakiti pada akhirnya, lebih baik memutuskannya sekarang.

Novva memasuki rumahnya, seperti biasa rumahnya terlihat sepi. Kakinya melangkah menaiki tangga menuju kamarnya. Tangannya bergerak mendorong pintu kamarnya dan seketika Novva kaget melihat Rey yang sedang berdiri tegap di depan pintu, dengan kedua tangan yang di masukan kedalam saku celananya.

"dari mana kamu?" tanya Rey.

Novva menghiraukan pertanyaan Rey dan melangkah masuk melewati Rey.

"kenapa tidak mengangkat telpon dan membalas pesanku?" tanya Rey, lagi. "apa karna Luna?" sambung Rey.

Langkah Novva seketika terhenti dan melihat ke arah Rey. "apa maksudmu?"

Rey mengeluarkan handphonenya, mengotak atik kemudian memperlihatkan suatu gambar pada Novva. Itu adalah foto Luna dan Novva yang sedang berpelukan di depan halte tadi.

"da..dari mana kamu mendapatkannya?" tanya Novva.

"tidak perlu tahu. Aku hanya ingin tahu kenapa kamu tidak menjawab telponku?" tanya Rey dengan nada yang sedikit lebih naik.

"kenapa kamu marah?" tanya Novva.

"jelas aku marah. Aku menunggumu di parkiran, sendirian. Kemudian aku menelpon, mengirimimu pesan tapi tak ada balasan. Dan kamu dengan santainya malah berpelukan depan sekolah dan pergi bersama Luna." ujar Rey dengan nada marah.

Novva hanya terdiam memperhatikan Rey dengan ekspresi bingung tak habis pikir dengan apa yang diucapkan Rey.

"memangnya salah jika pacarku memelukku? Memangnya salah jika aku pergi dengan pacarku?" tanya Novva.

"jika iya. Kenapa kamu marah saat Luna memelukku, sedangkan kamu juga suka tiba tiba memelukku" sambungnya.

Novva menghela nafas berat. Rey terlihat diam saja memperhatikan Novva.

"sudahlah Rey. Aku lelah dengan semua permainan ini, ini sangat tidak nyaman dan membuatku semakin bingung." ucap Novva dengan nada kembali normal.

"apa maksudmu?" tanya Rey.

"aku tahu kamu menyukaiku dan mencoba mengejarku. Tapi, bertingkahlah seperti biasa. Seperti teman biasa seolah kamu tak memiliki perasaan apapun padaku"

"karna apa yang kita lakukan saat ini membuat peranku sekarang berubah menjadi antagonis karna aku telah menghianati Luna, aku telah berbuat jahat padanya." sambung Novva.

"bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku bertingkah seolah aku tak memiliki perasaan apapun padamu. Kamu tahu aku menyukaimu"

"tolong mengerti aku Rey" ucap Novva pelan.

Rey masih memperhatikan Novva, kemudian dirinya tertawa kecil. "kamu menyuruhku agar mengerti dirimu, tapi kamu sendiri tak mau mengerti keadaanku. Secara tidak langsung kamu menyuruhku untuk melupakanmu, bukankah itu berarti kamu tak mengerti aku?"

Novva hanya terdiam.

"yasudah sekarang kamu tinggal pilih Luna atau Aku?" tanya Rey. "tapi kamu tahu, membohongi hatiku dan membiarkan mataku melihatmu dengan Luna, adalah hal yang paling menyakitkan dan membuatku tersiksa" sambung Rey dengan nafas yang sudah menggebu-gebu.

My Boy Beloved [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang