Novva duduk di kasur empuk dengan sprei berwarna abu abu dan hitam. Matanya tak henti memperhatikan setiap sudut ruangan yang bernuansa hitam abu, hampir semua barang di kamar ini berwarna hitam jika tidak hitam pasti abu abu. 3 Miniatur mobil sport berwarna hitam dipajang ditembok persis di atas tempat tidur. Dikedua sisi kasur ada nakas kecil sejajar berwarna hitam. Di atas nakas sisi kanan di simpan lampu dan sebuah jam weker berbentuk bulat yang juga berwarna hitam. Di atas nakas sisi kiri terpampang subuah photo si pemilik kamar.
Novva berjalan mendekati photo itu, tangan kanannya bergerak mengambil dan melihatnya dari dekat. Terlihat sangat keren dan tampan. Sungguh.
Novva tersenyum melihat photo tersebut.
Dari design kamar terlihat bahwa pemilik kamar ini yang misterius tapi dalam kehidupan asli dia sangat menyebalkan dan seenaknya.
***
Rey keluar dari mobilnya yang sudah terparkir rapih di halaman rumah. Rey melirik ka arah jam tangannya menunjukan pukul 18.46 WIB. Dia baru pulang mengantarkan Keyko setelah berkeliling sepulang sekolah.
Saat Rey masuk ke rumah, tak ada siapa siapa, Ibunya sedang berada di kamar. Rey melanjutkan langkahnya ke tangga untuk menuju kamarnya. Ketika membuka pintu, mata Rey kaget dan langkahnya terhenti melihat seseorang sedang berdiri memegang photonya. Orang itu pun menengok ke arah Rey sama sama kaget dan langsung menyimpan photo itu kembali ke nakas.
"Novva?"
Rey berjalan memasuki kamar dan menutup pintunya.
"hai Rey" sapa Novva seketika gugup dan canggung.
"kenapa bisa ada dikamarku?" tanya Rey datar.
"ibumu menyuruhku menunggumu disini"
Rey menyimpan tas di meja belajarnya.
"ada apa?" tanya Rey datar.
"kenapa kamu menghindari ku dan mengabaikan ku beberapa hari ini?"
Rey menatap Novva. "bantu aku untuk melupakanmu. Jangan berbicara padaku dan jauhi aku"
"kenapa?" Novva membulatkan matanya.
"kenapa kamu ingin melupakanku?" sambung Novva.
Rey bungkam, terdiam dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"maafkan aku jika telah menyakiti perasaanmu Rey, tapi aku mohon tetaplah jadi temanku. Bersikaplah seperti biasanya"
Rey kembali menatap Novva. Sejujurnya ingin sekali Rey memeluk tubuh Novva sekarang. Rey merindukan sosok laki laki imut di depannya ini. Ingin sekali Rey bertingkah seperti biasa.
"aku tidak suka kamu begini" ucap Novva.
"begini? Maksudnya menyukaimu?" tanya Rey membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Beloved [Completed✔]
Genç Kurgu"menurutmu cinta itu apa?" tanya laki laki dengan pandangan lurus menembus kaca jendela kelasnya. Orang yang di ajak bicara berfikir sejenak. "Definisi cinta menurut setiap orang berbeda beda, begitupun menurutku dan menurutmu, pasti akan berbeda...