Tanpa pikir panjang Luna langsung berlari dan memeluk Novva sangat erat.
"Novva kamu kamana saja? Kanapa kamu tak pernah membalas pesanku, aku merindukanmu" ucap Luna sambil terus memeluk Novva.
Tangan Novva seperti ingin bergerak membalas pelukan Luna tapi hatinya menolak. Tekadnya sudah bulat untuk tak berurusan lagi dengan Luna. Novva dengan sangat paksa melepas pelukan Luna.
"kenapa kamu ada disini?"
"aku merindukanmu, kamu tahu beberapa hari ini kamu menghilang. Pembantumu selalu bilang bahwa kamu tak ada dirumah, kamu bahkan tak membalas pesanku atau mengangkat telponku"
Novva menarik tangan Luna dengan keras menuju balkon kamarnya menjauh dari Rey. Rey hanya diam memperhatikan mereka, setelah itu dia memainkan ponselnya untuk memberi ruang pada Luna dan Novva agar bisa menyelesaikan masalahnya.
"lepas Novva, sakit"
Novva melepas gengaman itu, tanpa sadar Novva menggenggamnya sangat keras hingga meninggalkan bekas merah di pergelangan tangan Luna.
"ada apa denganmu?"
"kamu masih meneruskan actingmu? Profesional sekali" tanya Novva sambil tertawa meremehkan.
"apa maksudmu?"
"pergi dan tak usah hubungi aku lagi!"
"oke, aku minta maaf atas semuanya, atas perlakuan Frass padamu. Sungguh, aku tak tahu jika Frass melakukan itu padamu"
"..."
"asal kamu tahu, ini semua memang permainan dari teman temanku. Tapi percayalah, aku benar benar mencintaimu, aku sudah tak perduli dengan permainan itu, dan aku bahkan sudah tak peduli dengan Frass, aku sudah memutuskannya"
Novva menghela nafasnya kasar. "aku bingung harus senang atau tidak mendengar itu. Waktu dulu mungkin aku senang mendengar itu, tapi tidak setelah aku tahu betapa buruknya sifatmu"
Luna menatap Novva tak percaya. Air matanya tiba tiba jatuh begitu saja membentuk sebuah sungai kecil di pipinya.
"kamu tahu betapa bodohnya aku yang percaya begitu saja saat kamu kembali lagi? Itu sungguh perbuatan bodoh yang pernah aku lakukan dalam hidupku. Dan aku pastikan itu takkan terulang untuk kedua kalinya"
"kamu sudah tak mencintaiku lagi?"
"kamu masih bisa bertanya seperti itu?"
"tapi aku masih mencintaimu"
"aku tidak peduli! Aku sudah mencintai orang lain"
"siapa? Sejak kapan?"
Novva melirik ke arah Rey yang sedang asik memainkan handphonenya.
"Rey kah orangnya?"
"bukan urusanmu"
"jawab aku Rey kah orangnya?" Luna meninggikan suaranya.
Novva mengengguk. "iyaa" ucapnya percaya diri.
"Novva, apa yang salah denganmu? dia laki laki"
"lalu?"
Luna tak bisa berkata apa apa, dia sangat kaget ketika mengetahui bahwa Novva mencintai Rey. Air mata Luna semakin deras, Luna tak bisa menahannya lagi untuk keluar. Kejadian ini begitu sangat menyakitkan bagi Luna. Tapi Luna tak bisa menyalahkan Novva, karna semua ini berawal dari dirinya. Dari permainan bodohnya.
"jika sudah selesai, kamu bisa pergi dari sini"
"kamu mengusirku?"
"silahkan" ucap Novva mempersilahkan Luna untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Beloved [Completed✔]
Novela Juvenil"menurutmu cinta itu apa?" tanya laki laki dengan pandangan lurus menembus kaca jendela kelasnya. Orang yang di ajak bicara berfikir sejenak. "Definisi cinta menurut setiap orang berbeda beda, begitupun menurutku dan menurutmu, pasti akan berbeda...