Novva melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai dasar dan berjalan ke arah meja makan. Disana sudah ada ibunya yang menyiapkan sarapan.
"pagi mom" sapa Novva
"pagi. Sarapan nasi goreng atau roti?"
"roti saja lah"
Ibunya sibuk menyiapkan sarapan untuk Novva, mengoleskan selai coklat pada roti tawar dan menuangkan susu digelas milik Novva.
"mana daddy?" tanya Novva karna sejak tadi dia tak melihat kehadiaran ayahnya di meja makan.
"bangun kesiangan, sedang mandi sekarang"
Bibir Novva membentuk huruf 'O' sambil mengangguk dan kembali menggigit rotinya.
"Rey kemarin malam datang kesini membawakan makanan masakan ibunya" ucap Novva memberitahu.
"oh ya? Padahal mommy hanya menanyakan apakah kamu sedang dengan Rey atau tidak, mommy takutnya kamu belum makan dan ternyata benar saja"
Ibunya duduk di hadapan Novva dan ikut sarapan bersama Novva.
"kenapa tak menelponku?"
"handphonemu slalu saja mati, kenapa kamu malas sekali mengisi batrenya padalah hanya tinggal menyambungkannya ke listrik" ucap ibunya Novva sedikit kesal pada anaknya itu.
Novva mengdengus karna pagi pagi dirinya sudah mendapat omelan. Dan omelan yang keluar dari mulut ibunya sama persis seperti yang diucapkan Rey saat memarahinya karna handphonenya mati.
Sesaat setelah Novva menghabiskan roti keduanya bel rumahnya berbunyi. Ibunya Novva membukakan pintu untuk mengetahui siapa yang bertamu kerumahnya sepagi ini.
"hi Rey, sini masuk" ujar Ibu Novva pada Rey yang sudah siap menggunakan seragamnya.
"hi tante" ucap Rey sopan.
Rey mengikuti langkah ibunya Novva yang membawanya ke maja makan.
"pagi Novva"
"pagi. Ada apa pagi pagi kerumah?"
"berangkat bareng, ayo"
Novva menlihat jam yang masih menunjukan pukul 06.15
"tidak terlalu pagi untuk berangkat sekolah? Ini masih jam 6pagi"
"sudah ayo" Rey menarik Novva agar bangkit dari duduknya.
"kenapa buru buru sih? Ayo sarapan dulu, kamu sudah sarapan?" tanya ibu Novva pada Rey.
"sudah tante"
Novva pasrah dan mengikuti perintah Rey untuk berangkat sekolah bersamanya sekarang.
"aku berangkat dulu ya" pamit Novva pada ibunya.
"iya, hati hati ya Rey jangan kebut kebut"
"baik tante, saya pergi berangkat sekolah dulu"
Mereka berjalan keluar rumah Novva, di halaman rumah Novva sudah ada motor yang terparkir milik Rey.
"kemana mobilmu?"
"ada, hari ini aku sedang ingin menggunakan motor"
"ayo naik" ajak Rey yang sudah terlebih dahulu menaiki motornya.
Novva juga ikut naik dan duduk di belakang Rey.
"pegangan"
"sudah"
Rey melihat ke kaca spion dan menampilkan tanggan Novva yang berpegangan pada besi yang ada di belakang motor.
"kamu pikir sedang naik ojek. Maksudku pegangan padaku, peluk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Beloved [Completed✔]
Fiksi Remaja"menurutmu cinta itu apa?" tanya laki laki dengan pandangan lurus menembus kaca jendela kelasnya. Orang yang di ajak bicara berfikir sejenak. "Definisi cinta menurut setiap orang berbeda beda, begitupun menurutku dan menurutmu, pasti akan berbeda...