===Kenapa? Rasa takut itu tidak bisa hilang, apalagi saat kau tidak ada di sisi hati ini===
♣
♠
♣Takut terjadi apa-apa, Sohyun menyuruh supir untuk lebih cepat menuju suatu tempat. Yeoja itu menatap ke belakang. Ia tahu Umji dan Jungkook akan menyusulnya. Kalau tidak, mereka pasti khawatir.
Tapi kali ini Sohyun tidak peduli. Mobil semakin cepat melaju, membuat yang di belakang tertinggal jauh. Hari yang lalu, Lisa memberikannya sebuah pesan bahwa mereka tinggal di apartemen pinggir kota.
Sohyun menatap ke belakang, lalu kembali menghadap ke depan. "Ahjussi, hentikan mobilnya di situ." Sohyun menunjuk pinggiran jalan yang sedikit sepi.
Saat mobil berhenti, Sohyun berucap pada supir lagi. "Jangan angkat telfon dari Jungkook, aku pergi ke rumah teman. Mungkin pulangnya akan diantar. Jangan kasih tahu kalau aku ada disini."
Tidak tahu supir itu akan patuh atau tidak.
Dengan penuh keyakinan, ia melangkah keluar. Tanpa sepenggal kekuatan. Hanya berbekal handphone dan tas kecil yang berisikan uang.
Sohyun melangkah menyusuri jalan. Waktu 17.43 KST. Matahari sudah tergelincir menyesuaikan malam yang semakin datang.
Beberapa orang berlalu lalang. Sohyun tampak tergesa-gesa. Kakinya melangkah lebih cepat.
Ia menatap sekitar, memperhatikan bangunan-bangunan yang berdiri dengan gagah. Saat menemukan tempat yang ia tuju, Sohyun memasukinya dan mendekati resepsionis.
Awalnya ia mendapatkan salam sebagai tamu yang baru datang. "Ada yang bisa saya bantu?" Seorang wanita berucap.
Sohyun segera membalas. "Aku ingin bertanya, apa disini ada yang bernama Jisoo, Lisa, Rose, atau Jennie?" Karena hanya nama mereka yang ia tahu.
"Tunggu sebentar, saya akan memeriksanya."
Sohyun mengangguk, delapan jarinya tak henti-henti mengetuk meja tinggi yang ada disana.
Mata yeoja itu memperhatikan wanita tadi yang tengah mengutak-atik komputer. "Bisa anda ulangi nama mereka?"
Sohyun memutar matanya, tak sabar. "Jisoo, Lisa, Rose, dan Jennie." Ucapnya lagi.
Setelah beberapa saat. "Maaf, nama mereka tidak terdaftar di tempat kami."
"Itu tidak mungkin, bisa kau ulangi."
"Saya sudah memeriksanya, anda pasti salah tempat."
"Tapi---"
"Permisi."
Sohyun menatap ke belakang saat seseorang menepuk bahunya. "Jika kau sudah selesai, aku juga ingin mengurus sesuatu."
Sohyun menghembuskan napas kasar. Ia menunduk dan memilih keluar dari gedung apartement tersebut.
"Apa yang harus aku lakukan?" Sohyun berdecak. Lalu ia menatap langit. "Taehyung.." Gumamnya. Kalau saja ada namja itu, mungkin ia akan merengek minta dipeluk.
Handphone Sohyun berbunyi, yeoja itu langsung memeriksanya.
Dikira mungkin itu Jungkook yang menelpon, tapi bukan. Melainkan nomor yang tidak dikenal. Sohyun merasa bimbang. Penasaran namun tidak mau diangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Devil [My Lovers]
FanfictionFollow dulu sebelum baca. Sekuel dari Blood, Sweat, and Tears. Genre : Fantasy, Mystery, Vampir, Werewolf, and Romance. Kim Taehyung adalah seorang pangeran Vampire keturunan murni yang bertemu dengan seorang gadis reinkarnasi dari kekasihnya terda...