Sohyun berjalan menyusuri taman yang ada di rumah. Sekarang liburan musim panas hanya tersisa di hari ini. Besok Sohyun harus kembali ke sekolah.
Kejadian malam itu sudah berlalu, tapi masih terngiang dalam pikiran Sohyun.
Bagaimana dengan Taehyung? Sohyun terus menghindarinya.
Dan alhasil Taehyung menjadi namja yang dingin seperti awal pertemuan mereka.
Di tempat duduk berbahan dasar kayu, di sana Sohyun melihat Taehyung duduk sambil memejamkan mata dan membiarkan terik matahari menerpa wajahnya.
Sohyun masih mempertahankan posisinya, ia hanya berdiri di tempat itu sambil mengamati Taehyung.
Ada rasa bersalah, "padahal kejadian itu bukan disebabkan oleh V." Pikirnya.
Perlahan, mata Taehyung terbuka dan membuat Sohyun berjongkok menyembunyikan dirinya dibalik pagar tanaman.
Yeoja itu merutuki kebodohannya. Dengan perlahan, Sohyun berjalan sambil berjongkok. Namun sepasang kaki membuatnya mendongak dan terduduk sedikit terjengkang.
Sohyun terkejut. "Kau? Bagaimana bisa?"
Jarak waktunya begitu sempit, dan Taehyung sudah berdiri tepat di depannya.
Bibir namja itu membentuk. "Mwo?"
Tapi Sohyun hanya diam, terlalu sulit untuk melakukan pergerakan.
Ia bahkan tidak sadar bahwa sekarang Taehyung menarik tangannya hingga ia berdiri.
"Apa kau akan selalu seperti ini?" Taehyung bertanya. Ia sedikit mengusap rambut Sohyun, lalu berhenti dan menurunkan tangannya.
Sohyun berkata, "miane" dengan kepala yang menunduk.
"Untuk apa?" Salah satu alis namja itu terangkat.
"Molla." (Tidak tahu)
Taehyung menghela napas saat mendengar jawaban yang tidak membuatnya merasa puas itu.
Dengan kelembutan, ia menarik tangan Sohyun dan mengarahkan yeoja itu untuk duduk di tempat yang semula ia singgahi.
"Aku akan menceritakan sesuatu untukmu." Bisiknya mampu membuat Sohyun melupakan apa yang sedang ia lakukan.
Taehyung berdiri di belakang yeoja itu sambil mengusap puncak kepalanya.
Kemudian ia berputar dan berjongkok di hadapan Sohyun. Membuat Taehyung harus mendongak karena ketinggian yeoja itu yang lebih tinggi daripada dirinya.
Setelah sadar, Sohyun berdehem. Tangannya terasa lemas saat tangan Taehyung menggenggamnya. Ia bertanya, "mwo?"
"Seorang putri Victoria."
Sohyun mengernyit, nama siapa itu? Sangat cantik tapi terdengar sakit saat Taehyung mengucapkannya dengan nada bahagia. Padahal ekpresinya tidak menunjukkan hal seperti itu.
Taehyung mengusap tangan Sohyun. Ia tersenyum tanpa menatap yeoja itu. "Apa yang kau pikiran saat kayu terbakar menjadi abu?"
Sohyun menjawab. "Tentu saja hilang terhempas angin."
"Lalu dimana abu itu berada di situ juga ada hujan?"
"Sama halnya seperti tadi, hilang terbawa arus."
"Bagaimana kalau kayu terbakar tapi tidak pernah hilang, melainkan terpecah menjadi cahaya kunang-kunang?" Lagi, Taehyung bertanya. Bahkan ia belum berada pada topik cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Devil [My Lovers]
FanfictionFollow dulu sebelum baca. Sekuel dari Blood, Sweat, and Tears. Genre : Fantasy, Mystery, Vampir, Werewolf, and Romance. Kim Taehyung adalah seorang pangeran Vampire keturunan murni yang bertemu dengan seorang gadis reinkarnasi dari kekasihnya terda...