🌹My Lovers #23🌹

3K 374 5
                                    

Mencengkram.

Sedari tadi Sohyun mengetatkan pegangannya pada ponsel. Kenapa pula semua yang ada di rumah tidak bisa dihubungi? Termasuk Jimin.

Matahari baru saja tengelam. Dengan ditemani keramaian yang masih setia di jalanan Seoul. Sohyun melangkah dengan perasaan malas.

Pulang sekolah, tidak bersama Jungkook, ataupun dengan Umji. Rasanya seperti dunia memandangi tanpa henti.

Penat, letih, dan mengantuk. Ketiganya bercampur menjadi satu.

Andai saja ia bisa ber-telepati dengan Taehyung. Mungkin dirinya akan memanggil pemuda itu untuk mendatanginya.

Atau yang paling menariknya adalah bisa berteleport. Tak perlu susah payah Sohyun harus menuangkan waktu.

Kali ini, yeoja itu tengah malas. Sangat malas hingga ia tidak ada niat untuk menaiki kendaraan umum.

Memilih berjalan kaki dengan tatapan kosong memikirkan sesuatu yang tidak pasti. "Bosan.." Dengusnya dalam hati.

Tatapannya mengarah ke bawah, memperhatikan beberapa kaki yang berlalu lalang dengan arah yang berlawanan.

Sejauh ini tidak ada masalah, namun beberapa sekon berikutnya tubuh Sohyun ditabrak oleh bahu seseorang.

Yang pasti bahu itu adalah milik seorang pria. Terasa dari hantaman nya yang lumayan keras. Sampai-sampai Sohyun terjatuh hingga kedua lututnya lebih dulu mencium trotoar bersemen krikil.

Perih, sedikit noda bercak darah. Sohyun berdiri dengan tatapan nyalang bak retina elang. Ditatap nya sekitar, tidak ada satupun orang yang meminta maaf.

Kalaupun ia menuntut hal itu, kepada siapa dirinya harus meminta?

Mungkin ini kesialan nya karena bertengkar dengan Jungkook hanya gara-gara permainan kecil. Bermain Gai, bai, bo. (Batu, gunting, kertas) yang berakhir dirinya kalah total.

Dengan langkah tertatih, Sohyun mendekati sebuah minimarket. Ia memasukinya dan mencoba mengintai apa yang dirinya perlukan dalam perjalanan ke rumah.

Bukan plester ataupun obat antiseptik yang ia cari. Sohyun membiarkan lukanya yang memang masih terasa sakit.

Sedikit cemilan, mungkin bisa membantu. Yeoja itu mendekati kasir dan membayar tagihannya.

Bungkus itu lenyap oleh beberapa waktu.

Ternyata melelahkan dari apa yang Sohyun duga. Sudah setengah jam berlalu, rumahnya juga tidak jauh lagi. Hanya menyebrangi satu jalan raya lalu berbelok dan berjalan lurus hingga sampai tujuannya.

Namun, saat Sohyun ingin menginjakkan kaki guna menyebrangi jalan, pergelangan tangannya telah ditarik oleh seseorang.

Ponsel yang semula yeoja itu pegang kini terjatuh.

Ia merasakan sensasi yang luar biasa aneh.

Sengatan nya sangat terasa sampai keujung kepala. Seperti percikan api yang siap membakar ribuan manusia.

Siapa dia? Seorang pria.

🐝🍯🐝

Jaehyun, melipat kedua tangannya di depan dada. Kedua kakinya tergeletak di ujung sisi sofa. Sedangkan kepalanya diletakkan dengan rapih pada ujung sofa lain. Ia tertidur.

"Jae-ah, apa kau tertidur?" Jisoo bertanya, wajahnya ia dekatkan pada anak itu.

"Hmm?" Jaehyun hanya bisa bergumam dengan mata tertutup.

Jisoo menghela napas. Ia menatap yang lain. "Mana Yong dan Chan oppa?" Tanyanya.

"Chan hyung sedang mengejar Yong. Mereka bertengkar." Balas Baekho.

Prince Of Devil [My Lovers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang