"Aku ingin disini... Bersamamu."
Detik itu juga, hati Sohyun ingin berteriak.
Bukan karena marah ataupun kesal. Melainkan karena ada sesuatu yang stress dalam pikirannya.
Bahkan tanpa sadar bibirnya tersenyum-senyum layaknya bunga layu yang seketika menjadi segar dan bermekaran.
Apa yang Sohyun rasakan kali ini?
Ia merasa kalau perasaan ini pernah ia rasakan sebelumnya. Tidak asing. Padahal kata-kata Taehyung sangat sederhana, namun mampu membuat hatinya berdesir.
Bukti bahwa Taehyung masih ingin berada di taman bermain ini sangatlah benar adanya.
Bahkan segala wahana yang ia jumpai harus dicoba. "Yang benar saja" Benak Sohyun mulai lelah.
Sekarang sudah malam, dan Taehyung masih betah berada di lokasi tersebut.
"Yak, kapan kita pulang?" Tanya Sohyun.
Ia menatap Taehyung lalu mendengus, tangan kanannya kini tengah memeluk boneka teddy big yang berwarna biru langit.
"Nanti,"
"Kapan?"
"Hhmm, setelah aku puas."
Jika boleh dikatakan, sejujurnya Taehyung tidak mau waktu ini sampai berlalu. Ia suka saat sepanjang hari ditemani oleh Sohyun.
Hari ini, untuk kesekian lamanya. Taehyung tersenyum walau sangat tipis.
Di tangan kirinya terdapat sekantong plastik buah apel. Sedangkan yang satunya masih setia mengenggam tangan Sohyun.
Beberapa menit yang lalu, Sohyun dan Taehyung baru saja turun dari wahana bianglala.
Di dalamnya, bisa dibayangkan. Hal yang mampu membuat kering Sohyun bercucuran.
Takut? Ya.
Tapi bukan karena ketinggian. Melainkan karena perlakuan Taehyung terhadapnya.
Bagi Sohyun, ciuman pertamanya tidak bisa ia terima begitu saja.
Dan untuk yang kedua kalinya Taehyung melakukan hal itu saat bianglala yang ditumpanginya sedang berada di atas puncak.
Melawan pun tak kuat. Tapi setidaknya Taehyung tidak berperilaku seperti kejadian malam itu. Dimana namja tersebut menjadi monster penghisap darah.
Saat di dalam bianglala, Taehyung bilang. "Terkadang aku memang tidak bisa mengendalikan diriku. Tapi aku tidak akan melakukannya jika kau tidak suka."
Di lain sisi, degup jantung Sohyun langsung menggila setelah mendengarkan kata-kata tersebut.
Hari ini, Taehyung banyak bicara. Melebihi adiknya.
"Apa memang virus Jungkook sudah tercemar pada namja ini?" Pikir Sohyun.
"Eoh? Lihat!"
Sohyun mengikuti arah yang namja itu tunjukkan. Entah mengapa ia mulai resah.
"Kita belum mencobanya."
Dengan segera Sohyun menarik tangannya sendiri sambil menggeleng kuat.
"Sireo, kau saja. Aku akan menunggu di sini."
"Aku janji ini yang terakhir. Setelah itu, kita pulang."
Sohyun terdiam, ia tampak berfikir lalu berucap memastikan. "Janji?"
"Nde, kajja."
Sepintas Taehyung merasa akan ada orang yang menabraknya, ia bergeser dan merapatkan jaraknya dengan Sohyun. Lalu dengan samar ia tersenyum sambil menatap wajah yeoja di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Devil [My Lovers]
FanficFollow dulu sebelum baca. Sekuel dari Blood, Sweat, and Tears. Genre : Fantasy, Mystery, Vampir, Werewolf, and Romance. Kim Taehyung adalah seorang pangeran Vampire keturunan murni yang bertemu dengan seorang gadis reinkarnasi dari kekasihnya terda...