Chapter 21

3.1K 277 3
                                    

JIMIN POVS

Buerk bluerk

" Gwenchannayo? " Aku mengusap belakang Jiyeon.

Mulutnya dibilas berkali kali.

" N-nae " Jiyeon memicit micit kepala nya.

Aku membantu Jiyeon untuk keluar dari bilik air.

" Kita pergi hospital nae? " Rambutnya aku usap lembut.

" Shireo " Kepalanya digelengkan.

" Oppa tak boleh la tengok sayang macam ni...kajja kita pergi hospital " Aku memegang tangannya.

" Saya tak nak la Jimin! " Jiyeon menepis kasar tangan aku.

Bahu aku sedikit terhincut.

" N-no i-im sorry sayang " Tangan aku dicapai.

" Its okay " Aku tersenyum kekok.

" Alaaaa jangan la macam ni,senyum lah chubby " Pipi aku ditarik sekuat hatinya.

Aku senyum sedikit.

" Ermm sayang...Errr Jiyeon nak... " Jiyeon menggantungkan ayatnya dan memandang aku.

" Hmmm nak apa? " Soalku.

" Jiyeon nak...Jjangmyeon boleh? " Lengan aku dipeluknya.

" Boleh...erk tapi esok eh? Skrang dah lewat la sayang " Pipinya aku cubit sedikit.

" Hmph...Jiyeon nak skrang...hiks... " Air matanya mula mengalir dipipi mulusnya.

Aik?

Beli esok pun nangis?

" Hey hey jangan nangis,Oppa pergi beli skrang eh? " Aku memandangnya.

Perlahan lahan kepalanya dianggukkan.

" Dah jangan nangis " Aku mengelap air matanya dengan menggunakan ibu jari aku.

~

Aku memberikan Jjangmyeon tersebut pada Jiyeon.

" Gomawo~ " Katanya tersenyum riang.

" Cheonmaneyo...dah makan lah " Aku memberikannya chopstik.

" Feed me " Jiyeon memberikan aku Jjangmyeon dan chopstik tadi.

Dengan hati yang terbuka aku menyuapnya.

" Sedap? " Soalku.

Kepalanya diangguk laju.

Aku menyuapkan sedikit jjangmyeon tadi kedalam mulut aku.

" Sedap kan? " Jiyeon memandang aku.

" Ha'ah tapi kalau sayang yang masak lagi sedap " Aku memberikan segelas air kosong pada Jiyeon.

" Nak lagi? " Aku menyua kan jjangmyeon pada Jiyeon.

" Tak nak,dah kenyang...nak tidur ngantuk " Matanya digosok gosok perlahan.

Aku mengangguk dan menyimpan bekas jjangmyeon tersebut kedalam plastik.

Perlahan lahan aku baring disebelah Jiyeon.

" Oppa " Panggilnya.

" Nae? " Kataku sambil bermain dengan rambutnya.

" Gomawo sebab layan perangai Jiyeon yang macam budak budak ni " Jari aku dipicit picit perlahan.

" Gwenchannayo...Oppa suka but esok kita kena pergi hospital arraseo? " Hidungnya aku tarik.

" Arraseo "

His Psychology Doctor - Park Jimin °Complete°Where stories live. Discover now