JIMIN POVS
Aku memandang wajah Jiyeon.
" Whae pandang saya macam tu? " Soalnya.
" Ania " Aku bermain dengan jari aku.
" Jimin " Jiyeon memanggil aku.
Aku memandangnya.
" Awak comel " Dia mencium pipi aku.
' Kau cantik '
" Apa apa la kau ni " Aku cuba mengurangkan rasa malu.
~
" Jimin ah,nak main apa apa tak? " Yeon memanggil aku.
Aku hanya menggeleng.
" Oh ya alang alang awak jadi baik hari apakata kita selfie banyak banyak banyak banyak nak? " Soalnya.
Aku hanya akur.
Yeon mengeluarkan Handphone nya dan duduk disebelah aku.
" Senyum lah " Kata Jiyeon.
Aku senyum dan memandang kearah kamera.
Klick! Klick! Klick!
" Kiss sini cepat " Pipinya dicucuk.
Aku malu lah.
" Tak nak lah " Aku menggeleng.
" Jimin ah jebalyo~ " Suaranya dimanjakan.
Aku lemah.
" Yelah " Aku mencium pipinya lama.
" Gomawo " Yeon tersenyum.
Cchup!
Pipiku dicium lama.
Klick!
Muka aku mula membahang.
" Dah la " Aku menjauhkan diri aku.
" Alah janganlah lari awak " Dia memeluk lengan aku.
I kennot la dengan yeoja ni.
Geram aku :')
Kepalanya aku usap.
" Jimin " Yeon menyandarkan kepalanya pada bahu aku.
" Hmm??? " Soalku.
" Saya tak nak balik " Kepalanya digeselkan pada bahu aku.
" Whae? Kau tak penat ke? " Aku memandang Jiyeon.
" Saya tak nak jumpa harabeoji " Yeon memeluk pinggang aku dan mukanya disembamkan pada dada aku.
" Habis tu kau nak tidur mana? " Aku menggigit bibir aku.
" Sini...boleh kan? " Dia memandang aku.
" Yelah " Aku menarik pipinya.
" Yeay! Park Jimin baik! Sayang awak! " Dia memeluk aku dengan erat.
Aku membalas pelukannya.
~
JIYEON POVS
Aku memandang Jimin yang tidur disebelah aku.
Cchup!
Pipinya aku cium sekilas sebelum keluar.
Sempat aku tinggalkan nota diatas meja Jimin.
~
" Jiyeon pergi mana tak balik semalam? " Soal Eomma.
" Jiyeon tidur dekat Hospital smalam " Kataku sambil menguap.
" Ahhh dekat office ke? " Soalnya lagi.
Aku menggeleng dan terus naik ke bilik untuk bersiap.
~
" Jiyeon ah " Panggil Harabeoji.
Aku menghampirinya.
" Nae? " Aku memandang lantai.
" Harabeoji nak Jiyeon ke AS Esok untuk khusus kamu " Kata Harabeoji.
" Jiyeon tak nak pergi la Harabeoji,Nanti siapa nak jaga Jimin " Kataku.
" Han Jiyeon ah,Khusus ni penting untuk masa depan kamu " Harabeoji menyisip air coffee nya.
" Nae arraseo,Jiyeon akan pergi tapi... " Aku menggantungkan ayat aku.
" Nae " Harabeoji memandang aku.
" Jiyeon akan bawa Jimin skali " Aku menunjukkan gigi aku.
Harabeoji mengeluh.
" Aihhh apa nak jadi lah dengan kamu ni Jiyeon...pening Harabeoji dibuatnya " Kepalanya digelengkan.
" Boleh kan? " Aku memegang tangannya.
" Yelah,bawa la Jimin kamu tu asalkan kamu pergi khusus tu " Harabeoji meninggalkan aku.
" GOMAWO HARABEOJI! SARANGHAE TAPI JIYEON LAGI CINTAKAN PARK JIMIN LAGI!!! " Bergema satu rumah.
" HARABEOJI LAGI SAYANGKAN HALMEONI KAMU!!! " Harabeoji menjerit.
Aku tersengih.
~
Harini Harabeoji tak datang kerja tapi Halmeoni yang datang.
" Jiyeon nak jumpa Jimin,bye Halmeoni " Badan Halmeoni aku peluk sebelum masuk ke dalam bilik Jimin.
~
" Park Jimin ah Jiyeon datang " Aku mencari Jimin.
Jimin tiada disegenap ruang.
Aku membuka pintu bilik air apabila terdengar bunyi air.
Terus mata aku membutang apabila Jimin terbaring tidak sedarkan diri.
" Yah! Jimin ah! Ireona! " Hidung aku mula terasa panas.
Bahagian kepalanya yang berdarah aku tutup dengan menggunakan kain napkin aku.
" TOLONG!!! " Aku menjerit meminta bantuan.
~
Jimin dibawa ke ruang kecemasan.
Air mata aku tidak henti henti mengalir dipipi aku.
' Ireona '
" Jiyeon ah " Halmeoni berjalan menghampiri aku.
" Gwenchannayo? " Tangan aku digenggam erat.
Aku menggeleng.
~
Aku memandang Dr.Shin yang keluar.
" Macam mana dengan Jimin? " Tanyaku cemas.
" Dia dah stabil tapi dia perlu banyakkan berehat " Katanya dan bow.
Aku menolak pintu wad Jimin perlahan lahan.
" Jimin ah " Badannya aku peluk erat.
" Hiks... ireona " Pipinya aku usap perlahan.
[ TBC ]
YOU ARE READING
His Psychology Doctor - Park Jimin °Complete°
FanficPendiam,Dingin dialah namja yang bernama Park Jimin. Pcycho? Mungkin Takut? Tak aku tak pernah takut dengan dia dan aku lebih gemar berdepan dengannya. Jujurnya,dia seorang yang riang. Aku suka Walau apapun orang cakap pasal dia,Aku endahkan sebab...