JIYEON POVS
Aku membuat nasi goreng kimchi untuk Jimin.
Selesai sahaja memasak,aku memasukkan naso goreng tadi kedalam lunch box dan letakkanya didalam beg aku.
~
Aku membuka kunci bilik Jimin dan aku menapak masuk kedalamnya perlahan lahan.
" Annyeonghasayo " Aku menghampiri Jimin.
" J-jiyeon? " Jimin memandang aku.
Perlahan lahan dia turun dari katilnya.
Aku meletakkan beg aku diatas meja.
Jimin menghampiri aku.
Sebak di dada aku tahan.
" Jiyeon kau kan kena jaga Jung-
Lantas badannya aku peluk erat.
" Awak okay? " Soalku sambil rambutnya aku usap lembut.
" Tsk...Aku tak okay Jiyeon...Tsk...aku sakit...Aku sakit tiap kali tengok kau dengan Jungkook...Hiks...kau aku punya...hiks...takde siapa boleh ambil kau dari aku...hiks...aku benci tiap kali aku pandang kau dengan Jungkook...hiks...hati aku sakit!....hiks...aku tak boleh tahan Jiyeon...hiks...aku sakit sangat hiks " Kata Jimin tersedu sedan.
Aku meleraikan pelukan.
Pipinya aku tekup dengan kedua belah tapak tangan aku.
Aku lekapkan dahi aku dengan dahi Jimin.
" Saya pun rasa yang sama...hiks...say tak suka tengok awak dengan Ji Hyo...hiks...saya benci rasa ni...hiks...rasa ni buat saya tak tenteram...dan saya tak suka tengok awak macam ni....hiks....saya sayang awak...hiks saya tak boleh tengok awak macam ni " Air mata aku terus megalir dan terus mengalir.
" Kita kawan? " Aku memandang Jimin.
" Tak " Jimin memegang tangan aku.
" Hah? " Soalku.
Jimin memegang leher aku dan...
Bibirnya mula menyentuh bibir aku.
Perlahan lahan aku membalas ciumannya.
Jimin meleraikan ciuman dan memandang aku.
" Kau aku punya arraseo? " Dia memandang aku.
Aku mengangguk.
Sekali lagi bibir aku dikucupnya.
" You are mine " Katanya.
Aku menyembamkan wajah aku pada dada Jimin.
Badan aku dipeluk erat.
" Aku sayang kau Han Jiyeon " Dahiku dikucup lembut.
[TBC]
YOU ARE READING
His Psychology Doctor - Park Jimin °Complete°
Fiksi PenggemarPendiam,Dingin dialah namja yang bernama Park Jimin. Pcycho? Mungkin Takut? Tak aku tak pernah takut dengan dia dan aku lebih gemar berdepan dengannya. Jujurnya,dia seorang yang riang. Aku suka Walau apapun orang cakap pasal dia,Aku endahkan sebab...