JIYEON POVS
Jimin memberhentikan motosikalnya dihadapan sungai Han.
" Kita buat apa dekat sini? " Soalku lalu memegang penghadang sungai Han.
Jimin mencapai tangan aku dan dikucupnya lembut.
" Thanks sebab sudi luang kan masa dengan Oppa,Sayang " Tangannya melingkar pada pinggang aku.
" Oppa romantik sangat malam ni " Aku mengusap pipinya.
" Suasana romantik ni tak kan wujud,kalau kita sendiri tak buat suasana ni right " Dahiku dikucup lembut.
Aku menggangguk dan memeluk Jimin.
' Saranghae '
~
SKIP
JIMIN POVS
Whae...Whae trauma ni muncul lagi.
Aku mengusutkan rambut aku.
Aku menuju kedalam bilik air dan sebilah skapel yang terdapat didalam laci aku ambil.
" ARGHH!!! " Perlahan lahan aku mengelar pergelangan tangan aku.
" JANGAN AMBIK DIA DARI AKU LA BODOH!!!! " Aku menyepahkan barang barang yang terdapat didalam bilik aku dan Jiyeon.
" Hiks...Jangan...hiks...jebalyo ania " Air mata aku tidak henti henti dari mengalir.
Prang!
Aku menumbuk cermin solek bilik itu.
Kreak~
" JIMIN! " Jiyeon berlari mendapatkan aku.
" Jangan tinggalkan Oppa jebalyo " Aku memegang tangannya.
" Nae nae! " Jiyeon memeluk aku.
" Hiks...Kepala Aku sakit...hiks... " Jimin memukul kepalanya.
Aku menekup kedua belah pipinya.
" Pandang saya Park Jimin! " Tengkingku.
Jimin memandang aku.
" Calm down okay? Tarik nafas...Pejam mata...Saya ada dengan awak " Perlahan lahan pipinya aku usap.
" ARGHHH!!! HAJIMA!!! " Jimin bangun dan berlari keluar dari bilik.
Sisi psiko Jimin dah datang balik.
Aku berlari mengikuti Jimin.
" J-jimin...L-letak b-benda tu " Aku mula gagap bila Jimin bertindak mengacukan sebilah pisau pada aku.
" PERGI LA SIAL!!! JANGAN SAKITKAN AKU LAGI!!! KAU NAK APA LAGI?! " Jimin menjerit.
Perlahan lahan aku menghampiri Jimin.
" Jimin...ni saya...Jiyeon...Isteri awak... " Kataku lembut.
" KAU TIPU!!! " Sekali lagi Jimin mengacukan pisau tersebut kearah aku.
" Ni saya...Isteri awak...Awak ada saya...Anak kita " Setitis demi setitis air mata aku mula mengalir.
Jimin memandang aku.
" A-anak k-kita? " Air matanya yang mengalir hanya dibiarkan.
" Ya...anak awak...Kita ada anak...Ni saya...Jiyeon... " Aku mendekatinya.
" J-jangan d-dekat! " Jimin menutup telinganya.
" Gwenchannayo...Saya tak buat apa apa " Aku cuba sentuh tangannya.
" K-kau nak I-injuct a-aku? " Soal Jimin.
Aku menggeleng.
" No...saya tak kan injuct awak...Awak lupa ke..yang saya tak suka injuct awak? " Kini jarak aku dengan Jimin semakin dekat.
" H-han J-jiyeon? " Jimin menunjukkan jari telunjuknya kearah aku.
Aku mengangguk laju.
" Nae...Saya Han Jiyeon...Letak pisau tu..saya tak kan apa apa kan awak...jebalyo " Kataku.
Perlahan lahan Jimin menjatuhkan pisau tersebut.
Lantas aku menariknya kedalam pelukan aku.
" Im here...shhhh calm down " Rambutnya aku usap lembut.
Jimin memeluk aku dengan erat.
To be continue...
YOU ARE READING
His Psychology Doctor - Park Jimin °Complete°
FanficPendiam,Dingin dialah namja yang bernama Park Jimin. Pcycho? Mungkin Takut? Tak aku tak pernah takut dengan dia dan aku lebih gemar berdepan dengannya. Jujurnya,dia seorang yang riang. Aku suka Walau apapun orang cakap pasal dia,Aku endahkan sebab...